Fungsi Financing
Dalam sebuah perusahaan, pendanaan digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional dan
investasi.
Jenis Sumber Pendanaan
Terdapat dua jenis sumber pendanaan, yaitu:
1. Internal financing adalah keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan.
2. External financing adalah pendanaan yang berasal dari pihak luar perusahaan atau bisnis.
Alur Pendanaan Eksternal
1. Perusahaan membuat target kinerja yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP). Pada RKAP, perusahaan menetapkan kebutuhan investasi atau Capital
Expenditure (Capex).
2. Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk membahas dan
mendapatkan persetujuan RKAP yang telah dibuat.
3. RUPS akan memperhitungkan terlebih dahulu apakah proyek tersebut layak atau tidak untuk
dijalankan sebelum dilakukan persetujuan.
4. Jika proyek tersebut layak, maka akan dibuatkan Final Investment Decision (FID) serta
diusulkan ke dalam RKAP dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).
5. Ketahui kebutuhan pendanaannya yang dapat memenuhi, apakah dengan trade financing,
corporate financing, atau project financing.
Definisi Impairment
Impairment adalah turunnya nilai suatu aset karena nilai aset yang tercatat atau nilai buku melebihi
nilai terpulihkan (recoverable amount).
Nilai terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan dan
nilai pakai.
Contoh Impairment
Nilai sebuah mobil yang tercantum dalam buku sebesar Rp100.000.000. Ketika terjadi pembelian,
maka pembeli harus bisa memprediksi apakah aset tersebut akan mengalami penyusutan nilai atau
tidak setiap tahunnya. Prediksi dilakukan hingga masa manfaat aset tersebut habis. Jadi hal ini bisa
dikatakan bahwa nilai aset tidak sesuai dengan nilai pada buku. Penyusutan nilai dikenal dengan
istilah depresiasi.
Tahapan pada Impairment Asset
1. Triggering Event
Contohnya, mobil senilai Rp100.000.000 memiliki masa manfaat aset selama sepuluh tahun
dan mengalami depresiasi sebesar Rp10.000.000 per tahun. Di tahun kelima, nilai buku aset
tersebut adalah Rp50.000.000. Namun pada tahun kelima juga terdapat indikasi aset
mengalami rusak berat, inilah yang disebut triggering event.
2. Recoverability Test
Recoverability test yaitu memproyeksikan arus kas masuk yang masih dapat dihasilkan oleh
aset.
Contohnya, aset menghasilkan pendapatan Rp70.000.000 per tahunnya, sehingga pada tahun
kelima total penghasilan yang didapatkan sekitar Rp35.000.000. Namun mengingat akan
diperhitungkan dalam lima tahun ke depan, maka nilai total penghasilan adalah Rp30.000.000
dengan mempertimbangkan faktor nilai waktu uang. Nilai Rp30.000.000 inilah yang disebut
sebagai recoverability test.
3. Estimasi Penurunan Nilai
Cara menghitung nilai impairment adalah dengan mengurangkan nilai buku dengan nilai
recoverability test.
Contohnya, nilai buku sebesar Rp50.000.000 dan nilai recoverability test sebesar
Rp30.000.000, maka nilai impairment-nya menjadi Rp20.000.000. Nilai Rp20.000.000 inilah
yang disebut sebagai impairment dan berdampak pada biaya operasi perusahaan serta
mengurangi net income perusahaan.
Definisi Impairment Piutang
Impairment piutang adalah suatu kondisi dimana terdapat bukti objektif terjadinya peristiwa yang
merugikan sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset.
Rumus Impairment Piutang
Keterangan:
● Book value adalah nilai awal piutang dengan asumsi belum terjadi indikasi customer default.
● Net realizable value (jumlah kas bersih yang diterima) adalah proyeksi pembayaran piutang oleh customer setelah adanya estimasi kemungkinan gagal bayar serta memperhitungkan efek time value of money.
● Impairment loss adalah pengurang piutang yang diakui sebagai kerugian.
Contoh:
Sebuah perusahaan minyak dan gas menjual minyak ke industri senilai Rp100.000.000 (book value).
Lalu utang yang akan dibayar oleh industri tersebut senilai Rp70.000.000 (net realizable values) dan
sisanya tidak dibayar. Jadi, yang dimasukan ke dalam laporan neraca adalah sebesar Rp70.000.000.
Sedangkan, jumlah Rp30.000.000 merupakan impair dan akan masuk ke dalam laporan laba rugi.
Definisi Goodwill
Goodwill adalah nilai lebih dari suatu pembelian aset dibandingkan nilai pasarnya.
Contoh:
Sebuah perusahaan ingin membeli sebidang tanah untuk didirikan kantor cabang. Market value harga
perusahaan tersebut sebesar 100 miliar rupiah, tetapi karena prospek perusahaan yang akan dibeli
bagus, maka perusahaan tersebut berani memutuskan untuk membeli dengan harga 110 miliar
rupiah. Tambahan sebesar 10 miliar dari 110 miliar rupiah inilah yang disebut sebagai goodwill.
Definisi Neraca
Neraca adalah laporan posisi harta dan kewajiban perusahaan dalam satu waktu tertentu yang
biasanya pada akhir tahun.
Dalam pencatatan laporan neraca terdiri dari beberapa kolom.
1.
Kolom lancar, yaitu harta yang diharapkan menjadi kas dalam waktu satu tahun. Kolom ini
berisi pencatatan untuk kas, piutang, dan inventaris.
2.
Kolom tidak lancar, yaitu harta yang digunakan lebih dari satu tahun. Kolom ini berisi
pencatatan untuk Property Plant Equipment (PPE), investment in, dan intangible asset (paten,
trademark, dan goodwill).
3.
Kolom kewajiban, yaitu klaim atas harta oleh pihak ketiga. Kolom ini berisi pencatatan untuk
utang dagang, utang jangka panjang, dan utang lain (utang pensiun (PSL), dan sewa capital).
4.
Kolom pemilik modal, yaitu klaim atas harta oleh pemilik modal. Pada kolom ini berisi
pencatatan untuk shareholder equity dan retained earning.
a.
Shareholder equity: modal saham yang ditanam oleh pemilik perusahaan.
b.
Retained earning: kumpulan laba yang didapatkan perusahaan selama perusahaan tetap
berjalan (net income).
Total dari kolom kewajiban dan modal merupakan sumber pendanaan. Jika hasil dari total asset dan
sumber pendanaan sama (balance), maka disebut dengan neraca.
Definisi Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan
beban perusahaan sehingga menghasilkan laba atau rugi bersih.
Pada laporan laba rugi terdapat beberapa kolom, yaitu:
1. Pendapatan (revenue), yaitu hasil penjualan dan Cost Of Goods Sold (COGS) yang merupakan
biaya pembelian bahan mentah.
2. Gross profit dan Opex (Operating Expenditure).
a. Gross profit dapat dihitung dari nilai revenue dikurangi COGS.
b. Opex merupakan biaya operasi yang terbagi menjadi tiga, yaitu:
● Sales merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran seperti promosi.
● General merupakan biaya yang berhubungan dengan infrastruktur serta gaji.
● Biaya admin berhubungan dengan biaya yang lain lain.
3. Operating profit dan interest (biaya bunga pinjaman).
a. Operating profit merupakan jumlah dari gross profit dikurangi Opex.
b. Interest merupakan jumlah uang yang teratas.
4. Net income, yaitu hasil penjumlahan dari operating profit dikurangi interest dan tax.
Net Income
Net income yang dihasilkan pada laporan laba rugi akan masuk ke dalam retained earning di dalam
laporan neraca. Jika retained earning bertambah, maka pada bagian harta atau asset juga harus
bertambah karena laporan neraca harus balance. Harta yang bertambah akan menambah
pendapatan pada laporan laba rugi, selanjutnya pendapatan akan berubah menjadi net income dan
begitu seterusnya.
Net income yang diperoleh, diperuntukan bagi pemerintah, direksi, dan juga karyawan, yaitu berupa
bonus. Besar atau kecil net income bergantung pada pengeluaran yang dilakukan dan akan
berpengaruh kepada bonus karyawan.
Kualitas laporan neraca dapat diketahui dengan menggunakan rasio keuangan. Kewajiban isi laporan
neraca ini akan diperiksa oleh Badan Akuntan Publik.
Definisi Weighted Average Cost of Capital
Weighted Average Cost of Capital (WACC) adalah perhitungan cost of capital berdasarkan porsi debt
(utang) dan equity (ekuitas) dari perusahaan. Metode WACC umumnya digunakan untuk menguji
kelayakan investasi pada perusahaan.
Rumus WACC
1. Sumber pendanaan didapatkan dari kewajiban dan modal pemilik.
2. Dari sumber pendanaan terdapat biaya yang harus dibayarkan, yaitu bunga (cost of debt) dan
dividen (cost of equity). Cost of debt selalu lebih kecil dari cost of equity.
3. Cost of debt dan cost of equity jika digabungkan akan menjadi biaya untuk memperoleh
sumber pendanaan (cost of capital). Cost of capital harus ditekan serendah mungkin.
4. Cost of capital jika digabungkan dan dirata-rata, maka akan menghasilkan weighted average
cost of capital (WACC).
Rumus WACC
Definisi Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortization
Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortization (EBITDA) adalah variasi alternatif dari
laporan profitabilitas selain net income. Metode EBITDA digunakan untuk menganalisis metrik
keuangan sebuah perusahaan sehingga dapat mengatur kas dan mengestimasi pembayaran utang
aset jangka panjang.
Rumus EBITDA
Keterangan:
1. Bunga: Kewajiban yang harus dibayarkan atas utang suatu perusahaan terhadap pihak ketiga,
contohnya bank.
2. Pajak: Kewajiban yang harus dibayarkan suatu perusahaan kepada pemerintah atas
kepemilikan atau kegiatan bisnis yang dilakukan.
3. Depresiasi: Nilai penyusutan terhadap aset tetap selama masa ekonomis atau masa
fungsional aset tersebut.
4. Amortisasi: Nilai pengurangan atas aset yang tidak berwujud, misalnya pinjaman dari pihak
ketiga atau hak paten yang dimiliki perusahaan.
Definisi Return On Asset
Return On Asset (ROA) merupakan suatu indikator untuk menunjukan seberapa kuat aset dapat
menghasilkan net income.
Rumus ROA
Definisi Return On Equity
Return On Equity (ROE) merupakan indikator untuk menunjukan seberapa kuat ekuitas dapat
menghasilkan net income.
Rumus ROE
Data ROE akan dilihat oleh investor untuk dibandingkan dengan data ROE di perusahaan lain sebagai
pertimbangan dimana investasi yang menguntungkan
Manfaat Laporan Keuangan
1. Alat pengukuran atau penilaian kinerja perusahaan.
2. Indikator langkah-langkah untuk perbaikan perusahaan.
3. Dasar informasi untuk melakukan proyeksi di masa mendatang.
4. Meningkatkan kredibilitas dan akuntabilitas suatu perusahaan.
Indikator Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan
Rasio keuangan adalah salah satu metode analisa keuangan yang digunakan sebagai indikator
penilaian perkembangan perusahaan. Terdapat empat indikator rasio keuangan yang digunakan
untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, yaitu:
1. Rasio likuiditas: Rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban membayar utang-utangnya maupun untuk memeriksa efisiensi modal kerja.
2. Rasio profitabilitas: Rasio kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Jika
perusahaan tersebut mampu, maka perusahaan dapat dikatakan memiliki likuiditas yang baik.
Sedangkan jika perusahaan tersebut tidak mampu memenuhi kewajibanya, maka perusahaan
tersebut dikatakan ilikuid.
3. Rasio solvabilitas: Rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
melunasi seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio ini diukur
dengan menggunakan rasio hutang terhadap Aktiva, Time Interest Earned, dan Fixed Charge
Coverage.
4. Rasio aktivitas: Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan aktiva atau
kekayaan perusahaan. Rasio ini diukur dengan menggunakan perputaran piutang, perputaran
persediaan, perputaran aktiva tetap, dan perputaran total aktiva.
Definisi Biaya
Biaya adalah nilai yang dikorbankan untuk proses produksi suatu produk yang dinyatakan dalam
bentuk satuan atau berlakunya harga pasar.
Biaya dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
1. Biaya tetap (fixed cost).
2. Biaya variabel (variable cost).
3. Biaya semi-variabel.
4. Biaya langsung.
5. Biaya tidak langsung.
6. Biaya lainnya.
Definisi Fixed Cost
Fixed cost (biaya tetap) adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam keadaan konstan (tidak
berubah) walaupun mengalami peningkatan maupun penurunan jumlah barang atau jasa yang
dihasilkan.
Contoh fixed cost, antara lain:
1. Gaji karyawan.
2. Sewa tempat usaha
3. Depresiasi (penyusutan)
Definisi Variable Cost
Variable cost, yaitu biaya total keseluruhan yang mengikuti perubahan aktivitas atau berbanding lurus
dengan kegiatan produksi.
Contoh variable cost, antara lain:
1. Komisi penjualan.
2. Biaya peralatan.
3. Biaya listrik dan air.
4. Biaya transportasi.
Definisi Break Even Point
Break Even Point (BEP) adalah titik dimana pendapatan sama dengan modal yang dikeluarkan
sehingga tidak terjadi kerugian atau keuntungan. BEP berfungsi untuk membantu dalam membuat
keputusan pada perusahaan, seperti menaikkan harga produk atau mengurangi biaya operasional.
Rumus BEP
Contoh:
Sebuah perusahaan memiliki fixed cost sebulan sebesar Rp140.000.000 dan variable cost sebesar
Rp75.000 per unit dengan harga jual sebesar Rp95.000 per unit.
Maka, BEP Unit = 𝑅𝑝.140.000.000
(𝑅𝑝95.000 – 𝑅𝑝75.000)
= 𝑅𝑝140.000.000
𝑅𝑝20.000
= 7.000
Jadi, nilai BEP diperoleh 7.000 unit.
Definisi Contribution Margin Analysis
Contribution margin adalah tingkat keuntungan suatu produk.
Rumus Contribution Margin
Contoh:
Sebuah perusahaan memperoleh pendapatan bersih sejumlah Rp150.000.000 dalam satu tahun.
Dengan rincian biaya variabel, ongkos angkut barang sebesar Rp5.000.000, biaya tenaga kerja
langsung sebesar Rp20.000.000, dan biaya bahan baku langsung sebesar Rp30.000.000.
Maka, Contribution Margin = Harga Produk – Biaya Variabel per Unit
= Rp150.000.000 – Rp55.000.000
= Rp95.000.000
Posting by Mohammad Nurdin