Ternyata menurut Ustad Danu atau nama sebenarnya Ir. Joko Ismanu Herlambang yang dulu biasa mengisi acara bengkel hati di sebuah stasiun TV yang sekarang sudah berubah nama. Belum lama beliau tampil pada acara hitam Putih pada tanggal 26 Juni 2015.
Cari Blog Ini
Selasa, 30 Juni 2015
Penyakit Lahir Vs Penyakit Bathin
Yang dimaksud penyakit lahir adalah penyakit yang nampak pada fisik. Dirasakan oleh penderita dan terlihat oleh orang lain seperti bengkak, diare, penyakit jantung, dll. Yang dimaksud penyakit bathin adalah penyakit yang berhubungan dengan sifat kita. Kita biasanya kurang merasa kalau kita menderita penyakit ini. Orang lain biasanya yang lebih tahu yang kita indap seperti suka marah-marah, kikir, susah dinasehati, mau menang sendiri.
Ternyata menurut Ustad Danu atau nama sebenarnya Ir. Joko Ismanu Herlambang yang dulu biasa mengisi acara bengkel hati di sebuah stasiun TV yang sekarang sudah berubah nama. Belum lama beliau tampil pada acara hitam Putih pada tanggal 26 Juni 2015.
Ternyata menurut Ustad Danu atau nama sebenarnya Ir. Joko Ismanu Herlambang yang dulu biasa mengisi acara bengkel hati di sebuah stasiun TV yang sekarang sudah berubah nama. Belum lama beliau tampil pada acara hitam Putih pada tanggal 26 Juni 2015.
Jumat, 26 Juni 2015
Nashaihul Ibad : Empat Nasihat Bekal ke Akhirat
Rasulullah SAW pernah bersabda kepada Abu Dzar Al-Ghifari ra :
"Wahai Abu Dzar,
1. perbaruilah perahumu, karena lautan itu sangat dalam;
2. carilah perbekalan yang lengkap, karena perjalanan itu sangat jauh;
3. kurangilah beban, karena rintangan itu amatlah sulit untuk diatasi; dan
4. ikhlaslah dalam beramal, karena yang menilai baik dan buruk adalah Dzat Yang Maha Melihat."
Perbaharui perahumu maksudnya perbaiki niatmu dalam setiap beramal agar engkau memperoleh pahala dan selamat dari siksa Allah.
Kurangilah beban maksudnya janganlah banyak-banyak engkau mengambil keduniaan.
Diserupakan akhirat dengan lautan yang dalam, perjalanan yang jauh dan rintangan yang amal sulit untuk diatasi, karena banyaknya kesulitan dan rintangan yang mesti dilewati untuk bisa sampai kepada kebahagian akhirat.
Abu Sulaiman Ad-Darani berkata : "Beruntunglah orang yang dalam hidupnya benar-benar hanya mengharap ridha Allah." Ucapan Ad-Darani ini mengacu pada pada sabda Nabi saw yang ditujukan kepada Mu'adz ra, "Ikhlaskan niat, niscaya engkau akan menerima balasan amalmu meskipun amalmu cuma sedikit."
Keterangan : Nama asli penulis adalah Muhammad Nawawi bin 'Umar Al-Jawi dan dikenal sebagai Muhammad Nawawi Al-Bantani
Syarh Al-Munabbihaat 'Alal Isti'daad Li Yaumil Ma'aad karya Ibnu Hajar Al-Asqalani
Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat Untuk Para Hamba Menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005
Posting by Mohammad Nurdin
"Wahai Abu Dzar,
1. perbaruilah perahumu, karena lautan itu sangat dalam;
2. carilah perbekalan yang lengkap, karena perjalanan itu sangat jauh;
3. kurangilah beban, karena rintangan itu amatlah sulit untuk diatasi; dan
4. ikhlaslah dalam beramal, karena yang menilai baik dan buruk adalah Dzat Yang Maha Melihat."
Perbaharui perahumu maksudnya perbaiki niatmu dalam setiap beramal agar engkau memperoleh pahala dan selamat dari siksa Allah.
Kurangilah beban maksudnya janganlah banyak-banyak engkau mengambil keduniaan.
Diserupakan akhirat dengan lautan yang dalam, perjalanan yang jauh dan rintangan yang amal sulit untuk diatasi, karena banyaknya kesulitan dan rintangan yang mesti dilewati untuk bisa sampai kepada kebahagian akhirat.
Abu Sulaiman Ad-Darani berkata : "Beruntunglah orang yang dalam hidupnya benar-benar hanya mengharap ridha Allah." Ucapan Ad-Darani ini mengacu pada pada sabda Nabi saw yang ditujukan kepada Mu'adz ra, "Ikhlaskan niat, niscaya engkau akan menerima balasan amalmu meskipun amalmu cuma sedikit."
Keterangan : Nama asli penulis adalah Muhammad Nawawi bin 'Umar Al-Jawi dan dikenal sebagai Muhammad Nawawi Al-Bantani
Syarh Al-Munabbihaat 'Alal Isti'daad Li Yaumil Ma'aad karya Ibnu Hajar Al-Asqalani
Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat Untuk Para Hamba Menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005
Posting by Mohammad Nurdin
Kamis, 25 Juni 2015
Tipe Kepemimpinan
1.TIPE OTOKRATIK
Semua ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai karakteritik yang negatif.
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan keakuannya, antara lain dalam bentuk :
kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka
Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.
Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.
Rabu, 24 Juni 2015
Nshaihul Ibad : Tiga Perkara Pencegah Tiga Perkara Lainnya
Malik bin Dinar ra berkata : "Cegahlah tiga perkara dengan tiga perkara yang lain, sehingga engkau benar-benar termasuk orang yang beriman, yaitu :
1. takabur dengan tawadhu';
2. rakus dengan qana'ah; dan
3. hasud dengan sikap santun."
Takabur adalah menganggap diri sendiri lebih mulia dibandingkan orang lain.
Tawadhu' artinya rendah hati.
Hasud adalah keinginan akan hilangnya nikmat yang ada pada orang lain dan berharap agar nikmat itu pindah pada dirinya. Dalam sebuah hadist yang mengancam sikap dengki disebutkan :
"Tidak dapat terhimpun dalam rongga seorang hamba antara iman dan dengki."
Yang dimaksud dengan iman ialah imna kepada taqdir. Sehubungan dengan pengertian yang sama, Muawiyah ra pernah mengatakan :
"Semua orang aku mampu memuaskannya, tetapi orang yang dengki kep[ada keberhasilanku, tidak pernah merasa puas sebelum kesuksesanku lenyap dariku."
Hal yang senada dikatakan pula oleh seorang penyair melalui bait-bait syair berikut :
Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat Untuk Para Hamba Menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005
Posting by Mohammad Nurdin
1. takabur dengan tawadhu';
2. rakus dengan qana'ah; dan
3. hasud dengan sikap santun."
Takabur adalah menganggap diri sendiri lebih mulia dibandingkan orang lain.
Tawadhu' artinya rendah hati.
Hasud adalah keinginan akan hilangnya nikmat yang ada pada orang lain dan berharap agar nikmat itu pindah pada dirinya. Dalam sebuah hadist yang mengancam sikap dengki disebutkan :
"Tidak dapat terhimpun dalam rongga seorang hamba antara iman dan dengki."
Yang dimaksud dengan iman ialah imna kepada taqdir. Sehubungan dengan pengertian yang sama, Muawiyah ra pernah mengatakan :
"Semua orang aku mampu memuaskannya, tetapi orang yang dengki kep[ada keberhasilanku, tidak pernah merasa puas sebelum kesuksesanku lenyap dariku."
Hal yang senada dikatakan pula oleh seorang penyair melalui bait-bait syair berikut :
Semua orang dapat
kubeli hatinya
tetapi orang yang
dengki kepadaku
amat merepotkanku dan
sulit kubeli hatinya
Bagaimana seseorang
dapat membujuk orang
yang dengki
melihat keberhasilaku
juka masih belum puas
kecuali lenyapnya
keberhasilan itu.
Keterangan : Nama asli penulis adalah Muhammad Nawawi bin 'Umar Al-Jawi dan dikenal sebagai Muhammad Nawawi Al-Bantani
Syarh Al-Munabbihaat 'Alal Isti'daad Li Yaumil Ma'aad karya Ibnu Hajar Al-AsqalaniSumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat Untuk Para Hamba Menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005
Nashaihul Ibad : Tiga Perumpamaan Ibadah
Ada yang mengatakan bahwa ibadah itu jika diumpamakan sebagai komoditi, maka :
1. tempat pemasarannya adalah berkhalwat (menyendiri);
2. modalnya adalah taqwa; dan
3. keutungannya adalah surga.
Keterangan : Nama asli penulis adalah Muhammad Nawawi bin 'Umar Al-Jawi dan dikenal sebagai Muhammad Nawawi Al-Bantani
Syarh Al-Munabbihaat 'Alal Isti'daad Li Yaumil Ma'aad karya Ibnu Hajar Al-Asqalani
Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat Untuk Para Hamba Menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005
Posting by Mohammad Nurdin
1. tempat pemasarannya adalah berkhalwat (menyendiri);
2. modalnya adalah taqwa; dan
3. keutungannya adalah surga.
Keterangan : Nama asli penulis adalah Muhammad Nawawi bin 'Umar Al-Jawi dan dikenal sebagai Muhammad Nawawi Al-Bantani
Syarh Al-Munabbihaat 'Alal Isti'daad Li Yaumil Ma'aad karya Ibnu Hajar Al-Asqalani
Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat Untuk Para Hamba Menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005
Label:
2005,
al-bantani,
Baitus,
Bandung,
bijak,
hamba,
ibad,
ibadah,
imam,
Irsyad,
Nashaihul,
Nasihat,
Nawawi,
perumpamaan,
salam,
Santun,
tiga
Sosialisasi Perubahan Tahun Dasar PDB/PDRB 2010 Berbasis SNA 2008 : Klasifikasi PDB
Label:
2000,
2008,
2010,
Berbasis,
dasar,
Klasifikasi,
lapangan,
pdb,
pdrb,
pengeluaran,
perubahan,
sna,
Sosialisasi,
tahun,
usaha
Sosialisasi Perubahan Tahun Dasar PDB/PDRB 2010 Berbasis SNA 2008 : Implikasi Perubahan Tahun dasar PDB
12. Implikasi penggunaan tahun dasar yang terkini dalam penghitungan PDB dapat
mengakibatkan kenaikan level PDB. Mengapa hal tersebut terjadi?
a. Pertama, perubahan tahun dasar merupakan kombinasi perubahan harga dan volume
(kuantitas dan kualitas). Penggunaan tahun dasar yang menggambarkan kondisi terkini
umumnya lebih tinggi dibanding tahun dasar lama yang akan digunakan sebagai harga
konstan yang baru;
b. Kedua, perubahan harga relative antar produk dan juga kuantitas yang bervariasi akibat
perubahan pola produksi, konsumsi dan investasi dapat pula mengakibatkan perubahan
struktur dalam perekonomian. Oleh karena itu, perubahan tahun dasar tidak hanya
berdampak pada peningkatan level PDB secara total namun dapat juga mengakibatkan
perubahan struktur perekonomian.
mengakibatkan kenaikan level PDB. Mengapa hal tersebut terjadi?
a. Pertama, perubahan tahun dasar merupakan kombinasi perubahan harga dan volume
(kuantitas dan kualitas). Penggunaan tahun dasar yang menggambarkan kondisi terkini
umumnya lebih tinggi dibanding tahun dasar lama yang akan digunakan sebagai harga
konstan yang baru;
b. Kedua, perubahan harga relative antar produk dan juga kuantitas yang bervariasi akibat
perubahan pola produksi, konsumsi dan investasi dapat pula mengakibatkan perubahan
struktur dalam perekonomian. Oleh karena itu, perubahan tahun dasar tidak hanya
berdampak pada peningkatan level PDB secara total namun dapat juga mengakibatkan
perubahan struktur perekonomian.
Sosialisasi Perubahan Tahun Dasar PDB/PDRB 2010 Berbasis SNA 2008 : Perubahan tahun dasar PDB
6. Apa yang dimaksud dengan perubahan tahun dasar PDB?
Perubahan tahun dasar (rebasing) pada prinsipnya merupakan suatu proses mengubah indikator
harga dan struktur kuantitas produk barang dan jasa pada tahun dasar lama menjadi tahun dasar
baru. Harga dan struktur kuantitas produk barang dan jasa pada tahun terbaru akan menjadi
dasar perhitungan PDB untuk penghitungan harga konstan.
Perubahan tahun dasar PDB merupakan bagian dari penyempurnaan PDB pada khususnya dan
Neraca Nasional pada umumnya. Harga/indikator harga pada PDB konstan yang digunakan BPS
saat ini adalah kondisi tahun 2000 dan akan diubah berdasarkan kondisi tahun 2010. Perubahan
tahun dasar PDB Indonesia kali ini, tidak hanya melakukan perubahan harga pada tahun dasar
2000 menjadi 2010, namun juga mengadopsi rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
yang tertuang dalam 2008 System of National Accounts (SNA2008) melalui penyusunan kerangka
Supply and Use Table (SUT).
Perubahan tahun dasar (rebasing) pada prinsipnya merupakan suatu proses mengubah indikator
harga dan struktur kuantitas produk barang dan jasa pada tahun dasar lama menjadi tahun dasar
baru. Harga dan struktur kuantitas produk barang dan jasa pada tahun terbaru akan menjadi
dasar perhitungan PDB untuk penghitungan harga konstan.
Perubahan tahun dasar PDB merupakan bagian dari penyempurnaan PDB pada khususnya dan
Neraca Nasional pada umumnya. Harga/indikator harga pada PDB konstan yang digunakan BPS
saat ini adalah kondisi tahun 2000 dan akan diubah berdasarkan kondisi tahun 2010. Perubahan
tahun dasar PDB Indonesia kali ini, tidak hanya melakukan perubahan harga pada tahun dasar
2000 menjadi 2010, namun juga mengadopsi rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
yang tertuang dalam 2008 System of National Accounts (SNA2008) melalui penyusunan kerangka
Supply and Use Table (SUT).
Sosialisasi Perubahan Tahun Dasar PDB/PDRB 2010 Berbasis SNA 2008 : Memahami PDB/PDRB
1. Apa yang dimaksud dengan PDB?
Produk Domestik Bruto (PDB) / Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto atau balas jasa faktor produksi yang
dihasilkan di wilayah domestik suatu negara (PDB) atau wilayah suatu provinsi (PDRB Provinsi) atau wilayah suatu kabupaten/kota (PDRB Kabupaten/Kota) yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu.
Produk Domestik Bruto (PDB) / Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto atau balas jasa faktor produksi yang
dihasilkan di wilayah domestik suatu negara (PDB) atau wilayah suatu provinsi (PDRB Provinsi) atau wilayah suatu kabupaten/kota (PDRB Kabupaten/Kota) yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu.
Selasa, 23 Juni 2015
Nashaihul Ibad : Tiga Kunci
Abu Sulaiman ad-Darani berkata :
1. "Kunci kebaikan dunia-akhirat adalah takut kepada Allah;
2. kunci dunia adalah kenyang; dan
3. kunci akhirat adalah lapar."
1. "Kunci kebaikan dunia-akhirat adalah takut kepada Allah;
2. kunci dunia adalah kenyang; dan
3. kunci akhirat adalah lapar."
Nashaihul Ibad : Tiga Ciri Lain Orang Berma'rifat
Dzun Nun Al-Mishry berkata : "Ciri lain orang yang berma'rifat kepada Allah adalah :
1. menepati seruan Allah:
2. hatinya bersih; dan
3. amalnya baik dan selalu bertambah."
Keterangan : Nama asli penulis adalah Muhammad Nawawi bin 'Umar Al-Jawi dan dikenal sebagai Muhammad Nawawi Al-Bantani
Syarh Al-Munabbihaat 'Alal Isti'daad Li Yaumil Ma'aad karya Ibnu Hajar Al-Asqalani
Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat Untuk Para Hamba Menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005
Posting by Mohammad Nurdin
1. menepati seruan Allah:
2. hatinya bersih; dan
3. amalnya baik dan selalu bertambah."
Keterangan : Nama asli penulis adalah Muhammad Nawawi bin 'Umar Al-Jawi dan dikenal sebagai Muhammad Nawawi Al-Bantani
Syarh Al-Munabbihaat 'Alal Isti'daad Li Yaumil Ma'aad karya Ibnu Hajar Al-Asqalani
Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat Untuk Para Hamba Menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005
Nashaihul Ibad : Tiga Ciri Orang Berma'rifat Kepada Allah
Dzun Nun Al-Mishry berkata : "Ciri orang yang berma'rifat kepada Allah ta'ala adalah :
1. selalu mencintai Allah;
2. hatinya selalu melihat kebenaran; dan
3. banyak amal shalihnya."
Keterangan : Nama asli penulis adalah Muhammad Nawawi bin 'Umar Al-Jawi dan dikenal sebagai Muhammad Nawawi Al-Bantani
Syarh Al-Munabbihaat 'Alal Isti'daad Li Yaumil Ma'aad karya Ibnu Hajar Al-Asqalani
Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat Untuk Para Hamba Menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005
Posting by Mohammad Nurdin
1. selalu mencintai Allah;
2. hatinya selalu melihat kebenaran; dan
3. banyak amal shalihnya."
Keterangan : Nama asli penulis adalah Muhammad Nawawi bin 'Umar Al-Jawi dan dikenal sebagai Muhammad Nawawi Al-Bantani
Syarh Al-Munabbihaat 'Alal Isti'daad Li Yaumil Ma'aad karya Ibnu Hajar Al-Asqalani
Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat Untuk Para Hamba Menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005
Keterbandingan PDB/PDRB Tahun Dasar 2000 (Seri 2000) Dengan Tahun Dasar 2010 (Seri 2010) : Kegiatan Ekonomi
Berikut ini kegiatan ekonomi yang mengalamii perubahan dari seri 2000 menjadi seri 2010. Pada Seri 2000 menggunakan istilah sektor/sub sektor sementara pada Seri 2010 menggunakan istilah Kategori/Sub Kategori. Jumlah sektor sebanyak 9 sektor berubah menjadi kategori sebanyak 17 kategori.
Berikut keterbandingannya :
SERI 2000
1 Pertanian, Peternakan, Kehut. &Perikanan
menjadi :
SERI 2010
A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
R,S,T,U Jasa Lainnya (Ex. Hutan Wisata)
Berikut keterbandingannya :
SERI 2000
1 Pertanian, Peternakan, Kehut. &Perikanan
menjadi :
SERI 2010
A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
R,S,T,U Jasa Lainnya (Ex. Hutan Wisata)
Senin, 22 Juni 2015
Nashaihul Ibad : Tiga Faktor Cinta dan Takut
Dzun Nun Al-Mishry berkata :
1. "setiap orang yang takut pasti akan menjauh.
2. Setiap orang yang mencintai sesuatu pasti akan memburunya.
3. Setiap orang yang amat dekat dengan Allah pasti akan asing dengan kebanyakan manusia.
Orang yang takut kepada siksa neraka pasti akan banyak beramal shalih supaya bisa menjauh darinya. Orang yang mencintai surga pasti akan banyak beramal shalih supaya bisa meraihnya.
Keterangan : Nama asli penulis adalah Muhammad Nawawi bin 'Umar Al-Jawi dan dikenal sebagai Muhammad Nawawi Al-Bantani
Syarh Al-Munabbihaat 'Alal Isti'daad Li Yaumil Ma'aad karya Ibnu Hajar Al-Asqalani
Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat Untuk Para Hamba Menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005
Posting by Mohammad Nurdin
1. "setiap orang yang takut pasti akan menjauh.
2. Setiap orang yang mencintai sesuatu pasti akan memburunya.
3. Setiap orang yang amat dekat dengan Allah pasti akan asing dengan kebanyakan manusia.
Orang yang takut kepada siksa neraka pasti akan banyak beramal shalih supaya bisa menjauh darinya. Orang yang mencintai surga pasti akan banyak beramal shalih supaya bisa meraihnya.
Keterangan : Nama asli penulis adalah Muhammad Nawawi bin 'Umar Al-Jawi dan dikenal sebagai Muhammad Nawawi Al-Bantani
Syarh Al-Munabbihaat 'Alal Isti'daad Li Yaumil Ma'aad karya Ibnu Hajar Al-Asqalani
Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat Untuk Para Hamba Menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005
Nashaihul Ibad : Tiga Ma'rifat dan Buahnya
Sebagian ulama ahli bijak berkata :
1. "Barang siapa berma'rifat terhadap Allah, tentu tidak merasa nikmat bergaul dengan makhluk-Nya.
2. Barang siapa berma'rifat terhadap dunia, tentu tidak akan menyukainya.
3. Barang siapa berma'rifat terhadap keadilan Allah, tentu tidak akan terlibat dalam kasus sengketa."
Ma'rifat terhadap dunia maksudnya, memahami bahwa dunia pasti akan lenyap.ma'rifat terhadap keadilan Allah maksudnya benar-benar yakin akan adanya keadilan Allah. Oleh karena itu dia selalu mengalah, sehingga tidak pernah terlibat dalam sengketa.
Al-Hasan Al-Bashri ra telah mengatakan sehubungan dengan pengertian ini bahwa barang siapa mengenal Allah, pasti akan menyukai-Nya; dan barang siapa mengenal dunia, pasti akan membencinya.
Hal yang sama dikatakan oleh Asy-Syafi'i ra melalui bait-bait syair berikut :
Keterangan : Nama asli penulis adalah Muhammad Nawawi bin 'Umar Al-Jawi dan dikenal sebagai Muhammad Nawawi Al-Bantani
Syarh Al-Munabbihaat 'Alal Isti'daad Li Yaumil Ma'aad karya Ibnu Hajar Al-Asqalani
Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat Untuk Para Hamba Menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005
Posting by Mohammad Nurdin
1. "Barang siapa berma'rifat terhadap Allah, tentu tidak merasa nikmat bergaul dengan makhluk-Nya.
2. Barang siapa berma'rifat terhadap dunia, tentu tidak akan menyukainya.
3. Barang siapa berma'rifat terhadap keadilan Allah, tentu tidak akan terlibat dalam kasus sengketa."
Ma'rifat terhadap dunia maksudnya, memahami bahwa dunia pasti akan lenyap.ma'rifat terhadap keadilan Allah maksudnya benar-benar yakin akan adanya keadilan Allah. Oleh karena itu dia selalu mengalah, sehingga tidak pernah terlibat dalam sengketa.
Al-Hasan Al-Bashri ra telah mengatakan sehubungan dengan pengertian ini bahwa barang siapa mengenal Allah, pasti akan menyukai-Nya; dan barang siapa mengenal dunia, pasti akan membencinya.
Hal yang sama dikatakan oleh Asy-Syafi'i ra melalui bait-bait syair berikut :
Dunia itu
Tiada lain
bangkai yang diubah bentuknya
Menjadi rebutan
anjing-anjing yang siap melahapnya.
Jika engkau
menjauhinya
Berarti engkau
beroleh kedamaian dari ahlinya
Tetapi jika
engkau ikut merebutnya,
Engkau harus
bersaing dengan anjing-anjing lain
Yang mengejarnya
Keterangan : Nama asli penulis adalah Muhammad Nawawi bin 'Umar Al-Jawi dan dikenal sebagai Muhammad Nawawi Al-Bantani
Syarh Al-Munabbihaat 'Alal Isti'daad Li Yaumil Ma'aad karya Ibnu Hajar Al-Asqalani
Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat Untuk Para Hamba Menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005
Nashaihul Ibad : Tiga Catatan Dalam Taurat
Wahab bin Munabbih Al-Yamani ra berkata :
"Dalam Kitab Taurat tertulis :
1. Orang yang rakus adalah fakir, meskipun ia memiliki seluruh kekayaan dunia.
2. Orang yang taat kepada Allah akan ditaati manusia, meskipun ia seorang budak.
3. Orang yang qana'ah adalah kaya, sekalipun ia sering kelaparan."
Keterangan : Nama asli penulis adalah Muhammad Nawawi bin 'Umar Al-Jawi dan dikenal sebagai Muhammad Nawawi Al-Bantani
Syarh Al-Munabbihaat 'Alal Isti'daad Li Yaumil Ma'aad karya Ibnu Hajar Al-Asqalani
Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat Untuk Para Hamba Menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005
Posting by Mohammad Nurdin
"Dalam Kitab Taurat tertulis :
1. Orang yang rakus adalah fakir, meskipun ia memiliki seluruh kekayaan dunia.
2. Orang yang taat kepada Allah akan ditaati manusia, meskipun ia seorang budak.
3. Orang yang qana'ah adalah kaya, sekalipun ia sering kelaparan."
Keterangan : Nama asli penulis adalah Muhammad Nawawi bin 'Umar Al-Jawi dan dikenal sebagai Muhammad Nawawi Al-Bantani
Syarh Al-Munabbihaat 'Alal Isti'daad Li Yaumil Ma'aad karya Ibnu Hajar Al-Asqalani
Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat Untuk Para Hamba Menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005
Langganan:
Postingan (Atom)