Definisi Talent Development
Talent development atau pengembangan talenta adalah upaya meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan sumber daya manusia perusahaan untuk memotivasi dan
mengembangkan potensi yang terbaik sehingga organisasi atau tempat bekerja dapat berhasil dan
tumbuh.
Ruang Lingkup Talent Development
- Mengenali potensi karyawan,
- Melaksanakan rencana pengembangan kemampuan sesuai kebutuhan setiap karyawan,
- Mengoptimalkan talenta karyawan di dalam talent pool agar siap mengisi posisi-posisi kosong saat dibutuhkan,
- Menyediakan peluang untuk pengembangan karier,
- Manajemen suksesi.
Manfaat Talent Development
- Memotivasi karyawan untuk berkembang,
- Menghasilkan karyawan unggulan,
- Mempertahankan karyawan unggulan,
- Menjadi daya tarik bagi kandidat unggulan.
Strategi Keberhasilan Talent Development
- Menjadikan talent development sebagai budaya perusahaan,
- Menyelaraskan talent development dengan strategi dan fokus pada bisnis perusahaan,
- Menjadikan talent development sebagai tugas sehari-hari pemimpin,
- Melibatkan atasan dalam menyusun program talent development,
- Melibatkan karyawan dalam proses talent development.
Tahap Utama dalam Talent Development
- Tahap Persiapan
- Tahap Pelaksanaan
- Tahap Evaluasi
Definisi Tahap Persiapan
Tahap persiapan adalah tahap menganalisis kinerja dan potensi karyawan sebagai proses verifikasi
kekurangan karyawan untuk menentukan langkah perbaikan, seperti meningkatkan kinerja dengan
pelatihan atau memindahkan unit kerja karyawan.
Langkah-langkah dalam Tahap Persiapan
1. Memetakan kinerja dan potensi karyawan. Dalam langkah ini, sistem yang paling umum
digunakan adalah penggunaan 9 box model dan variannya, seperti 4 box dan 16 box;
Gambar 1: Sistem 9 box model untuk memetakan kinerja dan potensi karyawan
Gambar 2: Sistem 4 box model untuk memetakan kinerja dan potensi karyawan
Gambar 3: Sistem 9 box model untuk memetakan kinerja dan potensi karyawan
2. Memilih fokus perbaikan antara kinerja dan kompetensi.
Tentukan prioritas dan urutan pelaksanaannya sehingga cukup menantang, tetapi juga tidak
membuat kegiatan pengembangan menjadi beban;
3. Menentukan tujuan pengembangan dengan prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable,
Relevant, Time-bound);
4. Mendokumentasikan dan menyampaikan hasil penilaian, arah pengembangan, serta rencana
pengembangan kepada karyawan.
4
Hal-hal yang Perlu Dilakukan dalam Tahap Pelaksanaan Talent Development
- 1. Mengajak karyawan untuk mendiskusikan individual development plan berdasarkan hasil analisis kinerja dan potensi karyawan;
- Fokus terhadap pengembangan dan alasan pemilihan fokus tersebut.
- Memberikan umpan balik dan penguatan atau stretching challenge agar karyawan merasa tertantang;
- Mendengarkan dan mendukung usul penyesuaian.
Definisi Metode Blended Learning dalam Tahap Pelaksanaan Talent Development
Model belajar dan pengembangan diri yang menggunakan kombinasi beberapa cara sehingga hasil
belajar tidak hanya terserap sebagai pengetahuan, tetapi juga terinternalisasi sebagai perilaku dalam
kegiatan sehari-hari untuk menjawab tuntutan pekerjaan.
3 Kombinasi Metode Belajar dalam Metode Blended Learning
70:20:10
Blended learning model 70:20:10 oleh Michael Lombardo dan Robert Eichinger menekankan proses
belajar dan pengembangan di dunia kerja dapat diterapkan dengan tiga kombinasi metode belajar:
- 1. Formal learning (10%). Formal learning adalah metode belajar berbasis bahan tertulis atau media lain yang dapat diperoleh melalui instruktur atau pengajar berupa pelatihan, seminar, ataupun workshop secara daring dan luring;
- 2. Social learning (20%). Social learning adalah pendekatan pembelajaran atau pengembangan diri melalui umpan balik dan pengalaman orang lain;
- 3. Experiential learning (70%). Experiential learning adalah upaya meningkatkan kemampuan dan pengetahuan menggunakan materi belajar dan menerapkan materi belajar dalam kegiatan kerja sehari-hari atau penugasan khusus.
Definisi Tahap Evaluasi dalam Talent Development
Evaluasi adalah kegiatan mengukur tingkat keberhasilan implementasi dan hasil program untuk
dijadikan landasan perbaikan.
Jenis-jenis Evaluasi dalam Tahap Evaluasi Talent Development
Evaluasi Program
Evaluasi program berfokus pada penilaian program yang dirancang dan proses menentukan
kemajuan suatu program pelatihan dengan membandingkan tujuan yang ingin dicapai.
Model Evaluasi Program
- Model evaluasi CIPP atau Context, Input, Process, Product oleh Stufflebeam (1971),
- Model evaluasi Abruzzese oleh Abruzzese (1996),
- Model evaluasi Orientasi Customer oleh Scriven M. (1967),
- Model evaluasi Alspach’s oleh JoAnn Alspach (1995).
Evaluasi Peserta Program
Model 4 level evaluasi oleh Kirkpatrick
Model evaluasi ini berfokus pada perubahan yang terjadi pada setiap individu yang mengikuti
program pengembangan dengan tujuan mengukur sejauh mana pengaruh suatu pelatihan terhadap
seseorang.
a. Level 1 - Reaction
Mengukur bagaimana para peserta pelatihan bereaksi terhadap program pengembangan,
b. Level 2 - Learning
Mengukur apa saja yang telah dipelajari oleh para peserta, serta mengukur seberapa jauh
mereka belajar, atau menangkap pengetahuan dan wawasan baru,
c. Level 3 - Behaviour
Hal yang dapat dievaluasi adalah seberapa jauh sikap dan perilaku individu berkembang
setelah menerima training,
d. Level 4 - Result
Hasil akhir dari sesi training tersebut dapat dianalisis dan diukur.
Model 360° Feedback
360° feedback adalah metode atau alat evaluasi yang memberikan kesempatan untuk karyawan
menerima umpan balik terkait kinerja dari sesama karyawan, atasan, bawahan, dan customer.
Posting by Mohammad Nurdin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar