Cari Blog Ini

Senin, 30 Agustus 2010

Change or Die

“Tiada yang abadi di dunia ini. Yang abdi di dunia ini adalah perubahan itu sendiri.” Begitu kata bijak yang sering kita dengar. Lalu apa hubungannya dengan judul change or die. Berubah atau mati.

Kita hidup di dunia yang terus berubah. Umur kita terus bertambah. Teknologi berubah. Tantangan-tantangan di dunia pun berubah, Demikian juga dengan tuntutan-tuntutan hidup. Jadi agar kita bisa terus selaras maka sebaiknya kita ikut berubah. Perubahan adalah tuntutan. Mungkin ini akan sulit bagi orang yang sudah tua atau berjiwa tua umtuk mengikuti perubahan. Berjiwa tua maksudnya semangatnya sudah tua meskipun umurnya mungkin masih muda, Perkataan yang sering mereka lontarkan adalah “Dulu, waktu saya…” Jadi kalau tidak mau berubah maka siapkan kain kafan, membujur utara selatan lalu shalatkan. Maksudnya, siap-siap mati saja.Mati dalam arti sebenarnya ataupun majasi seperti mati karir atau usaha kita.

Lalu kalau semua berubah lalu apa ada yang boleh tidak berubah? Menurut saya yang tidak boleh berubah adalah prinsip hidup. Nilai hidup itu sendiri selayaknya tidak berubah. Kejujuran, integritas, komitmen, dam profesionalisme mestinya tidak berubah.

Kejujuran di zaman manapun, baik zaman dahulu di zaman para nabi ataupun di zaman sekarang di zaman ulama pewaris nabi maka itu harusnya tetap kita junjung. Ketidak jujuran dalam bertransaksi di tambah kejahatan lain, di samping menolak kebenaran dari Utusan Allah SWT yaitu Nabi Syu’aib as, menyebabkan kaum Syu’aib as (di negeri Madyan dekat palestina kena azhab Allah SWT, sehingga mati bergelimpangan. Baca Tafsir Al Qur’an).

Di Zaman sekarang, di akhirul zaman, di mana sudah terlihat bermunculan dajjal (satu yang ditengarai Dajjal adalah Saibaba, sang Avatar dengan keajaiban magicnya), maka nilai itupun harus tetap dijaga. Bahkan di dunia internet, nilai itu jadi sangat penting di mana orang hanya terhubung lewat online dan tidak tahu kawan sebelahnya apakah dia jujur mengisi identitas pribadinya atau berbohong. Tapi percayalah kebohongan tidak akan bertahan lama. Kalau Anda berbohong di dunia nyata (offline) maka Anda akan dicap sebagai pembohong. Demikian juga di dunia on line, juga akan berakibat sama. Apalagi bagi Anda yang berbisnis online. Satu hal lagi, bahwa kebohongan akan mudah dicek asal kita tekun mengamati, karena kebohongan tidak pernah akan konsisten.

Berikut teman saya yang memang suka berbohong dan sebagian besar ucapannya adalah bohong karena ia tidak menganggap bohong itu masalah serius. Pernah saya tanya, “Dari mana?”

“Dari lapangan. Dari tugas lapangan ke desa”, katanya.

“Ooh”, begitu kata saya.

Tidak lama ada teman dari lapangan dan lalu saya tanya “ Apakah ia ke sana?”

“Tiiiiidak”, jawabnya.

Jadi ucapan teman pertama saya begitu diklarifikasi dengan teman kedua tidak match. Berarti salah satu tidak benar. Dugaan sementara teman pertama saya berbohong.

Lalu fakta kedua sepeda motor teman masih bersih, tidak pantas kalau habis dari lapangan. Biasanya kalau habis dari lapangan akan tampak glopot (maksudnya kotor). Dengan fakta kedua maka perkataan teman pertama terindikasi tidak jujur.

Apalagi kalau kita punya fakta ketiga, keempat, dan seterusnya. Jadi kejujuran bisa dicek. Terbukti tidak jujur akan menjadikan kita terkena black list.

Saya dan Perubahan

Belakangan saya diberitahu bos saya bahwa ada rolling atau pergeseran jabatan di tempat saya bekerja. Saya yang biasanya mengampu seksi statistik distribusi harus bergeser untuk memegang seksi yang lain yang menurut pimpinan saya sirasa paling tepat yaitu seksi IPDS. Sebagai catatan saya memegang jabatan seksi Statistik Distribusi dianggap cukuplama karena lebih dari lima tahun . Seksi ini saya pegang sudah lebih dari tujuh tahun jadi sudah agak lumutan, istilah pemegang jabatan yang sudah lama. Ini menjadikan saya kadang lupa kalau perubahan sewaktu-waktu bisa saja terjadi pada diri saya. Selain itu selama ini kinerja seksi IPDS masih jauh dari harapan. Diharapkan saya bisa memperbaiki kinerja seksi ini.

Sebetulnya saya kurang tertarik dengan jabatan ini karena saya sudah pernah mengerjakan jabatan ini meski waktu itu belum dapat Surat Keputusan resmi , hanya SK Kepala BPS Provinsi di tempat lama daya bekerja yaitu di BPS Sulawesi Utara. Secara pengalaman di statistik distribusi 7 tahun, di IPDS/Pengolahan Data 2 tahun. Secara teknis sebagian besar waktu saya menjadi staf adalah di analis yaitu 6 tahun , empat tahun di BPS Sulawesi Utara dan 2 tahun BPS RI. Saya sendiri berharap dapat masuk seksi Neraca Wilayah dan Analisis.

Jadi karena tuntutan organisasi mungkin kita akan menduduki jabatan yang tidak selalu kita sukai. Bahkan bisa jadi kita kehilangan jabatan kita atau lebih parah kita kehilangan pekerjaan kita. Bagaimanapun juga kita harus mau berubah selama perubahan itu bersifat alami. Namun dalam prinsip hidup janganlah kita berubah. Orang-orang yang tidak punya prinsip akan terobang ambing oleh keadaan. Dia akan jadi pecundang di dunia dan akhirat. Jadikan Al Qur’an sebagai pegangan hidup kita.

Bila mengibaratkan angin sebagai perubahan maka yang penting kendalikan layar sehingga kita bisa mencapai tujuan kita dengan selamat.

Semoga sukses dunia dan akhirat.

Posting by Mohammad Nurdin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar