Cari Blog Ini

Minggu, 11 November 2018

Dampak Buruk Stress


Stress dan tekanan hidup saat ini hampir dialami oleh semua orang. Nyatanya bagi sebagian orang kondisi ini bahkan bisa sangat membahayakan kesehatannya. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan adanya beberapa efek stress terhadap kesehatan mental dan fisik.
Ketika sedang stress, suatu bagian otak yang disebut sebagai hipotalamus memicu pelepasan hormon adrenalin dan kortisol. Adrenalin meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, sedangkan kortisol menaikkan gula darah.
Definisi pengertian stress adalah merupakan suatu kondisi ketegangan yang akan bisa mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi diri seseorang. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya.
Secara umum, orang bisa mengalami stress dari faktor eksternal atau internal.
Faktor penyebab stress terdiri dari :
    Stress eksternal. Ini muncul dari kondisi lingkungan yang kurang baik seperti suhu panas dan dingin. Atau stress akibat kondisi lingkungan hidup seperti kondisi kerja yang buruk atau kehidupan yang berantakan.
    Stress internal. Hal ini bisa berasal dari kondisi fisik seperti infeksi, radang dan penyakit lain. Atau kondisi psikologis seperti rasa khawatir tentang kecelakaan, phobia terhadap sesuatu dan penyebab lainnya.
Psikosomatis adalah sekumpulan gejala atau gangguan fisik yang disebabkan oleh stress. Efek yang bisa ditimbulkan akibat stress, antara lain:
1. Kanker dan gangguan kekebalan tubuh
Sistem imun alami tubuh dirancang untuk melindungi kita dari bahaya langsung. Stress kronis dapat merusak sistem tersebut dan justru menghambat kerja sistem imun. Akibatnya, risiko kanker dan masalah kesehatan lainnya akan meningkat.
2. Penyakit jantung
“Masyarakat sepertinya lupa bahwa stress merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung,” ungkap Chauncey Crandall, MD, salah satu ahli jantung.
Salah satunya seperti kasus penyakit jantung yang terjadi pada Mantan Presiden AS, George W. Bush. Tim dokternya meyakini bahwa penyakit jantungnya muncul karena efek stress yang ia alami saat masih menjabat sebagai presiden.
3. Masalah berat badan
Stress dapat membuat seseorang menjadi makan berlebihan. Makan berlebihan ini pun biasanya berupa makanan yang tinggi kalori. Padahal obesitas dan kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, kanker dan depresi.
4. Depresi dan kecemasan
Stress memiliki dampak langsung dan nyata pada kesehatan mental. Stress kronis menyebabkan depresi, atau justru memperburuk depresi yang ada sebelumnya.
5. Rambut rontok
Kerontokan rambut juga sering terjadi akibat stress. Saat stress, efek yang diberikan terhadap rambut antara lain alopecia areata (sel darah putih ‘menyerang’ folikel rambut); telogen effluvium (rambut berhenti tumbuh); dan trikotilomania (kerontokan ekstrem akibat stress, cemas, tegang, kesepian, atau frustrasi).
6. Sindrom metabolik
Orang yang mengalami stress kronis berada pada risiko lebih besar untuk terkena sindrom metabolik, yang merupakan kombinasi dari diabetes, tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, obesitas, dan kadar kolesterol abnormal. Jika terjadi bersamaan, maka akan meningkatkan risiko penyakit jantung.
7. Gigi dan gusi
Stress bisa membuat Anda tanpa sadar terus-menerus menggertakkan atau menggerus gigi. Jika dibiarkan dalam waktu lama, kebiasaan ini bisa menyebabkan masalah pada sendi di rahang Anda. Gusi pun tidak luput dari penyakit, baik akibat dari kebiasaan ini maupun karena kurangnya kebersihan mulut. Orang yang stres cenderung tidak peduli dengan kebersihan tubuh.
8. Emosi
Anda akan mudah merasa frustasi dan cepat kehilangan kesabaran. Penderita stress berat mudah menangis bahkan dalam situasi yang sebenarnya biasa saja.
9. Otak
Stress dapat menghambat dan memperlambat proses berpikir Anda. Saat mengalami stress berat, memutuskan untuk makan malam apa dan di mana atau mengingat jalan pulang saja terasa sulit.
10.  Perut
Pernahkah Anda merasa sakit perut saat berada dalam tekanan? Ya, stress memang dapat membuat penderitanya sering mual, muntah, dan diare. Bahkan, orang yang sudah menderita gangguan pencernaan (misalnya GERD atau tukak lambung) akan merasakan gejala yang lebih parah ketika stress.
11. Kulit
Stress bisa mengakibatkan berbagai gangguan kulit, seperti: gatal-gatal tanpa sebab yang jelas, keriput, kulit menjadi kering atau bahkan berkeringat secara berlebihan.
Langkah-langkah antisipasi terhadap stress:
    Miliki sikap hidup yang optimis terhadap kehidupan. Yakinlah bahwa jalan hidup itu tidak selamanya lurus dan berlika-liku atau mendatar dan naik turun, tapi variasi dari keduanya. Kebahagiaan dan keindahan hidup adalah saat ini, ketika kita menikmati tahap demi tahap dari semua proses kehidupan.
    Berhentilah membicarakan tentang keterpurukan Anda. Lakukan sesuatu yang untuk menenangkan pikiran Anda seperti mendengarkan musik.
    Latihan teratur seperti ke gym, berjalan-jalan, latihan pernapasan atau yoga. Olahraga secara teratur akan meningkatkan produksi endorphin dan neurotransmitter secara alami, yang akan mengurangi tingkat stress. Keduanya dapat meningkatkan mood dan menurunkan resiko depresi, penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker.
    Bertemu dengan teman-teman, kerabat, atau bergabung dengan organisasi yang membuat Anda bisa berkomunikasi dengan orang yang Anda sayangi.
    Konsumsi makanan yang sehat terutama yang kaya akan omega-3, misalnya ikan dan kacang-kacangan.
    Ambillah istirahat di sela-sela pekerjaan, cobalah untuk mewakilkan tugas untuk sementara. Jangan menanggung seluruh beban kerja pada diri sendiri. Anda harus memiliki daftar pekerjaan yang harus dilakukan sehingga anda tidak dibebani dengan tugas yang lebih berat. Anda harus memiliki prioritas yang jelas. Melakukan tugas-tugas penting sebelum tugas yang kurang penting.


Sumber : https://klinikpengobatanalami.wordpress.com/2015/10/22/dampak-perilaku-buruk-terhadap-kesehatan-1-stress/




Posting by Mohammad Nurdin