Cari Blog Ini

Kamis, 26 Desember 2024

Aku Tidak Membenci Hujan

 


 Ini adalah kata bijak terkait dengan hujan yang lengkapnya berbunyi: "Siapapun yang mengatakan kalau sinar matahari membawa kebahagiaan pasti tidak pernah menari di tengah guyuran hujan." Sebuah kalimat bijak agar selalu mensyukuri saat terang maupun saat hujan. Kita tidak boleh membenci hujan karena itu juga hujan adalah rahmat Allah Subhanahu wa ta'ala, tentu umat manusia dilarang mencelanya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Janganlah kamu mencaci maki angin."

Posting by Mohammad Nurdin

Rabu, 18 Desember 2024

Performance Management

Definisi Performance Management
Performance management adalah suatu proses atau sistem yang digunakan perusahaan untuk mengelola, merencanakan, mengevaluasi, serta meningkatkan kinerja masing-masing karyawan
demi mencapai tujuan perusahaan.

Prinsip Sukses Performance Management

  1. Performance management is not an event, but a continuous process. Performance management merupakan proses berkelanjutan yang dilakukan secara terus menerus sepanjang tahun dan setiap saat, sehingga dapat mengidentifikasi, mengukur, dan mengevaluasi hasil kinerja karyawan yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
  2. Performance management is not only about evaluating, but also encouraging. Proses performance management tidak hanya dilakukan untuk sekadar mengevaluasi, melainkan mendorong karyawan untuk berkontribusi bagi keberhasilan bersama, sekaligus mengembangkan kompetensi karyawan itu sendiri.
  3. Performance management ownership is not on leader only, but by both leader and direct report. Performance management melibatkan karyawan dalam perencanaan, evaluasi, hingga kesempatan untuk berdiskusi dengan atasan maupun tim.
  4. Performance management takes time. Baik atasan maupun tim perlu meluangkan waktu secara rutin untuk bertemu, baik untuk mendiskusikan perencanaan target, saling memberikan opini dan feedback, maupun mengevaluasi hasil kerja.
  5. Performance management is not a judgement court but a growth enabler. Performance management harusnya mendorong pertumbuhan dan bukan untuk menghakimi. Oleh karena itu dalam manajemen kinerja dibutuhkan growth mindset dan bukan fixed mindset.

Definisi OKR
OKR merupakan singkatan dari Objective dan Key Result. Objectives yang berarti tujuan atau sasaran apa yang ingin dicapai. Sedangkan, Key Results adalah tolak ukur, parameter evaluasi, atau target yang lebih spesifik mengenai bagaimana tujuan yang akan dicapai.

Tujuan OKR
adalah agar perusahaan dapat merencanakan dan menyelaraskan prioritas kerja sehingga fokus dan usaha yang dikerahkan menjadi terarah dan sejalan dengan tujuan tim, tujuan departemen, dan tujuan perusahaan.

Criteria of Good OKR
Good Objective

1. Berpengaruh untuk kemajuan perusahaan (significant).
2. Benar-benar diterapkan (concrete).
3. Berorientasi pada tindakan nyata dan tidak hanya sekadar harapan (action-oriented).
4. Inspiratif.
Good Key Result
1. Spesifik.
2. Sesuai dengan deadline yang ditetapkan (limited in time).
3. Agresif namun realistis.
4. Terukur dan dapat diverifikasi.

OKR vs KPI
OKR sering disamakan dengan Key Performance Indicator (KPI). Meskipun keduanya sama-sama bertujuan untuk merencanakan target dalam jangka waktu tertentu, tetapi terdapat beberapa
perbedaan antara OKR dan KPI.

OKR

  1. Menggambarkan tujuan individu dan tujuan tim yang selaras dengan tujuan perusahaan dan disertai dengan langkah-langkah yang terukur.
  2. Digunakan untuk meningkatkan dan mendorong motivasi serta rasa percaya diri karyawan.
  3. Fokus pada perkembangan dari segi target maupun pengembangan skill karyawan atau tim.

KPI

  1. Bertujuan agar sebuah perusahaan Menyusun target bisnis yang realistik.
  2. Digunakan sebagai performance evaluation karyawan.
  3. Berorientasi pada output atau hasil kerja karyawan selama kurun waktu tertentu.

Peran One on One Conversation
Menurut Gallup dan Microsoft, 1-on-1 itu penting karena:

  1. Dapat menurunkan tingkat disengage karyawan.
  2. Dapat meningkatkan engagement level karyawan.
  3. Dapat menurunkan tingkat turnover karyawan.

Jenis Kebutuhan Tim
Pada 1on1 conversation, terdapat dua jenis kebutuhan tim, yaitu:
1. Personal Needs (Kebutuhan Pribadi)

  • Dihormati dan dihargai, seperti apresiasi atau ucapan terimakasih sebagai bentuk support.
  • Kebutuhan untuk didengar dan dipahami.
  • Terlibat secara meaningful dalam tim.
  • Kebutuhan untuk percaya dan dipercaya.
  • Dukungan oleh atasan maupun sesama rekan kerja.

2. Practical Needs (Kebutuhan Praktis)

  • Menentukan goals.
  • Mengambil keputusan.
  • Menyelesaikan konflik.
  • Mengembangkan solusi atau memecahkan masalah
  • Merencanakan approach penyelesaian pekerjaan atau project.
  • Merencanakan implementasi perubahan.
  • Menyampaikan feedback dan menyepakati rencana perbaikan.

Cara Memenuhi Kebutuhan Tim
Model interaction essential dari Development Dimensions International (DDI) dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tim. DDI's Interaction Essential Model ini terbagi menjadi dua, yaitu:
E.E.I.S.S
Digunakan untuk memenuhi kebutuhan personal yang meliputi:

  1. Esteem: menjaga atau meningkatkan harga diri tim saat memberikan developmental feedback.
  2. Empathy: mendengarkan kondisi tim dan menanggapi situasinya dengan empati.
  3. Involvement: melibatkan tim dalam diskusi dan tidak mendominasi.
  4. Share: berbagi pikiran, perasaan, dan pengalaman untuk membangun keterbukaan dan rasa saling percaya.
  5. Support: memberi dukungan tanpa mengambil alih tanggung jawab tim untuk memikirkan solusi dari feedback yang diberikan.

O.C.D.A.C
Digunakan untuk memenuhi kebutuhan praktis yang meliputi:

  1. Open: mengidentifikasi tujuan dari 1-on-1 dan menjelaskan mengapa sesi ini penting.
  2. Clarify: atasan dan bawahan saling memberikan informasi terkait situasi atau pekerjaan dan mengungkapkan barriers dan concern dari masing-masing.
  3. Develop: menanyakan tim tentang ide dan pemikiran mereka serta mendiskusikan dukungan yang mungkin dibutuhkan tim untuk menyelesaikan masalah yang sedang dibahas.
  4. Agree: menyepakati tindakan atau langkah-langkah yang akan dilakukan terkait masalah yang terjadi, termasuk menyiapkan rencana cadangannya.
  5. Close: merangkum kembali hal-hal penting dari rencana yang akan dijalankan dan mengutarakan keyakinan atas kemampuan tim untuk memotivasi.

 


Fungsi Menulis Key Achievement

  1. Mendukung pencapaian target melalui komunikasi dua arah antara atasan dan tim.
  2. Atasan mampu mengapresiasi pencapaian dan merencanakan pengembangan kemampuan karyawan.
  3. Atasan dapat melakukan evaluasi kinerja dengan objektif.

STAR Model
Model STAR dapat digunakan untuk menulis key achievement menjadi lebih terstruktur sehingga atasan lebih mudah memahami dan mengevaluasi apa yang ditulis. Model STAR yang dikembangkan oleh Development Dimensions International (DDI) terbagi menjadi 4 bagian, yaitu situation, task, action, dan result.

  1. Situation and Task (ST): menjelaskan situasi, masalah, tantangan, tugas, atau project yang dihadapi untuk menggambarkan konteks.
  2. Action (A): menuliskan informasi dengan detail, berupa tindakan yang diambil untuk mengatasi situasi, tantangan maupun proyek yang dijelaskan sebelumnya.
  3. Result (R): menjelaskan hasil dan dampak dari tindakan yang telah dilakukan pada poin sebelumnya.


STAR/AR Model
Model STAR/AR dapat digunakan untuk menyampaikan hal-hal yang masih menjadi area pengembangan diri. Model STAR/AR terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

  1. Situation and Task (ST).
  2. Action and Result (AR).
  3. Alternative Action and Result (AR): alternatif dari action dan result, contohnya “Jika pada saat itu saya melibatkan tim post-production dalam pembuatan timeline, maka pengerjaan akan lebih sistematis dan realistis, sehingga keseluruhan video yang di-revamp pasti akan memiliki kualitas akhir yang setara.”

Fungsi Feedback
Ada bebarapa fungsi feedback di antaranya, yaitu:

  1. Memperkuat kerja sama tim.
  2. Meningkatkan kinerja karyawan secara efektif.

Jenis Feedback
Ada dua jenis feedback:

  1. Positive feedback adalah feedback yang disampaikan untuk mengapresiasi kinerja rekan kerja ataupun tim yang dipimpin.
  2. Developmental feedback adalah feedback yang disampaikan untuk memberikan saran perbaikan terkait kinerja rekan kerja ataupun tim yang dipimpin.

