81/303: Isa terlihat meninggalkan rumah seorang pelacur. [Orang bertanya:] "Ruhullah, apa yang kau lakukan di rumah perempuan ini?" "Yang sakitlah yang dikunjungi dokter," jawab Isa.
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Al-Bayan wa al-Tabyin, 3:140.
Rujukan silang atas kisah di atas:
* (Abu Muhammad 'Abdallah bin Muslim) Ibn Qutaiba (... - 271 H), Kitab 'Uyun al-Akhbar, 2:370.
Catatan:
Bandingkan juga Matius 9:12.
82/303: Isa berkata: "Dunia adalah hartanya setan, dan manusia adalah para pengolahnya."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Al-Bayan wa al-Tabyin, 3:140-141.
Rujukan silang atas ucapan di atas:
* (Ahmad bin Muhammad al-Qurthubi) Ibn 'Abd Rabbihi (... - 328 H), Al-'Iqd al-Farid, 3:143.
83/303: Isa berkata: "Celakalah kalian budak dunia ini! Kelakuan kalian sangat bertentangan dengan kaidah kalian, tuntutan kalian [sangat bertentangan] dengan akal kalian. Ucapan kalian adalah ramuan yang mengobati penyakit, tetapi amal kalian adalah penyakit yang tak mungkin terobati. Kalian tidak seperti ranting pohon anggur yang mempunyai daun-daun halus, buah yang lezat, dan mudah didapat; kalian sebenarnya seperti pohon akasia yang mempunyai sedikit daun, banyak duri, dan susah untuk diraih. Celakalah kalian budak dunia ini! Kalian menyepelekan kebaikan, [dengan pertimbangan] kebaikan bisa dicapai oleh setiap orang yang menginginkannya; dan kalian mengagungkan dunia ini, [dengan pertimbangan] dunia tidak dapat diraih. Kalian bukan hamba yang shalih ataupun orang bebas yang terhormat. Celakalah kalian penerima balasan dosa! Kalian mengambil upah dan merusak pekerjaan. Kalian nanti akan menjumpai apa yang paling kalian takuti, karena pengawas kalian akan segera melihat pekerjaan yang kalian rusak dan upah yang telah kalian ambil. Celakalah kalian yang berutang pada kejahatan! Kalian telah mulai membagikan hadiah sebelum kalian melunasi utang kalian; kalian mengerjakan sesuatu yang mubazir dengan suka rela, tapi kalian tidak mengerjakan apa yang diperntahkan kepada kalian. Seorang yang meminjamkan tidak akan mengambil hadiah sebelum piutangnya dilunasi."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Al-Bayan wa al-Tabyin, 3:157.
Rujukan silang atas ucapan di atas:
* (Ahmad bin Muhammad al-Qurthubi) Ibn 'Abd Rabbihi (... - 328 H), Al-'Iqd al-Farid, 3:173.
84/303: Isa berkata: "Kalian berusaha untuk dunia ini, yang di dalamnya kalian dilayani, tanpa kalian sesungguhnya harus berusaha untuknya; sementara kalian tidak berusaha untuk dunia nanti, yang di dalamnya kalian tidak dilayani, kecuali kalian berusaha untuknya."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Al-Bayan wa al-Tabyin, 3:166.
Rujukan silang atas ucapan di atas:
* (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 2:165 [lebih panjang];
* (Ahmad bin Muhammad al-Qurthubi) Ibn 'Abd Rabbihi (... - 328 H), Al-'Iqd al-Farid, 3:143;
* (Abu al-Hasan 'Ali bin Muhammad al-Basri) Al-Mawardi (... - 450 H), Adab al-Dunya wa al-Din;
* (Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid al-Masih, 237.
85/303: Al-Masih berkata: "Bagaimana tak berartinya dunia ini di sisi Allah terlihat jelas dari [kenyataan] bahwa hanya di dunia ini Allah tidak dipedulikan dan [bahwa] kasih sayangNya hanya bisa diraih oleh orang yang tidak mempedulikan dunia."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Al-Bayan wa al-Tabyin, 3:166.
86/303: Isa berkata kepada kaum hawariyun: "Manusia diciptakan di dunia ini dalah empat tahap. Di dalam tiga tahap manusia merasa tenang, dan di tahap keempat dia merasa gundah dan takut bahwa Allah akan meninggalkan dia. Di dalam tahap pertama manusia dilahirkan ke dalam tiga kegelapan: kegelapan badan, kegelapan rahim, dan kegelapan ari-ari. Allah mengurus dia di dalam kegelapan badan. Bila dia sudah terbebas dari kegelapan badan, dia bertemu dengan makanan yang dia tidak bisa hampiri dengan menggerakkan kaki atau dia raih dengan tangan. Makanan ini disediakan untuknya; dan dia dihadiahi ini hingga dia tumbuh. Bila dia sudah disapih daari air susu, dia mencapai tahap ketiga. Dia mendapat makanan dari orang tuanya yang memperolehnya dengan jalan halal atau haram. Jika orang tuanya meninggal maka orang-orang lain akan merasa kasihan padanya; seseorang memeberinya makan, orang lain memberinya minum, yang lainnya memberi dia tempat untuk tinggal, dan yang lainnya lagi memberi dia pakaian. Jika dia mencapai tahap keempat, bertenaga dan tegak, serta menjadi dewasa, maka takutlah dia bahwa tidak ada lagi yang mengurusi dia, dan [mulailah] dia menyerang manusia lain, mengkhianati amanat mereka, merampoknya, mengambil harta benda mereka, meski dia [sebenarnya] takut bahwa Allah Yang Mahakuasa bisa meninggalkannya."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Al-Mahasin wa al-Addad.
Rujukan silang atas ucapan di atas:
* (Ali bin Muhammad al-Baghdadi) Abu Hayyan al-Tauhidi (... - >400 H), Al-Imta' wa al-Mu'anasa, 2:127;
* Al-Baihaqi, Al-Mahasin wal al-Mawasi' [Traif Khalidi tidak memberi data lebih lanjut tentang kitab ini dan pengarangnya];
* (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 1:57;
* (Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid al-Masih, 193.
87/303: Allah berfirman kepada Isa: "Aku akan mengirimkan satu umat setelahmu, yang jika Aku murah hati pada mereka, mereka bersyukur dan bertahmid, dan jika Aku menahan diri, mereka sabar dan tawakal tanpa [harus] mempunyai hilm dan 'ilm [1]." Isa bertanya: "Bagaimana mereka bisa seperti itu ya Allah, tanpa hilm dan 'ilm?" Allah menjawab: "Aku memberikan mereka sebagian dari hilmKu dan 'ilmKu."
Keterangan:
Tarif Khalidi tidak memberikan keterangan dari pengarang Muslim mana dialog di atas dinukil. Dia hanya memberikan keterangan bahwa dialog ini terdapat di karya:
* Miguel Asín y Palacios, "Logia e agrapha domini Jesu apud moslemicos scriptores, asceticos praesertim usitata", 1919 M, nr. 224
* Hanna Mansur, "Aqwal al-Sayyid al-Masih 'ind al-kuttab al-muslimin al-aqdamin", 1976 M, nr. 238.
Catatan:
[1] "hilm" = kemurahan hati; "'lm" = ilmu; umat yang dimaksud tentu saja umat Islam.
88/303: Orang bertanya kepada Isa: "Apakah amalmu yang paling utama?" Isa menjawab: "Tidak mengurusi sesuatu yang tidak ada sangkut pautnya denganku."
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Kitab Kitman al-Sirr wa Hifz al-Lisan, 1:162.
Rujukan silang atas percakapan di atas:
* (Ahmad bin 'Abdallah) Abu Nu'aim al-Isbahani (... - 430 H), Hilyat al-Auliya' wa Tabaqat al-Asfiya, 1:227.
89/303: Allah mewahyukan kepada Isa untuk mengirimkan pendakwah ke para raja di dunia. Dia mengirimkan para muridnya. Murid-muridnya yang dikirim ke wilayah yang dekat menyanggupinya, tetapi yang dikirim ke tempat yang jauh berkeberatan untuk pergi dan berkata: "Saya tidak bisa berbicara dalam bahasa dari penduduk yang engkau mengirimkan aku kepadanya." Isa berkata: "Ya Allah, aku telah memerintahkan murid-muridku apa yang Kau perintahkan, tetapi mereka tidak menurut." Allah berfirman kepada Isa: "Aku akan mengatasi masalahmu ini." Maka Allah membuat para murid Isa bisa berbicara dalam bahasa tempat tujuan mereka diutus.
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh penulis sejarah tentang Mesir di awal masa Islam (Abd al-Rahman bin 'Abdallah al-Mishri) Ibn 'Abd al-Hakam (... - 257 H), Futuh Mishr wa Akhbaruha.
Komentar:
Menurut pendapat saya kisah di atas bagi umat Islam paling tidak problematis dalam 2 hal:
* Pertama, pengiriman pendakwah ke"para raja di dunia" tampaknya bertentangan dengan pernyataan Al-Quran bahwa Nabi Isa as. diutus untuk Bani Israil.
* Kedua terkesan bahwa Allah/Tuhan bereaksi atas sesuatu perintah yang dalam prakteknya memerlukan "support" lebih lanjut. Kisah seperti ini tidak sedikit ada di dalam Bibel, tetapi tampaknya tidak selaras dengan konsep "sunnatullah" Al-Quran.
90/303: Isa berkata kepada kaum hawariyyun: "Jika orang mengangkat kalian sebagai kepala, maka bersikaplah seperti ekor."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Muhammad 'Abdallah bin Muslim) Ibn Qutaiba (... - 271 H), Kitab 'Uyun al-Akhbar, 1:266.
Sumbangan: Jajang Kurniawan [Jajang.Kurniawan@Allianz.co.id] melalui milis hikmah@isnet.org
Sumber : http://media.isnet.org/antar/jsi/index.html
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Al-Bayan wa al-Tabyin, 3:140.
Rujukan silang atas kisah di atas:
* (Abu Muhammad 'Abdallah bin Muslim) Ibn Qutaiba (... - 271 H), Kitab 'Uyun al-Akhbar, 2:370.
Catatan:
Bandingkan juga Matius 9:12.
82/303: Isa berkata: "Dunia adalah hartanya setan, dan manusia adalah para pengolahnya."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Al-Bayan wa al-Tabyin, 3:140-141.
Rujukan silang atas ucapan di atas:
* (Ahmad bin Muhammad al-Qurthubi) Ibn 'Abd Rabbihi (... - 328 H), Al-'Iqd al-Farid, 3:143.
83/303: Isa berkata: "Celakalah kalian budak dunia ini! Kelakuan kalian sangat bertentangan dengan kaidah kalian, tuntutan kalian [sangat bertentangan] dengan akal kalian. Ucapan kalian adalah ramuan yang mengobati penyakit, tetapi amal kalian adalah penyakit yang tak mungkin terobati. Kalian tidak seperti ranting pohon anggur yang mempunyai daun-daun halus, buah yang lezat, dan mudah didapat; kalian sebenarnya seperti pohon akasia yang mempunyai sedikit daun, banyak duri, dan susah untuk diraih. Celakalah kalian budak dunia ini! Kalian menyepelekan kebaikan, [dengan pertimbangan] kebaikan bisa dicapai oleh setiap orang yang menginginkannya; dan kalian mengagungkan dunia ini, [dengan pertimbangan] dunia tidak dapat diraih. Kalian bukan hamba yang shalih ataupun orang bebas yang terhormat. Celakalah kalian penerima balasan dosa! Kalian mengambil upah dan merusak pekerjaan. Kalian nanti akan menjumpai apa yang paling kalian takuti, karena pengawas kalian akan segera melihat pekerjaan yang kalian rusak dan upah yang telah kalian ambil. Celakalah kalian yang berutang pada kejahatan! Kalian telah mulai membagikan hadiah sebelum kalian melunasi utang kalian; kalian mengerjakan sesuatu yang mubazir dengan suka rela, tapi kalian tidak mengerjakan apa yang diperntahkan kepada kalian. Seorang yang meminjamkan tidak akan mengambil hadiah sebelum piutangnya dilunasi."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Al-Bayan wa al-Tabyin, 3:157.
Rujukan silang atas ucapan di atas:
* (Ahmad bin Muhammad al-Qurthubi) Ibn 'Abd Rabbihi (... - 328 H), Al-'Iqd al-Farid, 3:173.
84/303: Isa berkata: "Kalian berusaha untuk dunia ini, yang di dalamnya kalian dilayani, tanpa kalian sesungguhnya harus berusaha untuknya; sementara kalian tidak berusaha untuk dunia nanti, yang di dalamnya kalian tidak dilayani, kecuali kalian berusaha untuknya."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Al-Bayan wa al-Tabyin, 3:166.
Rujukan silang atas ucapan di atas:
* (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 2:165 [lebih panjang];
* (Ahmad bin Muhammad al-Qurthubi) Ibn 'Abd Rabbihi (... - 328 H), Al-'Iqd al-Farid, 3:143;
* (Abu al-Hasan 'Ali bin Muhammad al-Basri) Al-Mawardi (... - 450 H), Adab al-Dunya wa al-Din;
* (Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid al-Masih, 237.
85/303: Al-Masih berkata: "Bagaimana tak berartinya dunia ini di sisi Allah terlihat jelas dari [kenyataan] bahwa hanya di dunia ini Allah tidak dipedulikan dan [bahwa] kasih sayangNya hanya bisa diraih oleh orang yang tidak mempedulikan dunia."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Al-Bayan wa al-Tabyin, 3:166.
86/303: Isa berkata kepada kaum hawariyun: "Manusia diciptakan di dunia ini dalah empat tahap. Di dalam tiga tahap manusia merasa tenang, dan di tahap keempat dia merasa gundah dan takut bahwa Allah akan meninggalkan dia. Di dalam tahap pertama manusia dilahirkan ke dalam tiga kegelapan: kegelapan badan, kegelapan rahim, dan kegelapan ari-ari. Allah mengurus dia di dalam kegelapan badan. Bila dia sudah terbebas dari kegelapan badan, dia bertemu dengan makanan yang dia tidak bisa hampiri dengan menggerakkan kaki atau dia raih dengan tangan. Makanan ini disediakan untuknya; dan dia dihadiahi ini hingga dia tumbuh. Bila dia sudah disapih daari air susu, dia mencapai tahap ketiga. Dia mendapat makanan dari orang tuanya yang memperolehnya dengan jalan halal atau haram. Jika orang tuanya meninggal maka orang-orang lain akan merasa kasihan padanya; seseorang memeberinya makan, orang lain memberinya minum, yang lainnya memberi dia tempat untuk tinggal, dan yang lainnya lagi memberi dia pakaian. Jika dia mencapai tahap keempat, bertenaga dan tegak, serta menjadi dewasa, maka takutlah dia bahwa tidak ada lagi yang mengurusi dia, dan [mulailah] dia menyerang manusia lain, mengkhianati amanat mereka, merampoknya, mengambil harta benda mereka, meski dia [sebenarnya] takut bahwa Allah Yang Mahakuasa bisa meninggalkannya."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Al-Mahasin wa al-Addad.
Rujukan silang atas ucapan di atas:
* (Ali bin Muhammad al-Baghdadi) Abu Hayyan al-Tauhidi (... - >400 H), Al-Imta' wa al-Mu'anasa, 2:127;
* Al-Baihaqi, Al-Mahasin wal al-Mawasi' [Traif Khalidi tidak memberi data lebih lanjut tentang kitab ini dan pengarangnya];
* (Abu Bakr 'Abdallah bin Muhammad) Ibn 'Abi al-Dunya (... - 281 H), Mausu'at Rasa'il Ibn Abi al-Dunya, 1:57;
* (Abu al-Qasim 'Ali bin al-Hasan) Ibn 'Asakir (... - 571 H), Sirat al-Sayyid al-Masih, 193.
87/303: Allah berfirman kepada Isa: "Aku akan mengirimkan satu umat setelahmu, yang jika Aku murah hati pada mereka, mereka bersyukur dan bertahmid, dan jika Aku menahan diri, mereka sabar dan tawakal tanpa [harus] mempunyai hilm dan 'ilm [1]." Isa bertanya: "Bagaimana mereka bisa seperti itu ya Allah, tanpa hilm dan 'ilm?" Allah menjawab: "Aku memberikan mereka sebagian dari hilmKu dan 'ilmKu."
Keterangan:
Tarif Khalidi tidak memberikan keterangan dari pengarang Muslim mana dialog di atas dinukil. Dia hanya memberikan keterangan bahwa dialog ini terdapat di karya:
* Miguel Asín y Palacios, "Logia e agrapha domini Jesu apud moslemicos scriptores, asceticos praesertim usitata", 1919 M, nr. 224
* Hanna Mansur, "Aqwal al-Sayyid al-Masih 'ind al-kuttab al-muslimin al-aqdamin", 1976 M, nr. 238.
Catatan:
[1] "hilm" = kemurahan hati; "'lm" = ilmu; umat yang dimaksud tentu saja umat Islam.
88/303: Orang bertanya kepada Isa: "Apakah amalmu yang paling utama?" Isa menjawab: "Tidak mengurusi sesuatu yang tidak ada sangkut pautnya denganku."
Keterangan:
Percakapan di atas diriwayatkan oleh (Abu 'Utsman 'Amr bin Barr) Al-Jahiz (... - 255 H), Kitab Kitman al-Sirr wa Hifz al-Lisan, 1:162.
Rujukan silang atas percakapan di atas:
* (Ahmad bin 'Abdallah) Abu Nu'aim al-Isbahani (... - 430 H), Hilyat al-Auliya' wa Tabaqat al-Asfiya, 1:227.
89/303: Allah mewahyukan kepada Isa untuk mengirimkan pendakwah ke para raja di dunia. Dia mengirimkan para muridnya. Murid-muridnya yang dikirim ke wilayah yang dekat menyanggupinya, tetapi yang dikirim ke tempat yang jauh berkeberatan untuk pergi dan berkata: "Saya tidak bisa berbicara dalam bahasa dari penduduk yang engkau mengirimkan aku kepadanya." Isa berkata: "Ya Allah, aku telah memerintahkan murid-muridku apa yang Kau perintahkan, tetapi mereka tidak menurut." Allah berfirman kepada Isa: "Aku akan mengatasi masalahmu ini." Maka Allah membuat para murid Isa bisa berbicara dalam bahasa tempat tujuan mereka diutus.
Keterangan:
Kisah di atas diriwayatkan oleh penulis sejarah tentang Mesir di awal masa Islam (Abd al-Rahman bin 'Abdallah al-Mishri) Ibn 'Abd al-Hakam (... - 257 H), Futuh Mishr wa Akhbaruha.
Komentar:
Menurut pendapat saya kisah di atas bagi umat Islam paling tidak problematis dalam 2 hal:
* Pertama, pengiriman pendakwah ke"para raja di dunia" tampaknya bertentangan dengan pernyataan Al-Quran bahwa Nabi Isa as. diutus untuk Bani Israil.
* Kedua terkesan bahwa Allah/Tuhan bereaksi atas sesuatu perintah yang dalam prakteknya memerlukan "support" lebih lanjut. Kisah seperti ini tidak sedikit ada di dalam Bibel, tetapi tampaknya tidak selaras dengan konsep "sunnatullah" Al-Quran.
90/303: Isa berkata kepada kaum hawariyyun: "Jika orang mengangkat kalian sebagai kepala, maka bersikaplah seperti ekor."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits (Abu Muhammad 'Abdallah bin Muslim) Ibn Qutaiba (... - 271 H), Kitab 'Uyun al-Akhbar, 1:266.
Sumbangan: Jajang Kurniawan [Jajang.Kurniawan@Allianz.co.id] melalui milis hikmah@isnet.org
Sumber : http://media.isnet.org/antar/jsi/index.html
Posting by Mohammad Nurdin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar