Padi Trisakti ini memiliki ciri unik berbiji besar, tapi lonjong simetris, berbobot. Padi Trisakti bulir bernas sampai pangkal, jumlah bulir per malai 250-an, tiap rumpun terdiri dari 33 batang dan yang paling jempol padi ini GENJAHNYA umur 70 HST (hari setelah tanam) bisa dipanen.. Rasa dari Nasi Trisakti ini pulen, produksinya sekitar 7-14 ton/Ha.
Berikut ini Cara Tanam Padi Trisakti - 70 Hari Panen
A. Persiapan Benih.
i. Siapkan benih Padi TRISAKTI sesuai dengan kebutuhan.
ii. Kebutuhan benih untuk lahan sawah 1 Ha memerlukan benih padi TRISAKTI 25 Kg.
B. Perendaman Benih Padi TRISAKTI 70-75 HST Panen
i. Pertama membersihkan benih yang tidak bernas, caranya cukup direndam air saja... (boleh juga untuk memisahkan gabah bernas dan hampa dengan pake garam yang dilarutkan dengan air, tapi setelah itu benih dicuci sampai bersih)
ii. Bagi yang langsung direndam air saja, setelah benih di tuang ke wadah yang sudah berisi air bersih sambil di obok - obok, gabah yang mengapung dibuang saja dan yang tenggelam tetap dalam bak air tersebut. Atau bisa juga benih direndam bersama kemasan plastiknya, dengan catatan ditusuk/diberi lubang-lubang pada kemasannya, supaya air bisa masuk kedalam kemasan benih.
iii. Perendaman benih ini selama 2x24 jam.. benih akan lebih baik dan kuat apabila air rendaman ditambah larutan pupuk organik cair, setelah itu baru diangkat dan ditiriskan, selanjutnya diperam selama 2x24 jam juga dengan cara dibungkus dengan karung yang dilapisi daun pisang supaya benih berkecambah.
iv. Sambil menunggu benih berkecambah sebaiknya menyiapkan "pawinian" bedengan persemaian, buat sesuai kebutuhan dengan kondisi lahan yang drenase airnya mudah diatur agar kecambah tidak tergenang air atau kekeringan.
C. Penyemaian dan pemeliharaan Padi Trisakti
i. Tabur benih secara merata : Bagi benih sesuai dengan jumlah bedengan kemudian taburkan masing-masing bagian benih secara merata pada setiap bedengan. penaburan benih TRISAKTI jangan terlalu berdempetan/lakukan secara jarang - jarang.
ii. Lakukan pemupupukan persemaian pada waktu 10 HSS (hari setelah sebar). Untuk sistem pengairan macak-macak. Pemupukan menggunakan Urea.
iii. Semaian padi Trisakti sudah 20 HSS saatnya pindah tanam. Namun sebelumnya kita perlu mencabutnya dari media persemaian tadi, dan orang Sunda menyebutnya “Babut“. Benih di cabut sampai akar-akarnya, perlunya ke-hati-hatian agar benih tidak putus. Agar lebih mudah, maka pada waktu pencabutan, area persemaian sebaiknya di rendam air dengan ketinggian air sekitar 3-4 Cm atau setinggi 1/4 batang padi.
iv. Setelah benih-benih di cabut, lalu benih diikat, agar kita mudah membawanya. Satu ikatan seukuran satu genggaman tangan besar. Ikatan-ikatan ini nantinya di taruh/disebar di area lahan yang akan di tanam, untuk mempermudah penanaman.
D. Persiapan lahan Padi TRISAKTI 70 HST Panen
Tanah sawah dibajak menggunakan traktor atau tenaga sapi atau kerbau. Tujuan pembajakan adalah untuk pembalikan tanah, memberantas gulma, hama penyakit terbawa tanah, serta membenamkan dan mnguraikan biji-biji padi yang tertinggal dalam tanah. Pengolahan tanah sempurna 3-7 Hari sebelum tanam. Buat parit kecil ( kamalir ) di pertengahan memotong panjang dan lebar petakan atau disekeliling pematang sawah.
Berikan pupuk dasar sebelum tanam atau pada saat pengolahan tanah dengan pupuk Organik / Pupuk Kandang yang sudah di permentasi 100 kg/500M2 ( ini untuk sawah pribadi saja kalau untuk sawah sewa sebaiknya jangan. Karena biasanya pupuk kandang akan maksimal setelah tanam ke-2 dan 3). Atau pupuk dasar bisa menggunakan pupuk NPK sebelum tanam.
E. Penanaman Padi Trisakti
Penanaman dilakukan pada waktu bibit berumur 17-20 HSS (hari setelah semai).
F. Jarak Tanam Padi Trisakti
Jarak tanam yaitu 30 Cm x 30 Cm dengan legowo per 6 Rumpun.
G. Waktu Pemupukan Padi Trisakti
Pupuk pertama pada umur 10-12 HST, dengan NPK Phonska dan Urea dengan perbandingan 3:1. (3 Phonska : 1 Urea)
Pupuk susulan ke-1 pada umur 20- 24 HST atau setelah melakukan penyiangan, dengan NPK Phonska atau menggunakan Urea saja atau menggunakan Mutiara.
H. Penyiangan Padi Trisakti
Dilakukan sebanyak 2 kali saat tanaman berumur 15 HST dan 34 HST.
I. Penyulaman Padi Trisakti
Penyulaman dimaksudkan untuk mengisi rumpun yang mati atau kurang baik pertumbuhannya, agar diperoleh populasi yang optimum. Penyulaman dilakukan yaitu sekitar 10 - 17 HST.
J. Pengairan Padi Trisakti.
Air merupakan syarat mutlak bagi pertumbuhan tanaman padi sawah termasuk padi TRISAKTI meskipun padi ini minim memerlukan air. Masalah pengairan bagi tanaman padi merupakan salah satu factor penting yang harus mendapat perhatian penuh demi mendapat hasil panen yang akan datang.
Air yang dipergunakan untuk pengairan padi di sawah adalah air yang berasal dari sungai, sebab air sungai banyak mengandung lumpur dan kotoran-kotoran yang sangat berguna untuk menambah kesuburan tanah dan tanaman. Air yang berasal dari mata air kurang baik untuk pengairan sawah, sebab air itu jernih, tidak mengandung lumpur dan kotoran. Tanaman padi Trisakti tidak menyukai air yang tergenang, untuk itu sebaiknya menggunakan pengairan berselang. Tapi sesuai percobaan yang saya lakukan sekarang ternyata padi TRISKTI tahan juga di lahan sawah rawa / sawah tergenang terus.
Untuk menjaga agar genangan air didalam petakan sawah itu
tetap, jangan lupa dibuat pula lubang pembuangan. Lubang pemasukan dan lubang pembuangan tidak boleh dibuat lurus. Hal ini dimaksudkan agar ada pengendapan lumpur dan kotoran-kotoran yang sangat berguna bagi pertumbuhan tanaman. Apabila lubang pemasukan dan lubang pembuangan itu dibuat lurus, maka air akan terus mengalir tanpa adanya pengendapan.
Lakukan pergiliran air selang 3 hari. Pada hari pertama tanaman diairi selama 3 hari. Terus dikeringkan selama 3 hari. Cara pengairan ini berlangsung sampai fase anakan maksimal.
Pada waktu mengairi tanaman padi di sawah, dalamnya air harus diperhatikan dan disesuaikan dengan umur tanaman tersebut.
Kedalaman air hendaknya diatur dengan cara sebagai berikut:
i. Tanaman Padi Trisakti yang berumur 0-7 hari kedalaman air cukup 5 cm saja.
ii. Tanaman yang berumur 7-47 hari kedalaman air dapat ditambah hingga 10-15 cm.
K. Tanaman padi Trisakti 41 HST sudah bunting muda
Tanaman TRISAKTI sudah bunting muda. Tanaman muda (tepi) masih membentuk anakan baru, sehingga terlihat perkembangan kanopi sangat cepat.
Warna daun dari tanaman padi TRISAKTI yaitu hijau muda seperti daun padi muda. Tanaman padi TRISAKTI jarang terserang hama wereng, tanaman padinya tumbuh subur tidak ada yang tumbuh kuntet atau mengerdil.
L. Padi TRISAKTI Umur 48 HST sudah bunting besar, keluar malai dan berbunga
Perkembangan tanaman pada tahapan ini diawali dengan inisiasi bunga. Bakal malai terlihat berupa kerucut berbulu putih panjang 1,0-1,5 mm. Pertama kali muncul pada ruas buku utama kemudian pada anakan dengan pola tidak teratur. Ini akan berkembang hingga bentuk malai terllihat jelas sehingga bulir terlihat dan dapat dibedakan.
Malai muda meningkat dalam ukuran dan berkembang ke atas di dalam pelepah daun bendera menyebabkan pelepah daun menggembung. Penggembungan daun bendera ini disebut bunting.
i. Tahap Bunting.
Bunting terlihat pertama kali pada ruas batang utama. Pada tahap bunting, ujung daun layu (menjadi tua dan mati) dan anakan non-produktif terlihat pada bagian dasar tanaman.
ii. Tahap Keluar Malai
Tahap selanjutnya dari fase ini adalah tahap keluar malai. Heading ditandai dengan kemunculan ujung malai dari pelepah daun bendera. Malai terus berkembang sampai keluar seutuhnya dari pelepah daun. Dan ada juga yang sudah tahap pembungaan yang dimulai ketika serbuk sari menonjol keluar dari bulir dan terjadi proses pembuahan.
iii. Tahap Pembungaan
Pada pembungaan, kelopak bunga terbuka, antera menyembul keluar dari kelopak bunga karena pemanjangan stamen dan serbuksari tumpah. Kelopak bunga kemudian menutup. Serbuk sari atau tepung sari jatuh ke putik, sehingga terjadi pembuahan.
Proses pembungaan berlanjut sampai hampir semua spikelet pada malai mekar. Pembungaan terjadi sehari setelah heading. Pada umumnya, floret membuka pada pagi hari.
Anakan pada tanaman padi ini telah dipisahkan pada saat dimulainya pembungaan dan dikelompokkan ke dalam anakan produktif dan nonproduktif.
Pemberian zat pengatur tumbuh atau penambahan hormon tanaman dan pemeliharaan tanaman dari serangan penyakit sangat diperlukan pada fase ini dengan melakukan penyemprotan menggunakan fungisida dengan tujuan merangsang pertumbuhan malai pada anakan produktif, karena diharapkan semua anakan produktif bisa menghasilkan malai yang baik
M. Padi TRISAKTI Umur 60 HST Tahap Matang Susu
Pada tahap matang susu ini, gabah mulai terisi dengan bahan serupa susu. Gabah mulai terisi dengan larutan putih susu, dapat dikeluarkan dengan menekan/menjepit gabah di antara dua jari. Malai hijau dan mulai merunduk.
N. Padi Trisakti Umur 65 HST Gabah Mulai Menguning
Padi TRISAKTI umur 65 HST sudah mulai menguning biasanya tidak lama lagi padi bisa di panen.
O. Padi TRISAKTI umur 70 HST sudah bisa dipanen.
_______________________
Benih padi unggul TRISAKTI
Usia : 70 hari panen
Padi TRISAKTI ini jenis Galur Lokal - bukan hibrida , bisa ditanam ulang berkali-kali dan bisa dijadikan benih kembali.
Padi TRISAKTI ini mirip dengan padi Ciherang tetapi warnanya mirip padi ketan, Rasanya pulen dan agak wangi.
Benih padi TRISAKTI yang baru menjadi topik perbincangan di daerah kami ini karena diklaim tahan terhadap penyakit dan cepat panen dalam waktu 70 hari bisa dipanen. Benih padi TRISAKTI ini telah di rilis sebagai benih padi super genjah.
Dekripsi padi TRISAKTI
- Padi Trisakti umur pendek / Genjah dapat di panen 70 Hari Setelah Tanam.
- Jumlah gabah/bulir padi per malai rata - rata 250-an
- Semai Maksimal 20 HSS untuk pindah tanam dan Panen 75 HST
- Berdaun bendera tegak sehingga aman dari burung pipit
- Tinggi tanaman 80-90 cm
- Cocok di tanam di sawah Irigasi dan lahan kering / sawah tadah hujan / sawah tidak tergenang atau sawah yang pengairannya bisa diatur ( BURSAT Sunda)
- Produktifitas : 7 ton/ ha potensi 11 ton/ha
- Toleran terhadap Penyakit Blast, Kerdil Rumput (Klowor), Wereng Batang Coklat (WBC) dll.
- Rasa nasi enak, pulen.
- Sebagai saran gunakan jarak tanam 30 x 30 cm dan legowo tiap 6 baris.
Harga per sak : Rp. 150.000,-
Berat isi : 5 kg
Sumber Data :
www.tanimakmurnusantara.com
Posting by Mohammad Nurdin