Cara Menyampaikan Feedback dengan Baik
Model STAR dan model STAR/AR selain dapat digunakan untuk menulis key achievement, juga dapat digunakan untuk menyampaikan feedback. Contoh kasusnya:
STAR Model

  1. Situation and Task (ST): “Saya perhatikan di proyek sebelumnya terdapat klien kita yang belum menyiapkan materi untuk dijadikan bahan pembelajaran, sementara waktu untuk menyelesaikan proyek tersebut terbatas.”
  2. Action (A): “Saya melihat kamu mengambil inisiatif untuk melakukan riset mandiri dengan mengumpulkan beberapa jurnal dan artikel untuk dijadikan bahan materi. Saya juga melihat kamu mengembangkan materi dan kemudian menyampaikannya ke klien untuk memastikan materinya sesuai dengan yang ingin disampaikan.”
  3. Result (R): “Alhasil, proyek tersebut dapat selesai dalam waktu yang ditentukan dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Klien kita pun merasa puas dengan hasil yang mereka terima. Kerja yang bagus! Pertahankan kinerja baikmu itu ya.”

STAR/AR Model

  1. Situation and Task (ST): “Dengan banyaknya inquiry yang masuk ke sistem ticketing, tim kita dituntut untuk merespon segala kebutuhan employee secepat dan setepat mungkin.”
  2. Action (A): “Beberapa kali saya melihat kamu merespon keluhan karyawan dan menindaklanjutinya, namun langsung menyatakan bahwa kasus tersebut sudah selesai, padahal sebenarnya masih dalam tahap proses.”
  3. Result (R): “Alhasil terdapat kesalahpahaman, dimana karyawan merasa belum dilayani, tapi statusnya sudah ‘DONE’, sehingga complain yang sama masuk kembali ke sistem ticketing.”
  4. Alternative Action: “Akan lebih baik jika kamu menjelaskan bahwa keluhannya masih diproses hingga jangka waktu tertentu. Lalu, kamu bisa jelaskan prosesnya untuk mengelola ekspektasi karyawan tersebut, baru kemudian cantumkan ‘DONE’ jika masalah telah benar-benar selesai.”
  5. Alternative Result: “Dengan demikian karyawan dapat memahami situasi sebenarnya dengan lebih baik, serta mendapatkan kejelasan dari komplain yang masuk hingga tuntas.”

Tips Memberikan Developmental Feedback dengan Model STAR/AR
Dalam memberikan developmental feedback dengan model STAR/AR, terdapat beberapa tips yang perlu diterapkan, yaitu:

  1. Bersikaplah objektif.
  2. Berikan feedback berdasarkan data.
  3. Jadilah pemberi solusi.

Posting by Mohammad Nurdin

Rabu, 11 Desember 2024

Kata Bijak tentang perjalanan hidup


 Itu adalah kata bijak tentang perjalanan hidup. Lengkapnya adalah berbunyi berikut "Ingat! Di mana kamu berada dan tahu ke mana kamu akan pergi. Hidup bukanlah perlombaan tetapi perjalanan yang harus dinilai." yang merupakan ucapan Nikita Koloff.

Posting by Mohammad Nurdin

Selasa, 10 Desember 2024

NEVER GIVE UP on Something that you can't go a day without thinking about

 


 NEVER GIVE UP on Something that you can't go a day without thinhing about. Winston Churchill
Jangan pernah menyerah pada sesuatu yang Anda tidak dapat menjalani hari tanpa memikirkannya.

Ini adalah kata bijak tentang nasihat agar tidak menyerah. Apalagi untuk hal-hal yang selalu kita pikirkan sehari-hari. Bisa terkait pekerjaan ataupun  usaha ataupun lainnya.

Posting by Mohammad Nurdin

Do Think at your own pace. Life is not a race.


 Itu adalah kata bijak yang bagus. Yang terjemahan bebasnya adalah Berpikirlqah sesuai diri sendiri. Hidup bukan sebuah perlombaan.

Dalam hidup tidak ada menag atau kalah. Hidup juga tidak mengenal cepat atau lambat. Semua kita, hidup di dunia sudah ditentukan berapa lama kita akan tinggal. Itu sudah takdir dan kehendak Allah SWT. Namun demikian, kita dituntut pertanggungjawaban apa yang kita lakikan di dunia. Kebaikan atau keburukan sekecil apapun akan mendapatkan balasan di akhirat kelak.

Posting by Mohammad Nurdin

Kamis, 05 Desember 2024

Pengantar Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000

Definisi Risiko dan Manajemen Risiko
 

Risiko
Menurut standar ISO 31000:2018, risiko atau risk adalah pengaruh ketidakpastian pencapaian
sasaran atau tujuan perusahaan. Risiko juga diartikan sebagai kemungkinan terjadinya peristiwa
yang memengaruhi pencapaian target suatu organisasi. Kemungkinan tersebut dapat menimbulkan
kerugian, maka diperlukan suatu manajemen risiko yang baik.

Manajemen Risiko
Manajemen risiko
adalah upaya terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan
kegiatan-kegiatan perusahaan terhadap berbagai risiko.
 

Cara Mengukur Risiko
Untuk mengukur risiko, ISO 31000:2018 memberikan cara dengan nilai likelihood dengan impact:

  1. Likelihood adalah kemungkinan terjadinya dampak yang mempengaruhi lingkungan;
  2. Impact adalah dampak lingkungan yang muncul, jika suatu peristiwa terjadi.

Perbedaan Risiko
Perbedaan antara Risk dan Problem

  1. Risk atau risiko, yaitu suatu peristiwa yang memiliki kemungkinan terjadi dan tidak terjadi.
  2. Problem atau masalah, yaitu suatu peristiwa yang sudah terjadi.

Perbedaan antara Risk dan Hazard

  1. Risk atau risiko, yaitu kemungkinan suatu kejadian yang dapat menimbulkan kerugian ataupun kerusakan.
  2. Hazard atau bahaya, yaitu sesuatu yang berpotensi menyebabkan kerusakan dan membahayakan orang, properti, ataupun lingkungan.

Perbedaan antara Pure Risk dan Speculative Risk

  1. 1. Pure risk adalah besaran kemungkinan suatu kejadian yang dapat menimbulkan kerugian ataupun kerusakan;
  2. Speculative risk atau risiko spekulatif adalah risiko yang dapat menimbulkan kerugian ataupun keuntungan.

Teori Manajemen Risiko
Teori Gunung Es
Teori gunung es yang dikemukakan oleh Frank E Bird Jr., menjelaskan bahwa terdapat dua jenis
kerugian:

  1. Kerugian langsung, yaitu kerugian yang dapat dilihat secara langsung dan diasuransikan serta dampaknya mudah dievaluasi.
  2. Kerugian tidak langsung, yaitu kerugian yang tidak dilihat secara langsung, tetapi dapat diasuransikan dengan premi yang sangat mahal dan dampaknya sulit dievaluasi.

 


Gambar Teori Gunung Es

Teori Black Swan
Teori black swan yang dikemukakan oleh Nassim Nicholas Taleb menggambarkan suatu peristiwa
besar dengan kemungkinan terjadi yang kecil dan sulit diprediksi, tetapi memiliki dampak yang
sistemik dan signifikan.

Suatu risiko dapat diidentifikasi sesuai kategorinya yang didasari oleh sumber, kemungkinan, potensi,
dan dampak dari kategori risiko tersebut. Untuk itu, berikut enam kategori risiko yang perlu diketahui:
 

Governance Risk
Definisi dan Potensi

Governance Risk adalah tipe risiko yang berhubungan dengan tata kelola perusahaan. Kategori risiko
ini memiliki potensi berupa kebocoran data perusahaan.
 

Dampak
Data rahasia perusahaan dapat terbongkar atau hilang.

Rencana Mitigasi

  1. Membuat level kewenangan pemeriksaan.
  2. Membuat pemisahan kewenangan.
  3. Membuat alur pendistribusian data.

Strategic Risk
Definisi dan Potensi
Strategic risk adalah risiko yang disebabkan oleh penerapan strategi yang kurang tepat. Kategori
risiko ini memiliki potensi berupa perubahan situasi ekonomi, sosial, dan politik.

Dampak
Kegiatan dan kinerja keuangan perusahaan dapat terganggu.

Rencana Mitigasi
Menyusun strategi jangka pendek dan jangka panjang dengan memperhitungkan serta mengantisipasi perubahan kondisi eksternal yang berpotensi merugikan perusahaan.

Financial Risk
Definisi dan Potensi

Financial risk adalah risiko yang dapat mempengaruhi kemampuan dan kestabilan keuangan perusahaan. Kategori risiko ini memiliki potensi berupa fluktuasi pasar, seperti perubahan kurs valuta asing, harga komoditas, dan tingkat suku bunga.

Dampak
Perusahaan dapat mengalami kerugian yang besar.

Rencana Mitigasi

  1. Melakukan analisis risiko pasar.
  2. Melakukan strategi yang diterapkan untuk mengantisipasi dan mencegah kerugian bisnis atau hedging.
  3. Melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia untuk pengadaan valuta asing.
  4. Menggunakan metrik untuk setiap keputusan.
  5. Mengupayakan tingkat suku bunga pinjaman yang kompetitif.
  6. Memelihara hubungan yang baik dan memiliki akses yang kuat dengan bank serta lembaga keuangan di dalam dan luar negeri.

Operational Risk
Definisi dan Potensi
Operational risk adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kegagalan; proses internal, manusia,
dan sistem yang tidak memadai; atau akibat dari kejadian eksternal. Kategori risiko ini memiliki
potensi berupa keselamatan dan kesehatan pekerja serta pencemaran lingkungan.

Dampak
Perusahaan dapat mengalami kerugian besar, reputasi yang buruk di masyarakat, serta moral pekerja
yang turun.

Rencana Mitigasi

  1. Menerapkan ISO 14001 dan risk assessment;
  2. Meningkatkan safety awareness pekerja melalui program terkait safety, upskilling, training, HSSE, dan sosialisasi.
  3. Melakukan sosialisasi regulasi pengelolaan limbah B3 dan dumping.
  4. Melaksanakan program untuk mendukung pencapaian target PROPER Hijau dan Emas.

Business Environment
Definisi dan Potensi
Business environment adalah risiko yang dimiliki suatu bisnis dan disebabkan oleh sifat bisnis tersebut. Kategori risiko ini memiliki potensi berupa kecurangan atau fraud.

Dampak
Perusahaan dapat mengalami kerugian.

Rencana Mitigasi

  1. Mengimplementasikan Whistle Blowing System.
  2. Melakukan audit secara berkala.

Corporate Image
Definisi dan Potensi
Corporate image adalah risiko yang berkaitan dengan citra perusahaan. Kategori risiko ini memiliki potensi berupa laporan keuangan dan laporan manajemen yang tidak tepat waktu, tidak dapat diandalkan, dan tidak wajar.

Dampak
Reputasi dan akuntabilitas perusahaan menjadi buruk.

Rencana Mitigasi

  1. Merekonsiliasi data secara berkala.
  2. Menggunakan Business Planning and Consolidation (BPC) serta sosialisasi dan update berkala tentang penggunaan BPC.
  3. Memilih kantor akuntan publik untuk perusahaan.
  4. Melakukan penyempurnaan sistem terkait konfigurasi actual costing.

Definisi Mitigasi Risiko
Mitigasi risiko merupakan upaya pengendalian untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko dan
dampak yang akan ditimbulkan.

Jenis-Jenis Mitigasi Risiko

  1. Avoid, yaitu memutuskan untuk tidak memulai atau melanjutkan aktivitas yang dinilai dapat menimbulkan risiko.
  2. Transfer, yaitu memindahkan atau membagi risiko kepada pihak lain dengan menggunakan kontrak asuransi.
  3. Reduce, yaitu mengurangi dampak kerugian dan mengurangi kemungkinan kejadian.
  4. Retain, yaitu membiayai atau membayar kerugian.

Pentingnya Mitigasi Risiko

  1. Sebagai upaya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko beserta dampaknya.
  2. Proses yang tidak dapat dipisahkan dari manajemen risiko.
  3. Mengetahui upaya yang tepat untuk meminimalisir risiko yang sudah teridentifikasi padasebuah pe rusahaan.
  4. Mengontrol atau mencegah terjadinya risiko, sehingga target perusahaan dapat tercapai.

Contoh Penerapan Mitigasi Risiko
Perusahaan yang memiliki risiko dengan dampak berskala besar perlu menerapkan beberapa
mitigasi risiko khusus, antara lain:

  1. Incident response plan, yaitu salah satu kemungkinan perencanaan yang berfokus pada mendeteksi atau mencoba untuk menganalisis dan mengevaluasi tingkat ancaman dari hal-hal yang tidak terduga.
  2. Disaster recovery plan, yaitu sebuah perencanaan strategi terstruktur tentang bagaimana sebuah perusahaan dapat kembali pulih dengan cepat pasca bencana.
  3. Business continuity plan, yaitu kondisi bisnis harus dapat terus berjalan pasca terjadinya bencana.

Mitigasi risiko khusus ini berfungsi untuk mengembalikan sistem ke kondisi normal dengan aksi
cepat setelah terjadinya bencana.

ISO 31000
ISO 31000 adalah panduan penerapan manajemen risiko yang terdiri atas tiga elemen, yaitu prinsip,
kerangka kerja, dan proses.

Definisi Prinsip Manajemen Risiko
Prinsip manajemen risiko merupakan landasan paradigma untuk melaksanakan risk management
framework dan proses secara efektif di setiap tingkatan di dalam suatu organisasi.
Menurut ISO 31000:2018, ada dua aspek penting terkait prinsip manajemen risiko, yaitu:

  1. Tujuan manajemen risiko, yaitu untuk menciptakan dan melindungi nilai (Value Creation and Protection).
  2. Delapan prinsip pembentuk karakteristik manajemen risiko yang efisien dan efektif.

 

 


Gambar Risk Architecture ISO 31000


Prinsip Risk Management Sesuai ISO 31000
Berikut delapan prinsip manajemen risiko menurut ISO 31000:
1. Terintegrasi
Manajemen risiko menjadi bagian aktivitas atau kegiatan perusahaan untuk dijadikan sebuah persyaratan, agar dapat mendukung pencapaian tujuan, peningkatan kinerja, dan mendorong inovasi.
2. Terstruktur dan Komprehensif
Berkontribusi terhadap hasil yang komprehensif dan terstruktur.
3. Disesuaikan
Kerangka kerja dan proses manajemen risiko dapat disesuaikan dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan, serta berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai.
4. Inklusif
Diperlukan pandangan dan persepsi dari para stakeholders dalam penerapan manajemen risiko.
5. Dinamis
Risiko bersifat dinamis, maka manajemen risiko juga harus memiliki prinsip dinamis, agar bisa mendeteksi, mengantisipasi, serta merespons perubahan dengan cepat dan tepat.
6. Informasi Terbaik yang Tersedia
Dibutuhkan berbagai data yang jelas, valid, dan tepat waktu, seperti data historis, data saat ini, ataupun harapan, dan target di masa depan.
7. Faktor Manusia dan Budaya
Menciptakan budaya kerja yang positif dan mendukung penerapan manajemen risiko yang baik.
8. Perbaikan Berkelanjutan
Diperlukan perbaikan secara berkelanjutan dalam penerapan manajemen risiko, agar bisamen jadi standar baru bagi perusahaan untuk meningkatkan efektivitas dari manajemen risiko.

sumber materi : https://lms.bps.go.id/

Posting by Mohammad Nurdin

Selasa, 03 Desember 2024

Overview Rangkuman Mengembangkan Kompetensi di Tempat Kerja

Definisi Presentasi
Presentasi merupakan suatu komunikasi di hadapan audiens untuk menyampaikan suatu gagasan, ide, atau materi.

Persiapan Sebelum Melakukan Presentasi
Terdapat lima persiapan yang dapat dilakukan sebelum presentasi, yaitu:

  1. Menetapkan gaya presentasi yang digunakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
  2. Mengetahui latar belakang, karakteristik, pengetahuan, dan kebutuhan audiens agar dapat dengan mudah menyiapkan bentuk komunikasi yang sesuai.
  3. Menentukan dan mencantumkan pesan utama dalam slide presentasi.
  4. Menyusun cakupan materi secara jelas dan terstruktur, mulai dari pembukaan, pembahasan, hingga penutup.
  5. Membuat slide presentasi dengan desain yang sederhana, tetapi menarik dan relevan dengan materi yang dibawakan.

Hal yang Perlu diperhatikan Saat Melakukan Presentasi
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan presentasi, yaitu:

  1. Memerhatikan komunikasi nonverbal atau bahasa tubuh, seperti melakukan kontak mata dan gerakan tangan saat menjelaskan materi.
  2. Tidak terus-menerus membaca presentasi. Slide yang ditampilkan hanya digunakan untuk menunjukkan poin-poin yang akan dijelaskan.
  3. Lakukan komunikasi dua arah, seperti melibatkan audiens dalam presentasi ataupun mengajukan pertanyaan.

Cara Meningkatkan Kemampuan Presentasi
Kemampuan presentasi dapat ditingkatkan dengan beberapa cara berikut, yaitu:

  1. Banyak berlatih dengan mencoba berbicara di depan cermin ataupun rekan kerja.
  2. Mengikuti kursus atau seminar untuk meningkatkan kepercayaan diri.
  3. Melakukan high power body language sebelum memulai presentasi.

 


Gambar High Power Body Language

Definisi Negosiasi
Negosiasi merupakan suatu proses diskusi yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan cara yang bisa diterima oleh semua pihak yang bernegosiasi.
 

Tahapan dalam Bernegosiasi
Terdapat tiga tahapan dalam mengaplikasikan kemampuan negosiasi, yaitu:
1. Tahap Persiapan

  • Identifikasi tujuan yang ingin dicapai dengan membuat daftar tujuan, kemudian urutkan berdasarkan prioritas.
  • Mengumpulkan informasi penting terkait hal yang akan dinegosiasikan yang dapat digunakan sebagai argumen pendukung dan mencari tahu pihak yang terlibat agar dapat membantu dalam menghadapi lawan bicara.
  • Susun strategi untuk mendapatkan kesepakatan dengan keuntungan terbesar.
  • Memberikan arahan kepada tim agar melakukan peran masing-masing saat negosiasi berlangsung.
  • Pilih waktu dan tempat yang sesuai dengan kebutuhan semua pihak.

2. Tahap Pelaksanaan Negosiasi

  • Amati suasana, kemudian ciptakan suasana yang positif, akrab, dan santai.
  • Tentukan apakah ingin menanggapi proposal pihak lain atau menyampaikan proposal yang telah dibuat untuk membahas tujuan yang ingin dicapai.
  • Amati dan pahami bahasa tubuh dari seorang negosiator.

3. Tahap Penutupan

  • Pastikan semua pihak memiliki pemahaman yang sama dari kesepakatan yang dibuat.
  • Gunakan bantuan mediator jika belum mencapai kesepakatan hingga akhir negosiasi.

Definisi Problem Solving
Problem solving merupakan cara umum yang digunakan banyak perusahaan untuk memecahkan
permasalahan yang berdampak signifikan terhadap proses bisnis perusahaan.
Cara Memperoleh Pendekatan Masalah

  1. Membuat rangkaian pertanyaan untuk mengidentifikasi dan mengukur permasalahan.
  2. Kumpulkan sampel data dan lakukan analisis untuk mengetahui akar penyebab masalah tersebut muncul. Hal ini juga berfungsi untuk menentukan solusi agar masalah yang sama tidak terulang kembali.

Metode Memecahkan Masalah
Five Whys
Metode five whys merupakan metode dengan mengulang pertanyaan “mengapa” sebanyak lima kali, hingga menemukan akar penyebab masalah.
Contohnya, ketika tidak bisa mencapai target penjualan. Pertanyaan pertama yang diajukan berupa “mengapa masalah itu terjadi?”. Selanjutnya lakukan analisis dan diketahui bahwa penyebabnya adalah karena kurang promosi. Kemudian, tanyakan kembali pertanyaan “mengapa?” yang kedua.
Lalu, analisis kembali dan diketahui jawabannya karena kurang pemahaman mengenai cara promosi yang efektif. Kemudian, ulangi lagi pertanyaan “mengapa” di setiap jawaban sebanyak 5 kali hingga mendapatkan akar penyebab masalah dan solusinya.


Gambar Contoh 5 Whys
 

Fishbone Diagram
Fishbone diagram merupakan diagram yang menyerupai tulang ikan yang menunjukan penyebab dari suatu permasalahan. Berikut cara menggunakannya fishbone diagram, yaitu:

  1. Tulis pernyataan masalah di bagian “kepala ikan”.
  2. Buatlah garis diagonal atau menjadi sebuah cabang pada garis horizontal utama.
  3. Pada setiap cabang atau yang disebut “tulang ikan” diisi dengan sebab utama. Sebab utama yang diisikan merupakan penyebab yang sudah dikategorikan.


 

Gambar Fishbone Diagram

Kategori ini bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan, misalnya pada industri jasa biasanya menggunakan 8 kategori (8P), yaitu produk, price (harga), place (tempat), promotion (promosi), people (orang), proses, physical evidence (bukti fisik), serta productivity and quality (produktivitas dan kualitas). Sedangkan, pada industri manufaktur biasanya menggunakan 6 kategori (6M), yaitu machine (mesin atau teknologi), method (metode atau proses), material (bahan), man power (sumber daya manusia), measurement (pengukuran), dan milieu atau mother nature (lingkungan).
Contohnya, ketika mengalami masalah banyaknya keluhan pelanggan, maka buatlah fishbone diagram dengan menggunakan kategori 8P. Pertama, tuliskan masalah “banyaknya keluhan pelanggan” di kepala ikan. Kemudian, buatlah garis horizontal seperti tulang ikan untuk menuliskan penyebab masalah yang sudah diidentifikasi berdasarkan kategorinya. Contoh pada kategori produk, salah satu penyebab masalahnya adalah kualitas produk di bawah standar. Tuliskan hal ini di bagian tulang ikan. Lalu ajukan pertanyaan “mengapa” pada setiap penyebab masalah dan letakkan jawaban di tulang-tulang yang lebih kecil. Lakukan hal yang sama pada semua penyebab hingga memperoleh akar penyebab masalah. Terakhir, cari solusi dari akar penyebab masalah tersebut.
 


Gambar Contoh Pemecahan Masalah dengan Metode Fishbone Diagram

Definisi Customer Service Action
Customer service action merupakan suatu tindakan dalam memberikan pelayanan yang baik kepada
customer, client, maupun partnership.
Cara Membangun Hubungan dengan Customer
Terdapat beberapa tips untuk membangun hubungan dengan customer secara efektif, yaitu:

  1. Menjalin komunikasi yang baik dengan customer untuk memahami kebutuhan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
  2. Memberikan penghargaan berupa diskon atau penawaran khusus kepada customer yang loyal dan setia, agar mereka merasa lebih dihargai.
  3. Manfaatkan media sosial untuk mendapatkan feedback dan terhubung langsung dengan customer.
  4. Jadikan kritik dan saran dari customer sebagai kunci kesuksesan perusahaan. Ubah pengalaman negatif customer menjadi pengalaman yang positif.
  5. Tanyakan feedback secara teratur untuk meningkatkan layanan produk.

Cara Membangun Hubungan dengan Client
Beberapa tips untuk membangun hubungan dengan client sehingga menciptakan client yang loyal adalah, sebagai berikut:

  1. Membangun kepercayaan pada client, seperti kejujuran dan keterbukaan.
  2. Membangun kredibilitas perusahaan dengan memahami apa yang dibutuhkan oleh client.
  3. Pelajari kebutuhan client, serta berikan solusi yang menguntungkan dua belah pihak.
  4. Membuat konten yang tepat, yaitu konten yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan client.
  5. Amati respons dan tingkat kepuasan client terhadap layanan atau produk perusahaan.
  6. Membangun hubungan personal bukan sekadar bisnis, agar client merasa diperhatikan dan dipahami.

Cara Membangun Hubungan dengan Partnership
Berikut beberapa tips untuk membangun hubungan dengan partnership agar bisnis terus berkembang, yaitu:

  1. Awali bentuk kerja sama dengan mengutarakan apa motivasi dan tujuan yang ingin dicapai oleh masing-masing pihak, sehingga menciptakan visi dan misi bersama.
  2. Mengidentifikasi kekuatan dan potensi yang dimiliki perusahaan sebagai penawaran kerja sama dan membangun kepercayaan partnership.
  3. Membangun kepercayaan dengan memberikan hasil kerja terbaik dalam memenuhi komitmen yang telah disepakati.
  4. Melakukan komunikasi secara teratur karena segala keputusan dan tindakan harus berdasarkan persetujuan kedua belah pihak.
  5. Membangun transparansi atau keterbukaan agar semua anggota tim bisa saling percaya, tidak merasa curiga, dan jauh dari semua persepsi negatif.

Membangun Percakapan yang Efektif
Ketika menyampaikan suatu hal, dibutuhkan cara untuk membangun percakapan yang efektif agar tidak terjadi kesalahpahaman. Berikut adalah beberapa tips untuk membangun percakapan efektif.

  1. Berbicara secara singkat dan tertariklah dengan cerita yang akan disampaikan.
  2. Jangan menggunakan kalimat yang tidak pada intinya atau bertele-tele.
  3. Tidak menggurui siapapun, tetapi jadilah pendengar yang baik. Sampingkanlah pendapat pribadi dan beri ruang bagi orang lain untuk menanggapi atau bahkan menyanggah argumen kita.
  4. Tidak mengulang kata yang sudah disampaikan karena pendengar akan merasa bosan.
  5. Berlatih mendengarkan orang lain, jangan hanya mau didengarkan atau mendengar hal yang menarik saja.
  6. Fokus terhadap lawan bicara atau tidak multitasking saat melakukan percakapan.
  7. Gunakan pertanyaan Open-Ended, seperti 5W + 1H (What, Who, When, Where, dan How) agar mendapatkan tanggapan yang lebih luas dan menarik.
  8. Tetap ikuti alur pembicaraan meskipun kita sedang memikirkan hal lain.
  9. Jujur apabila tidak tahu atau tidak mengerti topik pembicaraan daripada menanggapi dengan asal.
  10. Jangan menyamakan pengalaman lawan bicara dengan yang pernah dialami atau mengambil kesempatan untuk membuktikan diri sendiri lebih hebat atau menderita daripada orang lain.

Definisi Stres
Stres merupakan reaksi yang muncul disebabkan oleh tingginya tuntutan yang diterima seseorang dari lingkungannya, saat keseimbangan antara kekuatan dan kemampuan yang dimiliki terganggu.
Penyebab Stres
Berikut beberapa penyebab stres yang biasa terjadi di lingkup pekerjaan.

  1. Tuntutan pekerjaan dari atasan terlalu berat.
  2. Konflik dengan rekan kerja karena adanya ketidakcocokan.
  3. Beban kerja atau target yang terlalu tinggi.

Definisi Manajemen Stres
Manajemen stres adalah suatu keterampilan yang dimiliki seseorang untuk mengantisipasi, mencegah, mengelola, dan memulihkan diri dari stres yang dirasakan karena adanya ancaman ketidakmampuan.
Cara Mengelola Stres

  1. Sediakan waktu untuk melakukan relaksasi. Teknik relaksasi paling mudah untuk dilakukan adalah teknik pernapasan. Caranya dengan menarik napas dalam-dalam, lalu hembuskan, dan lakukan minimal 3 kali sampai beban terasa berkurang.
  2. Bersikap lebih asertif dan tegas dalam menyampaikan tentang tugas dan tanggung jawab yang ingin kita pegang kepada atasan.
  3. Luangkan waktu untuk tidur selama 15 menit di tengah pekerjaan, hal ini setara manfaatnya dengan tidur 3 jam di malam hari. Sehingga, kita dapat meningkatkan energi begitu juga fokus saat bekerja.
  4. Mengatur kondisi lingkungan kerja, sehingga suasana hati menjadi bagus dan pekerjaan menjadi lancar.
  5. Melakukan pola hidup sehat, seperti memilih makanan dan minuman yang bisa menurunkan stres, kurangi makanan berlemak, perbanyak makan buah dan sayur, serta berolahraga secara teratur.
  6. Tidak membawa pekerjaan saat berlibur. Perlu diingat, berlibur atau sekadar bersantai bukan berarti membuang waktu, tetapi memberikan energi tambahan yang akan membuat kita lebih kreatif dan fokus saat bekerja.

