191/303: Isa berkata: "Ya ulama, ambilah pelajaran dari pengetahuan yang tidak kau ketahui, dan ajarkanlah apa yang telah kau pelajari kepada kaum yang tidak mengetahui."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar adab dan teori kekuasaan (Abu al-Hasan 'Ali bin Muhammad al-Basri) Al-Mawardi (... - 450 H), Adab al-Dunya wa al-Din.
192/303: Orang bertanya kepada Isa: "Mengapa engkau tidak menikah?" Isa menjawab: "Hanya di tempat tinggal yang abadilah beranak pianak itu terpuji."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar adab dan teori kekuasaan (Abu al-Hasan 'Ali bin Muhammad al-Basri) Al-Mawardi (... - 450 H), Adab al-Dunya wa al-Din.
193/303: Isa berkata: "Sebagaimana kalian tidur, begitulah kalian [akan] mati. Sebagaimana kalian bangun, begitulah kalian [akan] dibangkitkan."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar adab dan teori kekuasaan (Abu al-Hasan 'Ali bin Muhammad al-Basri) Al-Mawardi (... - 450 H), Adab al-Dunya wa al-Din.
194/303: Isa berkata: "Hindarilah melihat perempuan terus menerus, karena itu membangkitkan nafsu syahwat di dalam hati; sebuah godaan yang cukup besar bagi yang melakukannya!"
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar adab dan teori kekuasaan (Abu al-Hasan 'Ali bin Muhammad al-Basri) Al-Mawardi (... - 450 H), Adab al-Dunya wa al-Din.
Rujukan silang atas ucapan di atas:
* (Abu al-Faraj 'Abd ar-Rahman bin 'Ali) Ibn al-Jauzi (... - 597 H), Damm al-Hawa.
195/303: Diriwayatkan bahwa Almasih diberi pertanyaan: "Sampai umur berapakah orang pantas menuntut ilmu?" Dia menjawab: "Selama hidup itu sendiri masih pantas."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh ulama Andalusia (Abu 'Umar Yusuf) Ibn 'Abd al-Barr al-Qurthubi (... - 463 H), Jami' Bayan al-'Ilm wa Fadlihi, 1:96.
196/303: Isa berkata: "Ya qurra' dan 'ulama, mengapa kalian menjadi tersesat setelah kalian menimba ilmu? Dan mengapa kalian menjadi buta setelah mata kalian mendapat penerangan? Dan semua ini hanya demi dunia yang hina dan nafsu serakah? Celakalah kalian di dunia ini, dan celakalah dunia ini gara-gara kalian!"
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh ulama Andalusia (Abu 'Umar Yusuf) Ibn 'Abd al-Barr al-Qurthubi (... - 463 H), Jami' Bayan al-'Ilm wa Fadlihi, 1:190.
197/303: Almasih berkata: "Janganlah bersedih karena apa yang dikatakan orang tentang kalian. Bila apa yang dikatakan mereka itu salah, maka itu adalah amal shalih tanpa kalian harus menjalankannya. Bila apa yang dikatakan mereka itu benar, maka itu adalah perbuatan dosa yang balasannya telah ditimpakan."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh ulama Andalusia (Abu 'Umar Yusuf) Ibn 'Abd al-Barr al-Qurthubi (... - 463 H), Bahjat al-Majalis, 1:405.
198/303: Isa mengunjungi sebuah pekuburan. Ia memanggil seorang yang telah mati, dan Allah pun membangkitkannya. Isa bertanya kepadanya: "Siapakah kamu?" "Aku dulu seorang pengangkut barang," jawab orang itu, "aku memikul kayu bakar untuk seseorang, dan mematahkan sebuah ranting untuk membersihkan gigiku. Sejak aku meninggal aku terus ditanyai tentang ranting itu."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh tokoh sufi, qadi, dan 'ulama (Abu al-Qasim) Al-Qusyairi (... - 465 H), Al-Risala al-Qusyairiyya fil 'Ilm al-Tasawwuf.
199/303: Isa berkata: "Betapa banyak jenis pepohonan, tetapi tidak semuanya mengeluarkan buah-buahan. Betapa banyak jenis buah-buahan, tetapi tidak semuanya enak dimakan. Betapa banyak jenis ilmu pengetahuan, tetapi tidak semuanya bisa berguna."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 1:38.
200/303: Isa berkata: "Memberikan hikmah kepada orang selain dari yang pantas menerimanya adalah hal yang bathil, dan menyembunyikannya dari mereka yang pantas menerimanya sama dengan menzhalimi mereka. Bersikaplah seperti dokter baik hati yang meletakkan obat [tepat] pada bagian tubuh yang sakit." Menurut riwayat lain Isa berkata: "Barang siapa yang memberikan hikmah kepada orang selain dari yang pantas menerimanya adalah orang yang sombong, dan yang menyembunyikan hikmah dari orang yang pantas menerimanya sama dengan berbuat bathil. Hikmah mempunyai upahnya sendiri yang pantas, dan ada manusia yang pantas menerimanya, maka berikanlah kepada setiap orang upah yang pantas untuk mereka."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 1:43.
Rujukan silang atas ucapan di atas:
* (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Al-Bayan wa al-Tabyin, 2:35;
* Ikhwan al-Safa' (nama sebuah kelompok di penghujung abad ke-4 H), Rasa'il Ikhwan al-Safa' wa Khillan al-Wafa', 4:215 [sebagian];
* (Abu al-Hasan 'Ali bin Muhammad al-Basri) Al-Mawardi (... - 450 H), Adab al-Dunya wa al-Din;
* (Abu 'Umar Yusuf) Ibn 'Abd al-Barr al-Qurthubi (... - 463 H), Jami' Bayan al-'Ilm wa Fadlihi, 1:109 [sebagian];
* (Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid al-Masih, 225 [variasi].
Catatan:
Biasanya Tarif Khalidi memasukkan di daftar rujukan para peulis yang hidup terkemudian daripada si penulis utama. Dalam "Jesus' Sayings ..." nomer 200 ini dia memasukkan Imam al-Ghazali sebagai penulis utama, dan memasukkan tokoh-tokoh lain yang hidup sebelum al-Ghazali --kecuali Ibn 'Asakir-- sebagai rujukan.
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar adab dan teori kekuasaan (Abu al-Hasan 'Ali bin Muhammad al-Basri) Al-Mawardi (... - 450 H), Adab al-Dunya wa al-Din.
192/303: Orang bertanya kepada Isa: "Mengapa engkau tidak menikah?" Isa menjawab: "Hanya di tempat tinggal yang abadilah beranak pianak itu terpuji."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar adab dan teori kekuasaan (Abu al-Hasan 'Ali bin Muhammad al-Basri) Al-Mawardi (... - 450 H), Adab al-Dunya wa al-Din.
193/303: Isa berkata: "Sebagaimana kalian tidur, begitulah kalian [akan] mati. Sebagaimana kalian bangun, begitulah kalian [akan] dibangkitkan."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar adab dan teori kekuasaan (Abu al-Hasan 'Ali bin Muhammad al-Basri) Al-Mawardi (... - 450 H), Adab al-Dunya wa al-Din.
194/303: Isa berkata: "Hindarilah melihat perempuan terus menerus, karena itu membangkitkan nafsu syahwat di dalam hati; sebuah godaan yang cukup besar bagi yang melakukannya!"
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar adab dan teori kekuasaan (Abu al-Hasan 'Ali bin Muhammad al-Basri) Al-Mawardi (... - 450 H), Adab al-Dunya wa al-Din.
Rujukan silang atas ucapan di atas:
* (Abu al-Faraj 'Abd ar-Rahman bin 'Ali) Ibn al-Jauzi (... - 597 H), Damm al-Hawa.
195/303: Diriwayatkan bahwa Almasih diberi pertanyaan: "Sampai umur berapakah orang pantas menuntut ilmu?" Dia menjawab: "Selama hidup itu sendiri masih pantas."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh ulama Andalusia (Abu 'Umar Yusuf) Ibn 'Abd al-Barr al-Qurthubi (... - 463 H), Jami' Bayan al-'Ilm wa Fadlihi, 1:96.
196/303: Isa berkata: "Ya qurra' dan 'ulama, mengapa kalian menjadi tersesat setelah kalian menimba ilmu? Dan mengapa kalian menjadi buta setelah mata kalian mendapat penerangan? Dan semua ini hanya demi dunia yang hina dan nafsu serakah? Celakalah kalian di dunia ini, dan celakalah dunia ini gara-gara kalian!"
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh ulama Andalusia (Abu 'Umar Yusuf) Ibn 'Abd al-Barr al-Qurthubi (... - 463 H), Jami' Bayan al-'Ilm wa Fadlihi, 1:190.
197/303: Almasih berkata: "Janganlah bersedih karena apa yang dikatakan orang tentang kalian. Bila apa yang dikatakan mereka itu salah, maka itu adalah amal shalih tanpa kalian harus menjalankannya. Bila apa yang dikatakan mereka itu benar, maka itu adalah perbuatan dosa yang balasannya telah ditimpakan."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh ulama Andalusia (Abu 'Umar Yusuf) Ibn 'Abd al-Barr al-Qurthubi (... - 463 H), Bahjat al-Majalis, 1:405.
198/303: Isa mengunjungi sebuah pekuburan. Ia memanggil seorang yang telah mati, dan Allah pun membangkitkannya. Isa bertanya kepadanya: "Siapakah kamu?" "Aku dulu seorang pengangkut barang," jawab orang itu, "aku memikul kayu bakar untuk seseorang, dan mematahkan sebuah ranting untuk membersihkan gigiku. Sejak aku meninggal aku terus ditanyai tentang ranting itu."
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh tokoh sufi, qadi, dan 'ulama (Abu al-Qasim) Al-Qusyairi (... - 465 H), Al-Risala al-Qusyairiyya fil 'Ilm al-Tasawwuf.
199/303: Isa berkata: "Betapa banyak jenis pepohonan, tetapi tidak semuanya mengeluarkan buah-buahan. Betapa banyak jenis buah-buahan, tetapi tidak semuanya enak dimakan. Betapa banyak jenis ilmu pengetahuan, tetapi tidak semuanya bisa berguna."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 1:38.
200/303: Isa berkata: "Memberikan hikmah kepada orang selain dari yang pantas menerimanya adalah hal yang bathil, dan menyembunyikannya dari mereka yang pantas menerimanya sama dengan menzhalimi mereka. Bersikaplah seperti dokter baik hati yang meletakkan obat [tepat] pada bagian tubuh yang sakit." Menurut riwayat lain Isa berkata: "Barang siapa yang memberikan hikmah kepada orang selain dari yang pantas menerimanya adalah orang yang sombong, dan yang menyembunyikan hikmah dari orang yang pantas menerimanya sama dengan berbuat bathil. Hikmah mempunyai upahnya sendiri yang pantas, dan ada manusia yang pantas menerimanya, maka berikanlah kepada setiap orang upah yang pantas untuk mereka."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu Hamid Muhammad bin Muhammad) Al-Ghazali (... - 505 H), Ihya' 'Ulum al-Din, 1:43.
Rujukan silang atas ucapan di atas:
* (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Al-Bayan wa al-Tabyin, 2:35;
* Ikhwan al-Safa' (nama sebuah kelompok di penghujung abad ke-4 H), Rasa'il Ikhwan al-Safa' wa Khillan al-Wafa', 4:215 [sebagian];
* (Abu al-Hasan 'Ali bin Muhammad al-Basri) Al-Mawardi (... - 450 H), Adab al-Dunya wa al-Din;
* (Abu 'Umar Yusuf) Ibn 'Abd al-Barr al-Qurthubi (... - 463 H), Jami' Bayan al-'Ilm wa Fadlihi, 1:109 [sebagian];
* (Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid al-Masih, 225 [variasi].
Catatan:
Biasanya Tarif Khalidi memasukkan di daftar rujukan para peulis yang hidup terkemudian daripada si penulis utama. Dalam "Jesus' Sayings ..." nomer 200 ini dia memasukkan Imam al-Ghazali sebagai penulis utama, dan memasukkan tokoh-tokoh lain yang hidup sebelum al-Ghazali --kecuali Ibn 'Asakir-- sebagai rujukan.
Sumbangan: Jajang Kurniawan [Jajang.Kurniawan@Allianz.co.id] melalui milis hikmah@isnet.org
Sumber : http://media.isnet.org/antar/jsi/index.html
Posting by Mohammad Nurdin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar