Cari Blog Ini

Kamis, 31 Juli 2014

Foto Keluarga Asy'ari 1976 (3)


Ini adalah foto keluarga saya di tahun 1976 (kira-kira).
Foto dari kiri ke kanan adalah sebagai berikut Ibu Alm. Izatul Daulat binti Washar, Nur Mushoffa bin Asy'ari (diangkat), Lik Rohmah bin Mihrad, Nurul Huda bin Asy'ari, Mohammad Nurdin bin Asy'ari, Lik Alm. Komariah bin Mihrad, Bapak Alm. Asy'ari bin Mihrad, dan terakhir Nurul Chikmah binti Asy'ari. 
Posting by Mohammad Nurdin

Foto Keluarga Asy'ari 1976 (2)


Foto ini diambil pada saat peringatan Isra' Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW berlokasi di Langgar/Mushola Mujahidin, Panggung Tengah, Desa/Kelurahan Panggung, Tegal Timur, Tegal, Jawa Tengah.
Gambar saya adalah nomor dua dari kiri (berpeci dan baju rompi). Di samping kiri, kakak saya tercinta Nurul Huda. Foto ini diambil dirumah uwak saya yaitu Wa Kanah (nomor dua dari kanan, sedang duduk berkerudung putih). Sebagian orang yang ada di foto ini sudah menghadap Sang Illahi Rabbi alias meninggal dunia.
   
Posting by Mohammad Nurdin

Foto Keluarga Asy'ari tahun 1976 (1)

Foto ini diambil sekitar tahun 1976, setahun sebelum kelahiran adik bungsu saya (alm. Neli Durriyati bin Asy'ari bin Mihrad bin Jarwan, lahir 14/02/1977 wafat : 24/06/2014). Ini adalah foto bapak dan ibu saya. Dari kiri ke kanan, ibu yang sering dipanggil Emak Ijah (Alm. Izatul Daulat binti Washar, lahir 16/08/1945 dan wafat 02/12/1988) kemudian Abah Sari (Alm. Asy'ari bin Mihrad bin Jarwan, Lahir 02/02/1941 dan wafat 01/11/2013).

Senin, 21 Juli 2014

Nashaihul Ibad : Tiga Kesenangan Rasulullah


Rasulullah saw pernah bersabda :
"Ada tiga hal yang sangat aku senangi di dunia ini, yaitu :
1. wangi-wangian;
2. istri shalihah; dan
3. ketenangan saat sholat."


Ketika itu beliau sedang duduk dengan para sahabatnya. Tiba-tiba Abu Bakar Ash-Shiddiq ra berkata : "Benar engkau, ya Rasulullah, aku pun menyukai tiga hal lainnya, yaitu :
1. senang melihat wajah Rasulullah saw;
2. menafkahkan hartaku menurut kemauan Rasulullah saw; dan
3. aku senang putriku berada di bawah pemeliharaan Rasulullah saw."

'Umar ra lantas berkata : "Benar engkau, ya Abu Bakar, aku pun senang akan tiga hal lainnya yaitu : 1. mengajak pada kebaikan;
2. mencegah kemungkaran; dan 
3. berpakaian sederhana."

'Utsman pun menyahut : "Benar engkau, wahai 'Umar, aku pun menyukai tiga hal lainnya yaitu :
1. mengenyangkan orang yang sedang lapar;
2. memberi pakaian kepada orang yang tak memiliki busana; dan
3. membaca Al-Qur'an."


Selanjutnya, 'Ali ra juga berkata: "Benar engkau, wahai 'Utsman, aku pun menyukai tiga hal lainnya, yaitu :
1. melayani tamu,
2. puasa pada musim panas, dan
3. memukul musuh dengan pedang."


Ketika mereka sedang berbincang-bincang lalu Jibril datang dan berkata (kepada Nabi saw) "Allah telah mengutus aku ketika mendengar pembicaraan kalian. allah memerintahkan kepadamu, wahai Rasulullah, supaya engkau bertanya kepadaku tentang sesuatu yang aku cintai apabila aku menjadi penghuni dunia."
Rasulullah saw pun bertanya : "wahai Jibril, apa yang engkau cintai jika engkau menjadi penghuni dunia?" Jibril menjawab :
1. "Memberi pentunjuk kepada orang yang sesat;
2. menemani orang yang taat kepada Allah; dan
3. menolong keluarga yang fakir."


Selanjutnya Jibril berkata : "Allah, Tuhan Yang Mahamulia dan mahaagung mencintai tiga hal yang ada pada diri hamba-Nya, yaitu :
1. mencurahkan segala kemampuan dalam berbakti kepada Allah;
2. menangis karena menyesal telah berbuat maksiat; dan
3. sabar ketika mengalami kefakiran."


Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat untuk Para Hamba menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005, cet. 3



Posting by Mohammad Nurdin

Kamis, 17 Juli 2014

Nashaihul Ibad : Tiga Kehendak Allah

Dikatakan bahwa apabila Allah mengendaki seseoarang menjadi baik, maka :
1. Allah memberikan pemahaman kepadanya dalam urusan agama;
2. Allah menjadikan dia zuhud dalam urusan dunia; dan
3. Allah membuatnya sadar akan kekurangan dirinya.

Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat untuk Para Hamba menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005, cet. 3

Posting by Mohammad Nurdin

Rabu, 16 Juli 2014

Nashaihul Ibad : Tiga Hal Yang Paling Baik

Ibnu 'Abbas ra ketika ditanyatentang hari, bulan, dan amalan yang paling baik, ia menjawab :
1. "Hari yang paling baik adalah hari Jum'at;
2. Bulan yang paling baik  adalah bulan Ramadhan;
3. Amalan yang paling baik adalah menjalankan sholat fardu tepat pada waktu utamanya."

Sedangkan menurut 'Ali ra, ia berkata :
1. "Amal yang paling baik adalah amal yang diterima oleh Allah;
2. Bulan yang paling baik adalah bulan yang di dalamnya engkau bertobat  kepada Allah dengan tobat nashuha; dan
3. sebaik-baik hari adalah hari saat engkau pergi meninggalkan dunia dan kembali kepada Allah dalam keadaan beriman kepada-Nya."


Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat untuk Para Hamba menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005, cet. 3

Posting by Mohammad Nurdin

Nashaihul Ibad : Tiga Simpanan Allah

Seorang bijak berkata : " Ada tiga hal yang menjadi simpanan Allah, yaitu :
1. kefakiran;
2. sakit; dan
3. sabar."


Simpanan Allah maksudnya sumber pahal yang hanya akan Allah berikan kepada orang yang dicintai-Nya. Sabar maksudnya tidak mengeluh kepada selain Allah atas kesedihan ketika menerima musibah.

Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat untuk Para Hamba menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005, cet. 3

Posting by Mohammad Nurdin

Nashaihul Ibad : Tiga Benteng Orang Mukmin

Ka'ab Al-Akhbar, seorang pendeta Yahudi yang masuk Islam pada masa 'Umar bin Khaththab ra, mengatakan : "Benteng orang mukmin yang dapat menghalangi dari gangguan setan itu ada tiga, yaitu :
1. masjid;
2. berdzikir kepada Allah; dan
3. membaca Al-Qur'an."

Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat untuk Para Hamba menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005, cet. 3
 

Posting by Mohammad Nurdin

Nashaihul Ibad : Tiga Penambah Daya Ingat

'Ali ra berkata :
"Tiga hal yang dapat memperkuat hafalan dan membersihkan lendir yaitu :
1. bersiwak;
2. berpuasa; dan
3. membaca Al-Qur'an."


Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat untuk Para Hamba menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005, cet. 3
Posting by Mohammad Nurdin

Nashaihul Ibad : Tiga Bagian Dari Manusia

Luqman Hakim pernah berkata kepada putranya : "Wahai anakku, sesungguhnya sosok manusia itu terbagi menjadi tiga bagian :
1. sepertiga untuk Allah;
2. sepertiga untuk dirinya sendiri; dan
3. sepertiga untuk belatung.
Bagian yang untuk Allah adalah rohnya (yakni akan kembali kepada-Nya). Bagian yang untuk diri manuisa sendiriadalah amalnya (yakni balasannya akan kembali kepada dirinya, baik yang baik maupun buruk). Bagian yang untuk belatung adalah jasadnya (yakni ketika jasadnya telah dimasukkan ke dalam kubur)."

Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat untuk Para Hamba menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005, cet. 3

Posting by Mohammad Nurdin

Minggu, 13 Juli 2014

Do'a-do'a Pilihan : Do’a Agar Selalu Berada di Dalam Islam



Allaahummafazhnii bil-ilmaki qaaimaw wa qaa’idaw wa raaqidaw wa laatusymit  bii’ aduwwaw wa laa haasida.

“Ya Allah, lindungilah aku dengan Islam, baik dalam keadaan berdiri, duduk, maupun berbaring. Dan janganlah Engkau menggembirakan musuh atau orang dengki kepadaku atas kehinaanku.”  

 Posting by Mohammad Nurdin

Rabu, 09 Juli 2014

Mutiara Hadist : Keutamaan Sedekah dan Menjadi Pemaaf

Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya(HR. Muslim, no. 2588)

Posting by Mohammad Nurdin

Senin, 07 Juli 2014

Nashaihul Ibad : Tiga Pengertian Zuhud Yang Lain

Dalam kesempatan lain Ibnu 'Abbas ra mengatakan : "Zuhud (az-zuhdu) terdiri dari tiga huruf, yaitu : zaa', haa', dan daal.
1. Zaa' maksudnya tarkuz ziinah (meninggalkan kemegahan dan kemewahan);
2. Haa' maksudnya tarkul hawaa (meninggalkan kesenangan hawa nafsu); dan
3. Daal maksudnya tarkud dun-yaa (menjauhi keduniawian)."


Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat untuk Para Hamba menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005, cet. 3

Posting by Mohammad Nurdin

Nashaihul Ibad : Tiga Pengertian Zuhud

Ibnu 'Abbas ra berkata : "Zuhud (az-zuhdu) terdiri dari tiga huruf, yaitu : zaa', haa', dan daal.
1. Zaa' maksudnya zaadun li ma'aad (bekal untuk kembali ke akhirat, yakni taqwa);
2. Haa' maksudnya hudan lid diin (petunjuk untuk mengikuti Islam); dan
3. Daal maksudnya dawaam 'alath thoo'ah (terus menerus dalam melakukan ketaaatan)."

Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat untuk Para Hamba menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005, cet. 3
 

Posting by Mohammad Nurdin

Nashaihul Ibad : Tiga Hal Yang Tidak Boleh Dirindukan

Sufyan Ats-Tsaury pernah ditanya tentang hal yang dapat membuat diri seseoarang merasa rindu kepada Allah, maka ia menjawab :
1. "Jangan kamu rindukan setiap orang yang berwajah cerah menyenangkan.
2. Jangan kamu rindukan suara yang merdu.
3. Dan jangan kamu rindukan mendengar ungkapan yang fasih.

Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat untuk Para Hamba menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005, cet. 3

Posting by Mohammad Nurdin

Nashaihul Ibad : Tiga Jalan Mencapai Kezuhudan

Ibrahim bin Adham pernah ditanya tentang apa yang bisa menyebabkan dirinya mencapai tingkat zuhud, lalu ia menjawab ada tiga hal, yaitu :
1. "Kulihat kuburan adalah alam yang begitu mengerika, sedang aku tidak punya teman yang bisa menghilangkan rasa takutku.
2. Kulihat perjalanku sangat jauh, sedang aku tidak punya bekal yang dapat mengantarkanku ke tujuan.
3. Kulihat Tuhan Yang Maha Perkasa sebagai hakim, sedang aku tidak punya alasan untuk membela diriku di hadapan-Nya."


Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat untuk Para Hamba menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005, cet. 3
Posting by Mohammad Nurdin

Selasa, 01 Juli 2014

Nashaihul Ibad : Tiga Macam Sikap Terhadap Dunia

Yahya bin Mua'adz berkata :
1. "Barang siapa dapat meepaskan dunia seuruhnya, maka ia teah mengambi akhirat seuruhnya.
2. Barang siapa mengambi dunia seuruhnya, berarti ia teah meepaskan akhirat seuruhnya.
3. Mencintai akhirat menjadi sebab meepaskan dunia, tidak menyukai dunia menjadi sebab mencintai akhirat."


Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat untuk Para Hamba menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005, cet. 3

Posting by Mohammad Nurdin

Nashaihul Ibad : Tiga Keniscayaan

'Ali ra berkata :
1. "Silakan berbuat baik kepada orang yang engkau kehendaki, niscaya engkau akan menjadi rajanya.
2. Mintalah kepada orang yang engkau kehendaki niscaya engkau akan menjadi tawanannya.
3. Merasa cukuplah dengan apa yang engkau kehendaki, niscaya engkau akan menjadi orang kaya seperti dia.
"
Dalam sebuah hadits disebutkan :
"Barang siapa mencintai sesuatu, dia akan menjadi tawanannya."
'Ali ra juga berkata :
"Aku adalah tawanan orang yang  pernah mengajariku satu huruf. Jika menghendaki, ia bisa menjualku; dan ia juga bisa memerdekakanku."

Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat untuk Para Hamba menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005, cet. 3

Posting by Mohammad Nurdin

Nashaihul Ibad : Tiga Hal Dua Di Antaranya Lenyap Dan Satunya Kekal

Dikisahkan bahwa Shalih A-Margady ra pernah melewati kampung, ia berkata  : "Wahai kampung, ke mana pendudukmu yang dahulu pernah menghuni dan memakmurkanmu? Sekarang mereka berada di mana?"
Tiba-tiba ia mendengar suara tanpa rupa yang menjawab :
1."Bekas peningggaan mereka telah tiada;
2. tubuh mereka telah hancur dimakan tanah;
3. hanya amal perbuatan mereka yang masih ada membebani mereka di alam baka."

Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat untuk Para Hamba menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005, cet. 3
Posting by Mohammad Nurdin

Nashaihul Ibad : Tiga Resep Pokok

'Abdullah bin Mas'ud ra berkata :
1. "Laksanakanah apa yang telah diperintahkan Allah kepadamu, niscaya engkau akan menjadi orang yang paling baik ibadahnya.
2. Jauhiah apa yang telah dilarang oleh Allah, niscaya engkau akan menjadi orang yang paling zuhud.
3. Terimalah dengan ridha rizki yang diberikan Allah kepadamu, niscaya engkau akan menjadi orang yang paling kaya."


Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat untuk Para Hamba menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005, cet. 3

Posting by Mohammad Nurdin

Nashaihul Ibad : Tiga Keadaan Saat Menemui Allah dan balasannya

Allah telah memberikan wahyu kepada sebagaian para nabi-Nya sebagai berikut :
1. "Barang siapa menghadap kepada-Ku dengan rasa rindu bersua dengan-Ku, niscaya Kumasukkan dia ke dalam surga-Ku;
2. Barang siapa menghadap kepada-Ku dengan rasa takut kepada-Ku, niscaya kujauhkan dia dari neraka-Ku;
3. Barang siapa menghadap kepada-Ku dengan rasa mau, niscaya Kubuat lupa para maaikat-Ku untuk mencatat dosa-dosanya."


Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat untuk Para Hamba menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005, cet. 3

Posting by Mohammad Nurdin