1. takabur dengan tawadhu';
2. rakus dengan qana'ah; dan
3. hasud dengan sikap santun."
Takabur adalah menganggap diri sendiri lebih mulia dibandingkan orang lain.
Tawadhu' artinya rendah hati.
Hasud adalah keinginan akan hilangnya nikmat yang ada pada orang lain dan berharap agar nikmat itu pindah pada dirinya. Dalam sebuah hadist yang mengancam sikap dengki disebutkan :
"Tidak dapat terhimpun dalam rongga seorang hamba antara iman dan dengki."
Yang dimaksud dengan iman ialah imna kepada taqdir. Sehubungan dengan pengertian yang sama, Muawiyah ra pernah mengatakan :
"Semua orang aku mampu memuaskannya, tetapi orang yang dengki kep[ada keberhasilanku, tidak pernah merasa puas sebelum kesuksesanku lenyap dariku."
Hal yang senada dikatakan pula oleh seorang penyair melalui bait-bait syair berikut :
Semua orang dapat
kubeli hatinya
tetapi orang yang
dengki kepadaku
amat merepotkanku dan
sulit kubeli hatinya
Bagaimana seseorang
dapat membujuk orang
yang dengki
melihat keberhasilaku
juka masih belum puas
kecuali lenyapnya
keberhasilan itu.
Keterangan : Nama asli penulis adalah Muhammad Nawawi bin 'Umar Al-Jawi dan dikenal sebagai Muhammad Nawawi Al-Bantani
Syarh Al-Munabbihaat 'Alal Isti'daad Li Yaumil Ma'aad karya Ibnu Hajar Al-AsqalaniSumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat Untuk Para Hamba Menjadi Santun dan Bijak, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar