Cari Blog Ini

Selasa, 13 Maret 2012

BIOGRAFI PROFESOR DAVID BENJAMIN KELDANI, B.D.

BIOGRAFI PROFESOR DAVID BENJAMIN KELDANI, B.D.

Abdu'l-Ahad Dawud adalah sebelumnya seorang pendeta yang bernama David Abdu Benjamin Keldani, B.D. seorang pendeta Katholik Roma di sekte Uniate Chaldea (Unitarian). Beliau dilahirkan pada tahun 1867 di Urmia, Persia; mendapatkan pendidikannya sejak kecil di kota itu. Dari tahun 1886-1889 beliau ada dalam jajaran staf pengajar dari Misi Archbishop Canterbury pada ummat Kristen Asiria (Nestorian) di Urmia. Pada tahun 1892 beliau dikirim oleh Kardinal Vaughan ke Roma, di mana beliau mengikuti kursus studi falsafah dan teologi di Propaganda Fide College, dan pada tahun 1895 diangkat jadi pendeta. Pada tahun 1892 Profesor Dawud telah menulis sejumlah artikel untuk tabloid "Assyria, Rome dan Canterbury"; dan menurut Irish Record juga di tabloid "Authenticity of the Pentateuch." 

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN BARU - NABI DARI ARABIA SEBAGAIMANA DIUTARAKAN DALAM INJIL

BAB 22. NABI DARI ARABIA SEBAGAIMANA DIUTARAKAN DALAM INJIL
"BEBAN ATAS ARABIA" YESAYA XXI. 13.


Masa pakar klasik yang gersang saat ini, bersamaan dengan kelangkaan pengetahuan kita mengenai bahasa-bahasa kuno yang meningkat, telah memenggal selera modern dalam usahanya untuk mengapresiasi usaha-usaha semacam itu pada saat saya bermaksud menuju ke arah situ. Halaman-halaman berikut telah menghasilkan beberapa serial artikel yang paling mampu dari Profesor Abdul Ahad Dawud, namun saya tak yakin bahwa banyak orang, termasuk mereka yang dari gereja-gereja Kristen, yang dapat mengikuti uraian yang begitu terpelajar dari Profesor yang sangat cerdas itu. Semakin lebih lagi saya kagum ketika beliau berusaha membawa para pembaca ke masalah bahasa yang telah mati dan habis setelah ribuan tahun yang lalu. Bagaimana dengan bahasa Aramiah, ketika sangat sedikit di antara para pendeta yang mampu untuk mengerti Vulgate dan Injil Perjanjian Baru versi Yunani yang orisinil? Lebih istimewa lagi ketika para peneliti kita itu hanya mendasarkan diri semata-mata pada etimologi Yunani dan Latin! Apapun nilai yang mungkin dari disertasi semacam itu di mata orang lain, kita saat ini mutlak tidak mampu untuk mengapresiasi disertasi itu dari sudut keterpelajaran; karena kegandaan arti (ambiguity) ramalan yang terkait dengan ucapan-ucapan profetik yang saya rujuk, membuatnya cukup elastis untuk menutupi setiap masalah.

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN BARU - ANAK MANUSIA MENURUT VERSI WAHYU YAHUDI

BAB 21. ANAK MANUSIA MENURUT VERSI WAHYU YAHUDI

Dari apa yang telah dibicarakan dalam halaman-halaman ini maka sebutan "Barnasha" atau "Anak Manusia" bukanlah sebuah gelar seperti "Al Masih" yang dapat diberikan kepada sebarang nabi, kepala pendeta, dan raja yang secara sah telah diurapi, tetapi bahwa sebutan ini adalah sebuah kata nama diri (proper noun) yang merupakan milik khusus Nabi Terakhir. Para Penglihat Masa Depan (semacam para normal), para sofi (semacam ahli falsafah bukan ahli tasawuf) dan para ahli wahyu (apocalyptist) melukiskan "Anak Manusia" yang akan datang pada waktunya seperti telah ditetapkan oleh Yang Maha Kuasa untuk menyelamatkan orang-orang Israel dan Jeruzalem dari penindasan kaum kafir dan untuk mendirikan kerajaan "Orang-orang suci dari Yang Maha Tinggi" yang permanen. Para penglihat masa depan, para sofi meramalkan bangkitnya seorang Penyelamat Yang Sangat Berkuasa; mereka melihat dia - hanya dalam suatu visi, wahyu dan keimanan - dengan segala kuasa dan kemuliaannya. Tidak ada Nabi atau Sofi yang pernah berkata bahwa dia sendiri adalah "Anak Manusia" itu, dan bahwa dia "akan datang lagi pada Hari Akhir untuk mengadili baik orang-orang yang pandai ("quick") dan yang sudah mati, seperti dituliskan dalam Dekrit Nicea yang seakan-akan itu dilakukan atas kuasa Jesus Kristus.

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN BARU - YANG DIMAKSUD DENGAN "ANAK MANUSIA" DALAM APOCALYPSE (WAHYU) ADALAH NABI MUHAMMAD SAW

BAB 20. YANG DIMAKSUD DENGAN "ANAK MANUSIA" DALAM APOCALYPSE (WAHYU) ADALAH NABI MUHAMMAD SAW

Dalam artikel saya terdahulu telah saya tunjukkan bahwa "Anak Manusia" yang diceriterakan dalam wahyu Yahudi bukanlah Jesus Kristus, dan bahwa Jesus tidak pernah mengasumsikan sebutan itu bagi dirinya sendiri, karena jika demikian maka beliau hanya akan menjadikan dirinya bahan tertawaan di mata para pendengarnya.

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN BARU - YANG DIMAKSUD DENGAN "ANAK MANUSIA" DALAM APOCALYPSE (WAHYU) ADALAH NABI MUHAMMAD SAW

BAB 20. YANG DIMAKSUD DENGAN "ANAK MANUSIA" DALAM APOCALYPSE (WAHYU) ADALAH NABI MUHAMMAD SAW

Dalam artikel saya terdahulu telah saya tunjukkan bahwa "Anak Manusia" yang diceriterakan dalam wahyu Yahudi bukanlah Jesus Kristus, dan bahwa Jesus tidak pernah mengasumsikan sebutan itu bagi dirinya sendiri, karena jika demikian maka beliau hanya akan menjadikan dirinya bahan tertawaan di mata para pendengarnya.

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN BARU - "ANAK MANUSIA," SIAPAKAH DIA?

BAB 19. "ANAK MANUSIA," SIAPAKAH DIA?

Kitab Suci Al Qur'an menghadirkan tokoh Jesus Kristus sebagai
"Anak Laki-Laki Maryam," dan Kitab Suci Injil juga menghadirkannya sebagai "Anak Laki-Laki Maryam"; namun bahwa Injil yang ditulis pada lempeng putih dari hati Jesus dan disampaikan kepada para murid dan pengikutnya secara lisan, dengan segera telah dicemari dengan sejumlah mitos dan legenda.

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN BARU - "PERIQLYTOS" BERARTI "ACHMAD

BAB 18. "PERIQLYTOS" BERARTI "ACHMAD"

Kitab Suci Al Qur'an (surah 61 ayat 6) menyatakan bahwa Jesus telah mengumumkan kepada orang-orang Israel akan kedatangan Achmad: "Dan ketika Jesus, anak laki-laki Maryam bersabda: 'Wahai anak-anak Israel, aku diutus kepadamu oleh Allah untuk menegaskan Taurat yang ada sebelum aku, dan untuk memberitakan seorang Utusan yang akan datang sesudah aku yang namanya pasti Achmad.' Namun ketika beliau datang kepada mereka dengan bukti yang terang, mereka berkata: 'Ini pasti suatu sihir yang nyata.'"

"Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya." (Yohanes xiv. 16, dsb.)

Senin, 12 Maret 2012

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN BARU - PARACLETE" BUKAN RUH SUCI

BAB 17. "PARACLETE" BUKAN RUH SUCI

Dalam artikel ini kita sekarang dapat membicarakan tentang "Paraclete" yang terkenal dari Injil Keempat (Yohanes). Jesus Kristus seperti halnya Yahya, mengumumkan bangkitnya Kerajaan Tuhan, mengundang orang-orang untuk melakukan pertobatan dosa, dan membaptis mereka untuk menghapuskan dosa-dosa mereka. Dengan terhormat beliau menyelesaikan tugasnya, dan dengan setia menyampaikan wasiyat Tuhan kepada orang Israel. Beliau sendiri bukanlah pendiri Kerajaan Tuhan itu, namun hanya seorang bentara, dan karena itu beliau tidak menuliskan apapun dan tidak pula memberi perintah kepada seorangpun untuk menulis Kitab Suci Injil yang telah terpateri dalam jiwanya. Beliau mengungkapkan Injil yang berarti "berita baik" tentang "Kerajaan Tuhan" dan "Pereiklitos" kepada para pengikutnya, tidak dalam bentuk tertulis, tetapi dalam bentuk ceramah lisan, dan dalam khotbah kepada umum.

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN BARU - "SIBGHATULLAH" ATAU PEMBAPTISAN DENGAN RUH SUCI DAN API

BAB 16. "SIBGHATULLAH" ATAU PEMBAPTISAN DENGAN RUH SUCI DAN API

Satu diantara fenomena agama yang sedikit yang tak dapat saya terangkan ialah: Bagaimana orang-orang Sabiin, begitu predominan di peninsula Arab dan Mesopotamia, tidak memeluk agama Kristen jika Nabi Yahya Pembaptis telah dengan sebenarnya dan secara terbuka menyatakan dan memperkenalkan Jesus sebagai Nabi yang "lebih berkuasa" daripada beliau sendiri, dan Al Masih yang beliau menyatakan dirinya tidak patut untuk membuka tali kasutnya? Jika seperti diramalkan oleh Yahya, Jesus adalah Nabi Allah yang datang untuk membaptis dengan Ruh Suci dan api, jutaan orang yang telah beliau "celup" di perairan sungai Jordan dan tempat lainnya, mengapa Nabi Jesus tidak dengan segera membaptis mereka dengan Ruh Suci dan api dan lalu menghapuskan penyembahan berhala di semua tanah yang dijanjikan Allah bagi anak cucu Nabi Ibrahim dan mendirikan Kerajaan Allah dengan kekuatan dan api?

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN BARU - PEMBAPTISAN YAHYA DAN JESUS HANYA SEJENIS TANDA KEAGAMAAN SIBGHATULLAH

BAB 15. PEMBAPTISAN YAHYA DAN JESUS HANYA SEJENIS TANDA KEAGAMAAN "SIBGHATULLAH"1)

 "Tanda (keagamaan) Allah (yang tak terhapuskan)! Siapakah yang lebih baik memberi tanda selain daripada Allah? Dan kepadaNyalah kita menyembah". 
Al Qur'an 2 : 138

Sangat disayangkan bahwa para Pengabar Injil tidak meninggalkan kepada kita ceritera yang lengkap dan rinci tentang khotbah Yahya Pembaptis; dan dengan asumsi mereka pernah melakukannya, bukanlah suatu jenis kejahatan bagi pihak gereja yang tidak menyimpan teksnya. Karena tidak mungkin membayangkan kalimat Yahya Pembaptis yang misterius dan mengandung teka-teki dalam bentuknya yang sekarang ini dapat difahami meskipun oleh yang paling terpelajar di antara para pendengarnya. Kita tahu bahwa doktor dan ahli hukum Yahudi minta kepadanya untuk menerangkan sendiri berbagai hal dan membuat pernyataan-pernyataannya lebih eksplisit dan terang (Yohanes i. 19-23 dan v. 33).

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN BARU - NABI YANG DIRAMALKAN OLEH PEMBAPTIS PASTILAH NABI MUHAMMAD SAW

BAB 14. NABI YANG DIRAMALKAN OLEH PEMBAPTIS PASTILAH NABI MUHAMMAD SAW
Ada dua pernyataan yang berarti tentang Yahya Pembaptis yang dibuat oleh Jesus Kristus, namun dicatat dalam suatu cara yang misterius. Pernyataan yang pertama tentang Pembaptis itu ialah bahwa Yahya diperkenalkan kepada dunia sebagai reinkarnasi dari Eliyah dari Perjanjian Lama. Misteri dengan mana sebutan ini diliput terdiri dari hal berdiam diri Kristus yang berarti mengenai identitas orang yang diharapkan akan diungkapkan oleh Eliyah secara resmi dan memperkenalkannya kepada dunia sebagai Nabi Terakhir. Bahasa Jesus dalam hal ini sangat luar bisa tidak jelas, bermakna ganda (ambiguous), dan misterius. Jika Yahya itu Eliyah, seperti dinyatakan dengan jelas dan tanpa takut, lalu mengapa orang itu yang bentaranya ialah Eliyah tidak disebut dengan jelas dan tanpa takut? Jika Jesus adalah "Utusan Dalam Perjanjian (Covenant)" dan Dominator - terjemahan Vulgate untuk "Adon" yang bahasa Ibrani - (Malakhi iii. 1), mengapa dia tidak secara terbuka mengatakannya begitu?

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN BARU - YAHYA PEMBAPTIS MENGUMUMKAN TENTANG SEORANG NABI YANG SANGAT BERKUASA

BAB 13. YAHYA PEMBAPTIS MENGUMUMKAN TENTANG SEORANG NABI YANG SANGAT BERKUASA

John Pembaptis atau Yahya Pembaptis, menurut ceritera empat orang Pengabar Injil, adalah sepupu dan hidup semasa dengan Jesus, hanya kira-kira enam bulan lebih tua daripada Jesus. Al Qur’an tidak menyebutkan apa-apa tentang kehidupan dan karya Nabi ini kecuali bahwa Tuhan melalui para malaikat, telah memberitahu ayahnya Zakariya: "Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu tentang (lahirnya) Yahya. Yang membenarkan sebuah Kalimat dari Allah. Seorang yang mulia, suci. Seorang Nabi di antara orang yang saleh." (Q.3 : 39). Tidak ada yang diketahui tentang masa bayinya, kecuali bahwa beliau seorang dari Nazareth yang hidup di belantara, memakan belalang dan madu liar, menutup tubuhnya dengan secarik kain dari bulu onta, yang diikat dengan korset kulit.

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN BARU - "EUDOKIA " BERARTI "AHMADIYEH"

BAB 12"EUDOKIA " BERARTI "AHMADIYEH"
(Lukas ii. 14)


Untuk menterjemahkan sebuah masterpiece dari seorang penulis terkemuka dari versi bahasa asing jika orang itu meninggalkan tulisan-tulisan lainnya tetapi dalam bahasanya sendiri, akan tidak sangat sulit. Karena dengan begitu penterjemah itu dapat mempelajari jiwa, alasan-alasan teknis, dan ungkapan-ungkapan dalam karyanya, dan berusaha sebaik mungkin menurut kemampuannya untuk menterjemahkan buku itu kembali ke dalam bahasa aslinya. Tetapi seberapa jauh dia akan berhasil adalah suatu masalah yang hanya seorang penterjemah yang berkemampuan dapat memutuskan dan menentukannya. Sama saja halnya, apabila ada paling tidak sepasang surat atau tulisan Santo Lukas dalam bahasa Ibrani, kitab Injilnya secara komparatif dapat diterjemahkan dengan lebih sedikit kesulitan ke dalam bahasa selain daripada apa yang kini sudah dapat dilakukan. Namun sayang bahwa hal sedemikian itu bukanlah masalahnya. Karena tiada apapun yang tersisa dari tulisan-tulisan kuno dalam bahasa yang dipakai Jesus dari mana Santo Lukas menterjemahkan lagu malaikat itu; juga dia sendiri tidak meninggalkan kepada kita sebuah kitab lain dalam dialek Semit.

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN BARU - ISLAM DAN AHMADIYAH DIUMUMKAN OLEH PARA MALAIKAT

BAB 11. ISLAM DAN AHMADIYAH DIUMUMKAN OLEH PARA MALAIKAT

Dua peristiwa istimewa telah tercatat oleh dua orang Pengabar Injil (Evangelist) dalam hubungannya dengan kelahiran Nabi Jesus Kristus a.s. Pengabar Injil Mattai (Matius) telah meninggalkan bagi kita sebuah ceritera mengenai ziarah yang indah dari Magi, yang dibimbing oleh bintang dari Persi ke palung di Betlehem, di mana terbaring Jesus yang baru saja dilahirkan, yang mereka "puja" dan mereka beri hadiah-hadiah yang melimpah berupa emas, mirah, dan wangi-wangian. Bahan ceritera yang disingkatkan dari peristiwa sejarah atau ceritera fiksi tentang "Orang Bijak" dari Timur itu pada dirinya adalah suatu legenda bohong yang terdiri dari setengah lusin keajaiban, yang gereja Kristen sendirilah yang mampu menciptakan dan mempercayainya. Gereja telah mempertahankan nama Magi itu, yang dikepalai oleh Raja Caspar, "diilhami oleh Tuhan," dan mengetahui bahwa bayi kecil di Betlehem itu ialah Tuhan, Domba dan Raja, dan karena itu mereka menawarkan wewangian seperti kepada tuhan, mirah untuk penguburannya sebagai korban, dan emas sebagai kekayaan kerajaan! Dan bahwa ahli-ahli sihir Zoroaster atau ahli-ahli nujum Kaldea, melalui ramalan dan petunjuk, melintasi seluruh jarak ke Jeruzalem, dan di situ bintang itu menghilang tak terlihat lagi; bahwa penguasa Herod yang memerintah orang Yahudi dan penduduk Jeruzalem bergemetaran saat mendengar berita kelahiran seorang raja baru; bahwa hanya sebuah pasal yang kacau dalam tulisan-tulisan Nabi Micah (v.2) dapat memecahkan masalah lokalitas di mana kelahiran Jesus itu telah berlangsung; dan akhirnya bahwa para astrolog diberi tahu oleh Tuhan dalam mimpi agar tidak kembali ke Herod, adalah benar-benar beberapa keajaiban indah yang hanya takhayul orang-orang Kristen dapat menelannya. Rombongan kerajaan dari peziarah itu melanjutkan perjalanan ke Betlehem yang hanya beberapa mil jaraknya dari Jeruzalem, dan, bintang penunjuk yang lalu itu muncul lagi dan membimbing mereka hingga bintang itu berhenti tepat di atas tempat di mana bayi itu lahir. Kecepatan yang luar biasa dengan mana perjalanan jauh dari Persia ke Betlehem diakhiri sementara bayi itu masih ada di kandang (Lukas ii. 4 – 7) menunjukkan arti penting keajaiban itu.

The Power of Israel in USA

The Power of Israel in USA.
James Petras
Harga : Rp. 49.900,-
Jumlah Halaman : 336
Penerbit : Zahra Publishing House
Alamat : http://www.zahra.co.id

"Israel harus seperti anjing gila, yang terlalu berbahaya untuk diganggu." 
(Jendral Moshe Dayan, mantan Menteri Pertahanan Israel)
 
Dengan kasat mata, setiap orang yang berpikiran jernih di seluruh dunia bisa melihat betapa berbahayanya Israel sejak dulu hingga sekarang yang terus menerus berusaha mencengkeram dunia dalam genggamannya. Dengan memanfaatkan tangan-tangan Amerika Serikat, bahkan kini Israel telah menjelma menjadi adidaya sesungguhnya. Lobi Yahudi terbukti telah begitu efektif menjadikan Amerika Serikat sebagai boneka Israel.

Zionisme dan Keruntuhan Amerika

Zionisme dan Keruntuhan Amerika
James Petras
Rp. 55.000,-
Jumlah Halaman : 271 + xiv
Penerbit : Zahra Publishing House
Alamat : http://www.zahra.co.id


Buku ini memberikan analisis tentang keruntuhan Amerika Serikat. Pelan tapi pasti, Amerika berada di ambang kehancuran. Kekuatan Zionist dan Neokonservatif sukses mendikte Amerika Serikat. Israel telah mengendalikan aspek politik, ekonomi, dan militer negara adidaya itu. Kini Amerika Serikat telah menjadi negara boneka yang selalu mengikuti kehendak Israel. Lobi Yahudi terus menabuh genderang perang tanpa pernah bisa dihentikan oleh Amerika.

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN LAMA - ISLAM ADALAH KERAJAAN TUHAN DI MUKA BUMI

BAB 10. ISLAM ADALAH KERAJAAN TUHAN DI MUKA BUMI

Ketika meneliti visi indah dari Nabi Daniel ((Daniel vii.) kita telah menyaksikan Nabi Muhammad saw dikawal oleh Malaikat yang jumlahnya banyak sekali dan dibawa ke hadirat yang mulia Yang Maha Abadi; bagaimana beliau mendengar kalimat-kalimat penghormatan dan kasih sayang yang tidak ada mahluk lain pernah menerima kehormatan semacam itu (2 Korinthia xii.); bagaimana beliau dimahkotai sebagai Sultan para Nabi dan dilengkapi dengan kekuatan dan kekuasaan untuk membinasakan "Binatang Keempat" dan "Tanduk Yang Menghujat". Selanjutnya kita melihat bagaimana beliau mendapat mandat untuk membangkitkan dan memproklamirkan Kerajaan Tuhan di muka bumi; bagaimana mungkin manusia genius itu bisa membayangkan kehormatan tertinggi yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada seorang pemuja yang tercinta dan kepada UtusanNya yang paling berharga yang hanya dapat dirujuk kepada Nabi Muhammad saw sendiri. Harus diingat bahwa di antara para Nabi dan Utusan Allah, hanya Nabi Muhammad saw sendiri yang menonjol bagaikan sebuah menara di atas semuanya; dan karya besar dan mulia yang dihasilkannya berdiri sebagai sebuah monumen yang permanen atas kehormatan dan keagungannya. Seseorang tidak dapat menghargai nilai dan arti penting Islam sebagai sebuah benteng yang unik terhadap penyembahan berhala dan penyekutuan Tuhan kecuali apabila Keesaan Tuhan yang mutlak diakui dengan segala kesungguhan. Jika kita menyadari bahwa Allah adalah Tuhan yang sama yang Nabi Adam dan Ibrahim mengenalNya, dan yang dipuja oleh Nabi Musa dan Nabi Jesus, maka kita tidak lagi mengalami kesulitan untuk menerima Islam sebagai suatu agama sejati dan Nabi Muhammad saw sebagai Pangeran semua Nabi dan Pengabdi Tuhan.

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN LAMA - RAJA DAUD MENYEBUTNYA TUANKU

BAB 7. RAJA DAUD MENYEBUTNYA : "TUANKU"
 

Riwayat Raja Daud, pengalamannya dan tulisan kenabiannya, dijumpai dalam dua buku dalam Perjanjian Lama, Samuel dan Psalms (Zabur). Beliau adalah anak bungsu dari Yishai (Jessie) dari suku Yehuda (Judah). Ketika masih sebagai penggembala muda, beliau telah membunuh seekor beruang dan mencabik seekor singa menjadi dua. Anak muda pemberani itu menyambitkan batu kecil tepat di tengah dahi Goliath, pahlawan Filistin yang bersenjata dan menyelamatkan tentara orang-orang Israel. Hadiah tertinggi bagi hasil yang gemilang yang menunjukkan keberanian adalah tangan Michal, anak perempuan Raja Saul. Daud memainkan harpa dan seruling, dan seorang penyanyi yang baik. Pelariannya dari ayah mertuanya yang iri hati, petualangan-petualangannya dan pengalamannya yang berkaitan sebagai bandit sangatlah dikenal dalam Injil.

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN LAMA - NABI-NABI SEJATI HANYA MENGAJARKAN ISLAM

BAB 9. NABI-NABI SEJATI HANYA MENGAJARKAN ISLAM

Tidak ada bangsa yang dikenal dalam sejarah seperti bangsa Israel, yang dalam kurun waktu kurang dari empat ratus tahun telah ditundukkan oleh banyak sekali nabi-nabi palsu, tak terhitung lagi (banyaknya) tukang-tukang tenung, peramal-peramal dan segala macam persihiran dan tukang-tukang sulap. Nabi-nabi palsu itu ada dua macam: mereka yang mengakui agama dan Kitab Taurat dari Yahweh dan berpura-pura meramal atas NamaNya, dan mereka yang dengan di bawah lindungan raja Israel penyembah berhala meramal atas nama Baal atau dewa-dewa lainnya dari bangsa-bangsa tetangga yang juga kafir musyrik. Dalam golongan pertama terdapat beberapa peniru (nabi) yang sezaman dengan nabi-nabi sejati seperti Mikha (Micah) dan Jeremiah, dan dalam golongan kedua terdapat mereka yang menimbulkan banyak kesulitan bagi Eliyah, dan menyebabkan pembantaian nabi-nabi sejati dan orang-orang beriman dalam masa pemerintahan Ahab dan isterinya Jezebel. Yang paling berbahaya dari semua itu terhadap jalan keyakinan dan agama yang sesungguhnya adalah nabi-nabi palsu yang melaksanakan upacara-upacara suci di kuil maupun Mispha dan berpura-pura memberikan firman Tuhan kepada manusia. Barangkali tidak ada nabi yang menerima lebih banyak penindasan dan kesukaran di tangan para peniru ini selain daripada Nabi Jeremiah.

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN LAMA - TUAN DAN NABI YANG DIJANJIKAN

BAB 8.TUAN DAN NABI YANG DIJANJIKAN

Kitab terakhir dari Kitab Hukum Yahudi yang resmi dalam Injil memakai nama "Malachai," yang tampaknya lebih mengarah ke nama panggilan daripada nama yang sebenarnya. Pengucapan yang benar dari nama itu ialah Malakh, yang berarti "Malaikatku" atau "Utusanku". Kata Ibrani untuk "mal’akh," seperti bahasa Arab "malak", seperti istilah dalam bahasa Yunani "anghelos" dari mana bahasa Inggris menuliskan "angel", menunjuk pada pengertian "utusan", seseorang yang disuruh dengan perintah atau berita untuk disampaikan kepada seseorang lain.

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN LAMA - RAJA DAUD MENYEBUTNYA : "TUANKU"

BAB 7. RAJA DAUD MENYEBUTNYA : "TUANKU"

Riwayat Raja Daud, pengalamannya dan tulisan kenabiannya, dijumpai dalam dua buku dalam Perjanjian Lama, Samuel dan Psalms (Zabur). Beliau adalah anak bungsu dari Yishai (Jessie) dari suku Yehuda (Judah). Ketika masih sebagai penggembala muda, beliau telah membunuh seekor beruang dan mencabik seekor singa menjadi dua. Anak muda pemberani itu menyambitkan batu kecil tepat di tengah dahi Goliath, pahlawan Filistin yang bersenjata dan menyelamatkan tentara orang-orang Israel. Hadiah tertinggi bagi hasil yang gemilang yang menunjukkan keberanian adalah tangan Michal, anak perempuan Raja Saul. Daud memainkan harpa dan seruling, dan seorang penyanyi yang baik.

Sabtu, 10 Maret 2012

Sekilas Tentang James Petras

Siapa James Petras

Berikut ini adalah keterangan tentang Profesor James Petras. Beliau adalah pengarang buku Zionisme dan Keruntuhan Amerika yang di Indonesia diterbitkan oleh Zahra Publishing House.
 
James Petras adalah Profesor Bartle (Emeritus) sosiologi di Binghamton University, New York. Dia adalah penulis dari 64 buku yang diterbitkan dalam 29 bahasa, dan lebih dari 560 artikel dalam jurnal profesional, termasuk American Sociological Review, British Journal of Sosiologi, Penelitian Sosial, Jurnal Kontemporer Asia, dan Jurnal Studi Petani. Dia telah menerbitkan lebih dari 2000 artikel dalam jurnal non-profesional seperti the New York Times, the Guardian, the Nation, Christian Science Monitor, Foreign Policy, New Left Review, Partisan Review, TempsModerne, Le Monde Diplomatique, dan komentarnya yang banyak dilakukan pada internet.

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN LAMA - NABI MUHAMMAD SAW ADALAH "ANAK MANUSIA"

 BAB 6.  NABI MUHAMMAD SAW ADALAH "ANAK MANUSIA"
Dalam thesis yang lalu kita telah meneliti dan memberi komentar atas visi indah Nabi Daniel (Daniel vii.). Kita melihat bagaimana empat binatang yang mewakili empat kerajaan silih berganti adalah Kekuatan Kegelapan dan bagaimana mereka menindas ummat Yahudi dan Gereja Jesus awal, yang terdiri dari orang-orang beriman sebenarnya pada Satu Tuhan. Kita juga membuat catatan bahwa Kekuatan-Kekuatan itu adalah penyembah berhala dan digambarkan secara alegoris sebagai orang-orang yang tidak berperi kemanusiaan dan kejam. Selanjutnya kita melihat bahwa Tanduk kesebelas yang mempunyai mulut dan mata, yang menghujat Yang Maha Tinggi telah memerangi dan menaklukkan para santo Tuhan serta telah merubah waktu dan Hukum Tuhan, tidak dapat lain kecuali kaisar Constantine yang dalam tahun 325 M mengumumkan keputusan kekaisarannya yang memproklamirkan kepercayaan dan keputusan Konsili Umum Nicea.

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN LAMA - NABI MUHAMMAD SAW DAN KAISAR CONSTANTINE

BAB 5. NABI MUHAMMAD SAW DAN KAISAR CONSTANTINE

Barangkali ramalan yang paling indah dan paling nyata tentang misi suci manusia terbesar dan Utusan Allah yang termuat dalam pasal tujuh Kitab Nabi Daniel pantas untuk dipelajari dengan serius dan dipertimbangkan tanpa memihak. Di dalamnya peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah manusia yang silih berganti dalam kurun waktu lebih dari seribu tahun diwakili oleh empat tokoh monster yang mengerikan dalam visi nubuah terhadap Daniel.

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN LAMA - NABI MUHAMMAD SAW ADALAH "SHILOH"

BAB 4. NABI MUHAMMAD SAW ADALAH "SHILOH"

Nabi Yakub, cucu Nabi Ibrahim, terbaring sakit di tempat tidurnya; beliau berumur seratus empat puluh tujuh tahun, dan saat akhir mendekat dengan cepat. Beliau memanggil dua belas orang anak laki-lakinya dan keluarga mereka masing-masing ke kamar tidurnya; beliau memberkati masing-masing anak laki-lakinya dan meramalkan masa depan dari suku bangsanya. Hal ini biasa dikenal sebagai "Wasiyat Yakub", dan ditulis dalam gaya bahasa Ibrani yang bagus dengan sentuhan puisi. Wasiyat itu berisi beberapa kalimat yang unik dan tidak pernah terjadi lagi dalam Injil. Wasiyat itu menyebutkan bermacam-macam peristiwa dalam kehidupan seorang laki-laki yang telah banyak mengalami pasang surut kehidupan.


MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN LAMA - MISTERI TENTANG "MISPA"

Bab 3. MISTERI TENTANG "MISPA"

Seperti ditunjukkan judul artikel ini saya akan mencoba untuk memberikan peragaan tentang budaya batu dari orang Ibrani Kuno yang mereka warisi dari Ibrahim, nenek moyang mereka, dan untuk menunjukkan bahwa budaya batu ini telah dilembagakan di Mekkah oleh Patriarch Ibrahim dan anak laki-lakinya Ismail; di tanah Kanaan oleh Ishaq dan Yakub; di Moab dan tempat lainnya oleh keturunan Ibrahim yang lain.

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN LAMA - MASALAH HAK BERDASARKAN KELAHIRAN & PERJANJIAN TUHAN DG NABI IBRAHIM


BAB 2. MASALAH HAK BERDASARKAN KELAHIRAN & PERJANJIAN TUHAN DG NABI IBRAHIM
Dari sejak dulu terdapat pertentangan pendapat dalam agama antara kaum Ismail (keturunan Nabi Ismail) dan kaum Israel (keturunan Nabi Ishaq) mengenai hak berdasarkan kelahiran dan perjanjian Tuhan dengan Nabi Ibrahim. Para pembaca Injil dan Al Qur'an sudah mafhum dengan ceritera tentang Nabi besar Ibrahim dan kedua anak laki-lakinya Ismail dan Ishaq. Ceritera tentang seruan Nabi Ibrahim dari Ur di Kaldea, dan ceritera tentang keturunannya hingga meninggalnya cucunya Jusuf di Mesir, tertulis dalam buku Genesis (pasal xi.-1). Dalam garis keturunannya seperti tertulis dalam Genesis, Ibrahim adalah yang keduapuluh dari Nabi Adam, dan satu zaman dengan raja Nimrod yang membangun Menara Babilon.

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN LAMA - PENDAHULUAN (3)

 "DAN AHMAD DARI SEMUA BANGSA AKAN DATANG" (HAGGAI, ii.7)

Kira-kira dua abad sesudah keruntuhan yang tidak disesalkan dari kerajaan Israel yang pemuja berhala , dan semua penduduknya dari sepuluh suku bangsa dideportasikan ke Asiria, Jeruzalem dan kuil Suleiman yang mulia dihancur ratakan dengan tanah oleh orang Kaldea, dan sisa orang Judah dan Benjamin yang tidak terbunuh diangkut ke Babilonia. Sesudah masa tujuh puluh tahun dalam tangkapan, orang-orang Yahudi itu diizinkan kembali ke negaranya sendiri dengan kekuasaan penuh untuk membangun kembali kota dan kuil mereka yang sudah hancur. Ketika fondasi rumah Tuhan yang baru diletakkan, terdengarlah teriakan gembira yang gegap gempita dan seruan-seruan dari orang-orang yang berkumpul, orang-orang tua laki-laki dan perempuan yang telah pernah melihat keindahan kuil Suleiman sebelumnya menangis dengan pahit. Pada peristiwa yang khidmat inilah Yang Maha Kuasa telah berkenan mengirimkan utusanNya Nabi Haggai menghibur kumpulan orang-orang yang sedih itu dengan pesan yang penting:

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN LAMA - PENDAHULUAN (2)

 ALLAH DAN ATRIBUTNYA

Ada dua hal mendasar antara agama Islam dan Kristen yang, demi untuk kebenaran dan perdamaian dunia, pantas untuk diteliti dengan sangat serius dan mendalam. Karena dua agama ini mengklaim berasal dari satu sumber yang sama, sepantasnyalah bahwa tidak ada kontroversi penting antara keduanya boleh dibiarkan begitu saja. Kedua agama besar ini yakin akan adanya Ketuhanan dan akan adanya Perjanjian yang telah dibuat antara Tuhan dan Nabi Ibrahim. Atas dua hal yang pokok ini haruslah dicapai satu kesepakatan yang hati-hati sekali dan bersifat final antara penganut yang cerdas dari kedua agama tersebut. Apakah kita mahluk bodoh yang malang ini mempercayai dan memuja satu Tuhan, atau akankah kita mempercayai dan ketakutan terhadap kemajemukan Tuhan? Yang mana dari dua orang ini, Kristus atau Nabi Muhammad saw yang menjadi obyek dari Perjanjian Suci? Kedua pertanyaan ini harus dijawab sekali dan final.

MUHAMMAD DALAM PERJANJIAN LAMA - PENDAHULUAN (1)

BAB 1. PENDAHULUAN

Melalui tulisan ini dan tulisan berikutnya saya akan berusaha untuk menunjukkan bahwa doktrin Islam tentang Ketuhanan dan Utusan Agung Allah adalah sepenuhnya benar dan sesuai dengan ajaran di dalam Injil.

Tulisan pertama ini akan saya khususkan untuk membicarakan butir pertama, dan dalam tulisan lainnya akan saya coba untuk menunjukkan bahwa Nabi Muhammad saw adalah obyek dari Perjanjian Lama dan pada diri Muhammad saw, dan hanya beliau seorang diri saja, sesungguhnya dan secara harfiah telah terpenuhi semua ramalan di dalam Perjanjian Lama.

Rabu, 07 Maret 2012

Pantun Cinta (2)

Pantun Cinta

Air pasang bulan pun terang,
hanyutlah sampan dari Jawa.
Jika datang hati yang bimbang,
bagaikan hilang rasanya nyawa.

***