Definisi Leadership
Menurut Tead, Terry, dan Hoyt, leadership adalah kegiatan atau seni memengaruhi orang lain agar mau bekerja sama, yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
 

Gaya Kepemimpinan
Autocratic
Pemimpin autocratic adalah pemimpin yang memiliki kekuasaan atas pengambilan keputusan, kebijakan, serta pembagian tugas. Sedangkan, anggota tim akan melaksanakan tugas yang telah diberikan.
Bureaucratic
Pemimpin bureaucratic adalah pemimpin yang menjabarkan secara jelas pedoman, proses, dan sistem kerja yang perlu diikuti oleh timnya, serta apa yang diharapkan dari tim yang dipimpinnya.
Charismatic
Pemimpin charismatic adalah pemimpin yang memiliki pesona, cerdas, serta mampu meyakinkan ide dan pendapatnya kepada orang lain.
Coach
Pemimpin gaya coach adalah pemimpin yang rajin berkomunikasi dengan setiap anggota timnya, serta membimbing anggotanya untuk dapat mengembangkan potensi masing-masing.
Democratic
Pemimpin democratic adalah pemimpin yang senang mendorong timnya untuk memberikan ide dan pendapat, serta melibatkan anggotanya dalam pengambilan keputusan.
Laissez-faire
Pemimpin Laissez-faire adalah pemimpin yang biasanya hanya mengarahkan timnya ke arah tujuan yang perlu dicapai, kemudian memberikan kebebasan pada anggota tim untuk menyelesaikan masalah sendiri.
Servant
Pemimpin servant adalah pemimpin yang memprioritaskan kebutuhan tim di atas kebutuhannya. Tugas utamanya adalah menyelesaikan masalah yang dialami oleh tim.
Transactional
Pemimpin transactional adalah pemimpin yang memimpin timnya berdasarkan hasil kerja yang mereka berikan. Jika anggota berhasil memenuhi ekspektasi pemimpin, maka akan mendapatkan penghargaan, sedangkan sebaliknya dengan anggota yang gagal.
Transformational
Pemimpin transformational adalah pemimpin yang mendorong timnya untuk terus berkembang. Jika tim telah berhasil memenuhi misi dan visi yang telah dibuat, maka pemimpin akan menetapkan tujuan yang lebih tinggi lagi, dan terus berkelanjutan.
Visionary
Pemimpin visionary adalah pemimpin yang menyebarkan visinya kepada tim secara berulang untuk menumbuhkan kesepahaman mengenai arah tujuan yang ingin dicapai.
Kompetensi Pemimpin
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Harvard Business Review, ada lima poin kompetensi pemimpin yang harus dimiliki, yaitu:

  1. Strong ethic and safety: memiliki standar etika dan moral yang tinggi, serta dapat menjelaskan ekspektasi secara jelas.
  2. Self-organizing: dapat memberdayakan tim untuk menjadi lebih produktif, proaktif, dan meningkatkan kepuasan kerja.
  3. Efficient learning: dapat bersikap fleksibel serta mau menerima ide baru.
  4. Nurtures growth: dapat memerhatikan pertumbuhan personal dan profesional, serta membantu anggota timnya untuk menjadi pemimpin selanjutnya.
  5. Connection and belonging: mampu menumbuhkan sense of connection dan sense of belonging pada anggota timnya.


sumber materi : https://lms.bps.go.id/


Posting by Mohammad Nurdin

Overview Membangun Kemampuan Personal Effectiveness

Definisi Creative Thinking

Creative Thinking atau berpikir kreatif merupakan kemampuan untuk berpikir secara luas dan bahkan di luar kebiasaan. Berpikir dan berimajinasi hingga membentuk sebuah koneksi baru dari interaksi berbagai hal seperti ide, orang, atau lingkungan adalah ciri bahwa seseorang sedang berpikir kreatif.

 

Pentingnya Berpikir Kreatif

Berpikir kreatif menjadi penting bagi kehidupan sehari-hari agar dapat menghasilkan solusi, dan ide. Berpikir kreatif bisa membuat sesuatu yang biasa saja menjadi bernilai, menghasilkan solusi untuk sebuah masalah dengan efektif, hingga menciptakan inovasi yang bermanfaat.

The Four C Model of Creativity

Kategori kreativitas atau dikenal dengan The Four C Model of Creativity yang dipopulerkan oleh seorang profesor psikologi bernama James Kauffman dikelompokan menjadi tiga, yaitu:
1. Big-C
Karya besar yang telah mengubah disiplin keilmuan seluruh dunia. Hasil kreativitasnya secara umum diterima sebagai suatu inovasi. Contohnya karya ilmiah seperti teori relativitas milik Einstein, teori evolusi dari Darwin, atau karya seni Guernica milik Pablo Picasso.
2. Pro-C
Kategori ini membutuhkan waktu dan usaha lebih untuk berkembang, misalnya seorang dosen yang mengajar di universitas dan melakukan penelitian akademik, atau seorang musisi yang dilatih sampai sarjana hingga dapat mengajarkan musik ke orang lain.
3. Little-C
Kategori ini berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam mencari solusi terhadap tantangan sehari-sehari dengan perilaku efektif.
4. Mini-C
Kategori ini terjadi ketika seseorang melakukan suatu proses. Contohnya, seseorang berhasil membuat kue dengan menonton video tutorial di internet.

Cara Mengasah Kemampuan Berpikir Kreatif
Berikut cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengasah kemampuan berpikir kreatif:

  1. Membekali diri dengan pengetahuan yang luas.
  2. Menonton film dengan memahami dan menebak alur cerita dan konflik yang ada.
  3. Menulis akan melatih proses berimajinasi.
  4. Refreshing dengan membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks.
  5. Brainstorming dengan mencari dan menemukan cara baru dalam memandang suatu permasalahan.
  6. Belajar dengan menyerap semua informasi di sekitar dan selalu berpikir terbuka.

Definisi Critical Thinking

Critical Thinking atau berpikir kritis dapat diartikan sebagai kemampuan untuk berpikir secara jernih,
dan rasional tentang apa yang harus dilakukan atau yang harus dipercaya.
Dengan berpikir kritis, seseorang akan cenderung untuk selalu mencari kebenaran, berpikir terbuka serta toleran terhadap ide-ide baru. Selain itu, berpikir kritis juga dapat menganalisis masalah dengan baik, berpikir secara sistematis, penuh rasa ingin tahu, dewasa dalam berpikir, dan dapat berpikir secara mandiri.


Taksonomi Bloom
Berdasarkan Taksonomi Bloom, berpikir kritis masuk ke dalam higher order thinking skill, yang
meliputi analyze, evaluate, dan create.


 Gambar Contoh Taksonomi Bloom

Ciri-Ciri Berpikir Kritis
Berikut ciri-ciri orang yang memiliki kemampuan berpikir kritis:

  1. Mampu mengidentifikasi informasi yang diperlukan.
  2. Mampu mengevaluasi dari pernyataan yang diterima.
  3. Mampu menyimpulkan dan memahami dari berbagai aspek.
  4. Mampu mengemukakan pendapat dan memberikan alasan yang logis.

Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Berikut adalah cara untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis:

  1. Merumuskan pertanyaan dasar mengenai sebuah asumsi.
  2. Mengumpulkan dan memperbanyak informasi.
  3. Memandang asumsi dari berbagai sudut pandang.
  4. Biasakan menganalisis data dan informasi.

Definisi Content Writing
Content Writing secara harfiah berarti menulis konten. Konten sendiri merupakan informasi yang
terdapat pada media-media seperti iklan, berita, ataupun film. Menulis konten menjadi hal yang
penting untuk mengikat audiens, membangun minat, serta kepercayaannya terhadap produk yang
sedang dipromosikan.


Tips-Tips Menulis Konten
Terdapat beberapa tips atau cara dalam mengasah kemampuan menulis konten, yaitu:

  1. Perbanyak riset agar ide konten terus mengalir.
  2. Membuat headline yang baik agar pembaca tertarik dengan konten yang disampaikan.
  3. Mencari inspirasi, tapi tidak untuk menyalin konten sepenuhnya.
  4. Membuat konten yang konsisten sesuai intinya dan tidak mencampurkan ide berbeda dalam satu konten.
  5. Menulis konten yang ramah pengguna agar konten mudah dibaca dan dimengerti (scannable).
  6. Gunakan ilustrasi visual agar pembaca lebih memahami isi konten.
  7. Memberikan nilai dan informasi yang bermanfaat bagi pembaca.

Trik Membuat Scannable Text
Berikut beberapa trik dalam membuat scannable text atau teks yang mudah dipindai:

  1. Teks dibuat rata kiri atau align left.
  2. Tidak ada tekuk di awal paragraf atau no indent.
  3. Ada jarak antar paragraf atau white space.
  4. Paragraf pendek cukup dengan 1-3 kalimat dan maksimal 5 baris per paragraf.
  5. Menggunakan warna, tebal, miring untuk highlight informasi penting.

Definisi Visual Communication

Visual communication atau komunikasi visual secara harfiah dapat diartikan sebagai transmisi ide, dan informasi menjadi berbagai bentuk, seperti warna, gambar, desain grafis, film, tipografi, animasi, dan lain sebagainya.

Prinsip-Prinsip Komunikasi Visual
Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam Komunikasi Visual, yaitu:

  1. Prinsip keseimbangan, diperlukan pembagian bobot untuk mencapai keseimbangan.
  2. Prinsip titik fokus, bertujuan untuk menarik perhatian audiens.
  3. Prinsip hierarki visual, bertujuan untuk menentukan titik fokus pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya yang akan dilihat oleh audiens.
  4. Prinsip ritme, menentukan konsistensi pengulangan unsur serupa serta unsur berbeda dengan pola yang berirama.
  5. Prinsip kesatuan, mengorganisasi setiap elemen yang ada ke dalam suatu tampilan visual.

Langkah-Langkah Proses Visualisasi
Berikut merupakan langkah-langkah memvisualisasikan ide, gagasan dan informasi yang akan
disampaikan.

  1. Merumuskan informasi verbal menjadi berbagai bentuk kutipan atau unit-unit kecil informasi.
  2. Menyederhanakan informasi verbal untuk mendapatkan inti dari informasi secara langsung.
  3. Membuat desain awal (rough sketch) untuk memindahkan informasi verbal menjadi bentuk visual.
  4. Memindahkan sketsa ke dalam bentuk desain yang komprehensif.
  5. Memindahkan desain visual ke dalam media.

Definisi Storytelling

Storytelling atau yang dikenal dengan istilah mendongeng adalah teknik penyampaian informasi dengan menciptakan sebuah alur cerita yang memperhatikan perubahan intonasi dan nada bicara sehingga menarik perhatian audiens.

Cara Melakukan Storytelling
Cara menyampaikan storytelling sebagai strategi komunikasi yang efektif, sebagai berikut:

  1. Sampaikan secara naratif dan disertakan dengan kalimat dialog,
  2. Gunakan aspek visual, auditory, kinesthetic, olfactory, dan gustatory,
  3. Ceritakan tujuan serta tambahkan konflik solusi sebagai daya tarik agar audiens tetap memerhatikan,
  4. Berikan pesan positif untuk audiens,
  5. Amati respons dan perubahan emosi audiens.
  6. Berikan kesimpulan dan kata kunci yang mudah diingat oleh audiens.

Definisi Self Leadership

Self leadership atau kepemimpinan diri merupakan suatu usaha untuk memengaruhi pikiran, perasaan, dan tindakan diri sendiri agar dapat bekerja dengan lebih baik. Self-Leadership meliputi proses memengaruhi diri sendiri untuk membangun Self-Direction dan Self-Motivation yang diperlukan untuk menghasilkan kinerja yang baik.

Self- Direction

Self-Direction artinya mampu untuk bersikap mandiri, yaitu dapat menentukan arah, tujuan, dan mengambil keputusan yang terbaik untuk diri sendiri.

Self-Motivation

Self-Motivation merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk dirinya sendiri agar dapat mencapai tujuan.

Ciri-Ciri Self Leadership
Berikut ini adalah ciri-ciri orang yang memiliki kemampuan Self Leadership:

  1. Jujur dan terbuka sebagai bentuk budaya transparansi di tempat kerja.
  2. Memiliki integritas atau kesesuaian tindakan dengan nilai, dan prinsip-prinsip yang diyakini sehingga mendapatkan kepercayaan dalam bekerja.
  3. Memiliki kecerdasan emosional, artinya mampu memotivasi diri sendiri, mengendalikan emosi, mengenali emosi orang lain, mengatasi frustasi, dan mengatur suasana hati.
  4. Disiplin, yaitu sikap menaati peraturan tanpa didasarkan pada rasa takut atau terpaksa.
  5. Merencanakan pengembangan individu untuk mengasah keahlian agar menjadi lebih baik.

Cara Meningkatkan Self Leadership
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan Self Leadership, yaitu:

  1. Memiliki tujuan yang jelas sebagai dasar berperilaku untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik.
  2. Berani mengambil risiko atau jangan pernah takut untuk gagal.
  3. Tidak menoleransi apapun yang menghambat untuk mencapai tujuan.
  4. Meluangkan waktu untuk merefleksi hidup, seperti mengetahui hal yang diinginkan dan dapat memotivasi, serta memahami diri sendiri.

Definisi Kemampuan Beradaptasi

Kemampuan beradaptasi merupakan sebuah bentuk kecerdasan yang dikenal dengan Adversity Quotient (AQ). Terdapat literatur yang menunjukkan bahwa konsep adaptasi dapat diukur melalui tingkat kemampuan individu dalam mengatasi kesulitan (adversity quotient). Jika tingkat adversity quotient pada individu rendah, maka akan cenderung menolak perubahan atau secara aktif menjauhi perubahan. Sebaliknya, individu yang memiliki tingkat adversity quotient tinggi akan menyambut perubahan dengan baik, sehingga mendorong individu tersebut untuk berkembang.

Ciri-Ciri Orang yang Mampu Beradaptasi dengan Baik

Untuk mengetahui apakah kita atau orang lain termasuk orang yang mampu beradaptasi dengan baik adalah dengan melihat ciri-ciri berikut:

  1. Suka bereksperimen.
  2. Melihat peluang saat orang lain melihat kegagalan.
  3. Memiliki banyak akal.
  4. Berpikir ke depan.
  5. Tidak banyak mengeluh.
  6. Tidak menyalahkan orang lain.
  7. Mempunyai pemikiran terbuka.
  8. Mengikuti perkembangan jaman.

Cara Melatih Kemampuan Beradaptasi
Kemampuan beradaptasi dapat dilatih dengan cara berikut ini:

  1. Cobalah untuk menerima perubahan dengan pemikiran terbuka, jangan menolaknya. Hal ini membuat kita terhindar dari stres saat beradaptasi terhadap perubahan.
  2. Terus belajar untuk memperluas pengetahuan, keterampilan, kompetensi, dan kinerja.
  3. Tidak mudah menyerah ketika mengalami kegagalan. Beranilah untuk mengambil risiko di setiap kemungkinan, karena gagal adalah hal yang manusiawi.
  4. Biasakan berpikir jauh ke depan, pikirkan sebuah peluang besar yang harus diperjuangkan.
  5. Berani keluar dari zona nyaman dan menghadapi tantangan baru. Hal ini merupakan solusi untuk beradaptasi, sehingga dapat memotivasi diri, menemukan peluang, dan berinovasi.

Definisi Emosi
Emosi merupakan suatu ungkapan perasaan yang mendorong kita untuk berperilaku. Emosi terbagi menjadi dua, yaitu:

  1. Emosi positif meliputi perasaan senang, bangga, dan bahagia.
  2. Emosi negatif meliputi perasaan marah, benci, dan sedih.

Fungsi Emosi
1. Fungsi Adaptif
Emosi berfungsi mempersiapkan tubuh kita untuk bertindak sebagai upaya bertahan dalam lingkungan yang berubah.
2. Fungsi Sosial
Emosi berfungsi mengomunikasikan dan mengekspresikan apa yang sedang terjadi, sehingga membantu orang-orang untuk memprediksi perilaku seseorang.
3. Fungsi Motivasi
Emosi dapat dijadikan suatu motivasi dalam melakukan suatu hal, seperti melakukan hal positif ketika memiliki suatu tujuan untuk dicapai.

Definisi Emotion Management
Emotion management adalah kemampuan untuk menyadari, siap menerima, serta berhasil mengendalikan perasaan dalam diri.
 

Cara Mengelola dan Mengendalikan Emosi agar Tidak Mengganggu Aktivitas Bekerja
Ada beberapa tips untuk mengelola dan mengendalikan emosi agar tidak mengganggu aktivitas bekerja diantaranya:

  1. Mengamati dan memahami emosi yang dialami tanpa perlu menyangkalnya. Analisis perasaan yang dirasakan, jangan menolak situasi atau emosi yang tidak menyenangkan.
  2. Mengenali penyebab munculnya emosi agar dapat mempersiapkan diri untuk tetap tenang dan merencanakan reaksi jika situasi tersebut terulang.
  3. Menggunakan moodbooster untuk membuat perasaan menjadi bahagia saat menghadapi situasi buruk, seperti memikirkan suatu hal yang membuat bahagia, mendengarkan musik, atau bertemu dengan teman untuk membicarakan hal yang menyenangkan.
  4. Melakukan yoga dan meditasi untuk melatih mengendalikan emosi. Teknik relaksasi dengan mengambil napas dalam-dalam dan keluarkan perlahan kurang lebih selama sepuluh detik juga dapat membantu menghilangkan emosi.
  5. Meningkatkan selera humor agar segala hal terlihat positif. Ketika merasa suntuk, lelah, atau stress dengan pekerjaan, bersenda guraulah sejenak dengan rekan kerja, atau menonton hiburan untuk mengendurkan otot-otot yang tegang dan mengembalikan energi yang terkuras.

Pentingnya Work Life Balance
Seorang peneliti bernama Morgan Redwood menyebutkan bahwa perusahaan yang mendorong karyawan untuk memiliki keseimbangan, baik antara pekerjaan dan kehidupan pribadi akan memperoleh pendapatan pertahun 20% lebih besar daripada perusahaan yang tidak mendorong work life balance. Hal ini terjadi karena work life balance dapat meningkatkan kesehatan fisik, emosional, mental, serta kesehatan karir, sehingga karyawan lebih produktif dalam bekerja.
 

Manfaat Work Life Balance

  1. Meningkatan kepuasan kerja. Individu dengan work life balance akan lebih merasa puas dengan pekerjaan dan kehidupan pribadi karena berpartisipasi dalam setiap kegiatan penting di dalam hidupnya.
  2. Mengurangi tingkat stres karena pekerjaan. Apabila mampu menjaga work life balance, maka individu akan memiliki mental yang sehat, psikologis, serta kesehatan fisik yang baik karena mengalami rasa harmoni dalam kehidupan.


Langkah-Langkah untuk Memiliki Work Life Balance

  1. Evaluasi 24 jam waktu yang dimiliki untuk mengetahui berapa banyak waktu yang digunakan agar tetap produktif.
  2. Tentukan prioritas untuk hal yang harus diselesaikan dan kurangi aktivitas yang tidak penting.
  3. Konsentrasi di satu hal pada satu waktu dan hindari menunda pekerjaan, sehingga pekerjaan lebih cepat diselesaikan dan minim kesalahan.
  4. Menyayangi atau memerhatikan diri sendiri dengan istirahat yang cukup, makan yang teratur, dan rutin berolahraga.
  5. Belajar memahami pentingnya membatasi diri, seperti batasi waktu bekerja dan menyelesaikan segala urusan tanpa membawa pulang pekerjaan.
  6. Jangan ragu untuk mengatakan “tidak” apabila dapat merugikan waktu istirahat. Ingatlah prioritas utama yang harus didahulukan atau diselesaikan terlebih dahulu.
  7. Miliki seorang mentor atau role model untuk meniru atau menanyakan cara mengelola waktu yang baik untuk mencapai tujuan karir dan gaya hidup yang baik.


sumber materi : https://lms.bps.go.id/

Posting by Mohammad Nurdin

Selasa, 26 November 2024

Talent Development Overview

Definisi Talent Development
Talent development atau pengembangan talenta adalah upaya meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan sumber daya manusia perusahaan untuk memotivasi dan
mengembangkan potensi yang terbaik sehingga organisasi atau tempat bekerja dapat berhasil dan
tumbuh.

Ruang Lingkup Talent Development

  1. Mengenali potensi karyawan,
  2. Melaksanakan rencana pengembangan kemampuan sesuai kebutuhan setiap karyawan,
  3. Mengoptimalkan talenta karyawan di dalam talent pool agar siap mengisi posisi-posisi kosong saat dibutuhkan,
  4. Menyediakan peluang untuk pengembangan karier,
  5. Manajemen suksesi.

Manfaat Talent Development

  1. Memotivasi karyawan untuk berkembang,
  2. Menghasilkan karyawan unggulan,
  3. Mempertahankan karyawan unggulan,
  4. Menjadi daya tarik bagi kandidat unggulan.

Strategi Keberhasilan Talent Development

  1. Menjadikan talent development sebagai budaya perusahaan,
  2. Menyelaraskan talent development dengan strategi dan fokus pada bisnis perusahaan,
  3. Menjadikan talent development sebagai tugas sehari-hari pemimpin,
  4. Melibatkan atasan dalam menyusun program talent development,
  5. Melibatkan karyawan dalam proses talent development.

Tahap Utama dalam Talent Development

  1. Tahap Persiapan
  2. Tahap Pelaksanaan
  3. Tahap Evaluasi

Definisi Tahap Persiapan
Tahap persiapan adalah tahap menganalisis kinerja dan potensi karyawan sebagai proses verifikasi
kekurangan karyawan untuk menentukan langkah perbaikan, seperti meningkatkan kinerja dengan
pelatihan atau memindahkan unit kerja karyawan.
Langkah-langkah dalam Tahap Persiapan
1. Memetakan kinerja dan potensi karyawan. Dalam langkah ini, sistem yang paling umum
digunakan adalah penggunaan 9 box model dan variannya, seperti 4 box dan 16 box;
 


Gambar 1: Sistem 9 box model untuk memetakan kinerja dan potensi karyawan



Gambar 2: Sistem 4 box model untuk memetakan kinerja dan potensi karyawan


Gambar 3: Sistem 9 box model untuk memetakan kinerja dan potensi karyawan
 

2. Memilih fokus perbaikan antara kinerja dan kompetensi.
Tentukan prioritas dan urutan pelaksanaannya sehingga cukup menantang, tetapi juga tidak
membuat kegiatan pengembangan menjadi beban;
3. Menentukan tujuan pengembangan dengan prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable,
Relevant, Time-bound);
4. Mendokumentasikan dan menyampaikan hasil penilaian, arah pengembangan, serta rencana
pengembangan kepada karyawan.
4
Hal-hal yang Perlu Dilakukan dalam Tahap Pelaksanaan Talent Development


  1. 1. Mengajak karyawan untuk mendiskusikan individual development plan berdasarkan hasil analisis kinerja dan potensi karyawan;
  2. Fokus terhadap pengembangan dan alasan pemilihan fokus tersebut.
  3. Memberikan umpan balik dan penguatan atau stretching challenge agar karyawan merasa tertantang;
  4. Mendengarkan dan mendukung usul penyesuaian.

Definisi Metode Blended Learning dalam Tahap Pelaksanaan Talent Development
Model belajar dan pengembangan diri yang menggunakan kombinasi beberapa cara sehingga hasil
belajar tidak hanya terserap sebagai pengetahuan, tetapi juga terinternalisasi sebagai perilaku dalam
kegiatan sehari-hari untuk menjawab tuntutan pekerjaan.
3 Kombinasi Metode Belajar dalam Metode Blended Learning
70:20:10
Blended learning model 70:20:10 oleh Michael Lombardo dan Robert Eichinger menekankan proses
belajar dan pengembangan di dunia kerja dapat diterapkan dengan tiga kombinasi metode belajar:

  1. 1. Formal learning (10%). Formal learning adalah metode belajar berbasis bahan tertulis atau media lain yang dapat diperoleh melalui instruktur atau pengajar berupa pelatihan, seminar, ataupun workshop secara daring dan luring;
  2. 2. Social learning (20%). Social learning adalah pendekatan pembelajaran atau pengembangan diri melalui umpan balik dan pengalaman orang lain;
  3. 3. Experiential learning (70%). Experiential learning adalah upaya meningkatkan kemampuan dan pengetahuan menggunakan materi belajar dan menerapkan materi belajar dalam kegiatan kerja sehari-hari atau penugasan khusus.

Definisi Tahap Evaluasi dalam Talent Development
Evaluasi adalah kegiatan mengukur tingkat keberhasilan implementasi dan hasil program untuk
dijadikan landasan perbaikan.
Jenis-jenis Evaluasi dalam Tahap Evaluasi Talent Development
Evaluasi Program
Evaluasi program berfokus pada penilaian program yang dirancang dan proses menentukan
kemajuan suatu program pelatihan dengan membandingkan tujuan yang ingin dicapai.
 

Model Evaluasi Program

  • Model evaluasi CIPP atau Context, Input, Process, Product oleh Stufflebeam (1971),
  • Model evaluasi Abruzzese oleh Abruzzese (1996),
  • Model evaluasi Orientasi Customer oleh Scriven M. (1967),
  • Model evaluasi Alspach’s oleh JoAnn Alspach (1995).

Evaluasi Peserta Program
Model 4 level evaluasi oleh Kirkpatrick
Model evaluasi ini berfokus pada perubahan yang terjadi pada setiap individu yang mengikuti
program pengembangan dengan tujuan mengukur sejauh mana pengaruh suatu pelatihan terhadap
seseorang.
a. Level 1 - Reaction
Mengukur bagaimana para peserta pelatihan bereaksi terhadap program pengembangan,
b. Level 2 - Learning
Mengukur apa saja yang telah dipelajari oleh para peserta, serta mengukur seberapa jauh
mereka belajar, atau menangkap pengetahuan dan wawasan baru,
c. Level 3 - Behaviour
Hal yang dapat dievaluasi adalah seberapa jauh sikap dan perilaku individu berkembang
setelah menerima training,
d. Level 4 - Result
Hasil akhir dari sesi training tersebut dapat dianalisis dan diukur.
Model 360° Feedback
360° feedback adalah metode atau alat evaluasi yang memberikan kesempatan untuk karyawan
menerima umpan balik terkait kinerja dari sesama karyawan, atasan, bawahan, dan customer.

Posting by Mohammad Nurdin

Senin, 25 November 2024

Learning Agility Overview

Definisi Learning Agility
Learning agility adalah kemampuan cepat dan terus-menerus dalam mempelajari cara pandang serta
keterampilan baru agar dapat selalu beradaptasi dengan perubahan era dan lingkungan sekitar. Hal
ini dilakukan melalui berbagai pengalaman, orang, maupun sumber daya lainnya untuk diterapkan
pada berbagai situasi sehingga dapat mencapai hasil yang diinginkan.


Manfaat Learning Agility

  1. Mengembangkan kemampuan kemampuan belajar agar dapat beradaptasi dengan keadaan yang terus berubah.
  2. Memanfaatkan pengalaman masa lalu di kondisi masa kini untuk mencari jalan keluar saat menghadapi situasi baru.
  3. Melahirkan solusi inovatif dalam menyelesaikan masalah baru dengan tidak terpaku pada informasi lama serta terbuka pada ide-ide baru.


9 Dimensi Learning Agility
Untuk mengetahui tingkat learning agility seseorang, Dr. W. Warner Burke dari Columbia University
menetapkan sembilan dimensi yang perlu diperhatikan:

  1. Fleksibilitas → keterbukaan pada ide dan solusi baru.
  2. Kecepatan → kemampuan bertindak cepat.
  3.  Eksperimentasi → kemampuan mencoba perilaku baru.
  4. Pengambilan risiko pekerjaan → kemampuan menghadapi tantangan baru.
  5. Pengambilan risiko hubungan → kemampuan membahas pendapat yang berbeda.
  6. Berkolaborasi → kemampuan bekerja sama dalam tim.
  7. Kemampuan mengumpulkan informasi.
  8. Kemampuan mencari feedback atau umpan balik.
  9. Introspeksi dan renungan → kemampuan melihat dan mengembangkan diri sendiri.

Ciri-ciri Seseorang Memiliki Learning Agility

  1. Suka bersosialisasi atau berkomunikasi dengan banyak pihak dan memperluas wilayah kekuasaan.
  2. Senang bergerak aktif mengoptimalkan waktu yang ada dan tidak suka diam.
  3. Suka mengambil kesempatan atau tidak menolak pemilihan.
  4. Senang menciptakan berbagai ide dan rencana kerja baru.
  5. Siap menerima perubahan dan inovasi baru.
  6. Berani mengeluarkan pendapat.
  7. Tenang menghadapi tekanan atau perbedaan.
  8. Optimis dalam meraih sesuatu.
  9. Cepat bangkit dari sesuatu yang menekan.
  10. Haus memperbarui dan mengasah kecakapan diri.


Definisi Self Awareness
Self awareness adalah kemampuan melihat diri sendiri secara objektif dari proses refleksi dan
introspeksi diri. Hal ini menentukan seberapa besar kapasitas seseorang mengembangkan learning
agility-nya secara keseluruhan.


Pentingnya Self Awareness

  1. Self awareness dapat dijadikan acuan penting untuk memprediksi keberhasilan seseorang dalam meniti karier di masa yang akan datang.
  2. Seseorang yang memiliki self awareness cenderung kritis atas perilakunya sendiri dan hasil-hasil yang telah dicapainya.
  3. Ketika gagal, seseorang yang memiliki self awareness akan meminta feedback dari orang lain dan merenungkannya. Ketika sukses, seseorang yang memiliki self awareness tidak mudah puas dan tetap meminta feedback tentang hal-hal yang dapat diperbaiki dan dikembangkan.

Cara Meningkatkan Self Awareness

  1. Menyadari batasan dan kelebihan diri sendiri.
  2. Menyadari emosi dan bias yang mungkin muncul dari diri sendiri, lalu mencoba mempelajari hal-hal yang berseberangan dengan bias tersebut.
  3. Meminta pendapat dari orang yang tepat agar dapat melihat dari sudut pandang yang berbeda serta mengetahui performa dan perilaku diri sendiri di mata orang lain.
  4. Tipe Orang yang dapat Dimintakan Pendapat  :
  • 1. Tipe mentor → seseorang yang jauh lebih lama berada di bidang yang sama dengan kita sehingga orang tersebut dapat memberikan feedback yang fundamental dan relevan.
  • Tipe rekan kerja terdekat → seseorang yang berani mengkritik tanpa menjatuhkan.
  • Tipe junior → seseorang yang dapat menunjukkan kinerja kita sebagai seorang pemimpin.
  • Tipe pesaing → seseorang yang selalu memiliki cara untuk melihat kelemahan kita.

Indikator Self Awareness
Menurut Daniel Goleman (1996), self awareness pada seseorang dapat diketahui melalui beberapa
indikator, di antaranya:

  1. Mampu mengenali perasaan diri sendiri.
  2. Mampu mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
  3. Mampu bersikap mandiri.
  4. Mampu membuat keputusan yang tepat.
  5. Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan, pendapat, dan keyakinan.
  6. Mampu mengevaluasi diri.

Definisi Mental Agility
Mental agility
adalah kemampuan berpikir dan belajar dengan cepat dalam menyerap informasi,
sistem, ataupun proses yang baru. Di dunia kerja, mental agility penting untuk dimiliki karena
produktivitas seseorang sangat bergantung pada kemampuan berpikir jernih dan kesiapan
menghadapi tekanan atau perubahan.
Ciri-ciri Seseorang Memiliki Mental Agility yang Baik

  1. Merasa nyaman dan optimis dalam situasi baru atau sulit.
  2. Merasa siap menghadapi persoalan atau kondisi yang rumit.
  3. Menikmati bekerja dalam keadaan yang serba tidak pasti.
  4. Mampu mengenal situasi yang mirip atau bertolak belakang.
  5. Mampu memikirkan hal-hal yang out of the box.
  6. Mampu menganalisis masalah dengan cepat dan tetap berhati-hati.
  7. Mampu menjelaskan masalah yang rumit dengan sederhana.

Cara Meningkatkan Mental Agility

  1. Berani melakukan eksplorasi dan mencoba hal-hal baru.
  2. Mencari informasi melalui bacaan atau diskusi.
  3. Membuka pikiran untuk pola pikir dan sudut pandang yang berbeda.
  4. Selalu mencari alternatif cara untuk memecahkan masalah.

Dampak Positif Mental Agility

  1. Lebih jujur jika tidak mengetahui jawaban atas persoalan yang dihadapi, mengakui jika tidak yakin atas hasil yang akan dicapai, dan bersemangat mencari cara atau solusi terbaik dalam memecahkan masalah.
  2. Senang menganalisis hubungan yang sudah ada, mencari kemungkinan hubungan baru antara suatu hal dengan hal lain, melakukan kajian dengan sudut pandang yang berbeda, serta menghasilkan solusi yang baru dan segar.

Definisi Result Agility
Result agility adalah kemampuan mencapai hasil yang diinginkan dalam situasi baru, bukan
mengulang keberhasilan dalam situasi yang serupa. Kemampuan result agility penting untuk dimiliki
karena pembuktian kemampuan diri sendiri terukur dari seberapa besar dampak atas hasil yang
diraih.
Ciri-ciri Seseorang Memiliki Kemampuan Result Agility

  1. Mampu mencapai hasil yang diinginkan di tengah situasi yang serba sulit dan belum pernah terjadi sebelumnya.
  2. Senang menerima tantangan.
  3. Mampu memecahkan masalah yang baru pertama kali terjadi dengan cepat.
  4. Mampu menemukan jalan keluar dari kesulitan yang dialami.
  5. Memiliki keyakinan kuat akan kemampuan orang lain untuk memberikan hasil yang terbaik,
  6. Lebih terampil dalam menentukan arah dan membangun kepercayaan diri demi menyelesaikan tugas-tugas yang spesifik.
  7. Tetap fokus pada penyelesaian pekerjaan.

Cara Meningkatkan Result Agility

  1. Menemukan motivasi yang melahirkan energi dalam situasi-situasi sulit.
  2. Jeli melihat hal-hal yang krusial dalam menyelesaikan pekerjaan.
  3. Cepat bangkit, belajar dari kegagalan, dan mencari cara untuk mencapai hasil yang diharapkan ketika mengalami kegagalan.
  4. Selalu optimis dan semangat.
  5. Menginspirasi orang lain untuk percaya diri dalam mencapai hasil yang dianggap mustahil.

Definisi Change Agility
Change agility adalah kemampuan seseorang beradaptasi secara cepat pada suatu perubahan
dengan melakukan uji coba. Oleh karena itu, change agility merupakan faktor penting karena pada
dasarnya manusia tidak nyaman dengan perubahan. Hal ini disebabkan karena otak manusia
didesain untuk mencari pola dan berlindung pada hal-hal rutin.
Ciri-ciri Seseorang Memiliki Kemampuan Change Agility

  1. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi untuk mempelajari hal-hal baru;
  2. Berani mencoba cara, pendekatan, dan solusi baru. Apabila mengalami kegagalan, seseorang dengan kemampuan change agility akan cepat bangkit, cepat belajar, serta mencari berbagai cara untuk mencapai hasil yang diharapkan;
  3. Selalu optimis, bersemangat, dan menginspirasi orang lain untuk lebih percaya diri demi mencapai hasil yang dianggap mustahil.

Cara Meningkatkan Change Agility

  1. Bersikap positif dalam menerima perubahan.
  2. Mengomunikasikan masalah dengan atasan atau rekan kerja dalam memahami perubahanperan yang terjadi.
  3. Siap mempelajari kemampuan baru,
  4. Bersedia memimpin perubahan inisiatif dan menangani ketidaknyamanan yang timbul akibat perubahan tersebut.
  5. Selalu mencari opsi-opsi baru dengan melakukan berbagai eksperimen dan inovasi serta menganggap kegagalan sebagai bagian dari proses menuju perbaikan.
  6. Tidak mudah puas saat sesuatu terbukti berhasil dengan tetap melakukan berbagai penyesuaian agar keberhasilan tersebut dapat diterapkan di berbagai situasi.


Definisi People Agility
People Agility adalah kemampuan membangun hubungan dan memahami orang lain. Meskipun
dalam keadaan sulit, seseorang dengan kemampuan people agility tetap mampu membina kerja
sama dan mengelola emosinya dengan baik.


Pentingnya People Agility
People agility merupakan faktor yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan
berkomunikasi. Hal ini berguna dalam membangun hubungan di tempat kerja karena hubungan yang
baik antar-pekerja sangat penting. Selain itu, people agility juga dapat menjadikan seseorang mampu
memotivasi dirinya sendiri untuk melakukan perkembangan.
Ciri-ciri Seseorang Memiliki Kemampuan People Agility

  1. Senang membantu orang lain.
  2. Mampu memecahkan masalah ketika terjadi krisis.
  3. Memiliki pikiran yang terbuka.
  4. Mudah memahami dan menghargai pendapat orang lain.
  5. Melakukan tindakan konstruktif tanpa menimbulkan keributan dalam menghadapi konflik,
  6. Merasa tidak terancam dengan pendapat atau cara pandang yang berbeda.
  7. Memanfaatkan kelebihan diri sendiri dalam mencapai tujuan bersama.

 

Cara Meningkatkan People Agility

  1. Mencoba fleksibel dalam memainkan beberapa peran yang berbeda.
  2. Menantang diri sendiri untuk mengambil berbagai posisi, baik sebagai eksekutor, pemberi usulan, pencari alternatif solusi, atau pengambil keputusan.
  3. Bersikap proporsional dalam bertindak dan menyiapkan diri untuk melakukan perpindahan peran saat dibutuhkan.
  4. Meyakinkan diri untuk memulai dari awal, jika terjadi kebuntuan dalam proses pengambilan keputusan agar mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap serta dapat mengembangkan berbagai alternatif solusi.


Sumber Data : materi pelatihan pada https://lms.bps.go.id/

Posting by Mohammad Nurdin

Overview Dasar-dasar Financing untuk Finance for Non-Finance

Fungsi Financing
Dalam sebuah perusahaan, pendanaan digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional dan
investasi.


Jenis Sumber Pendanaan
Terdapat dua jenis sumber pendanaan, yaitu:
1. Internal financing adalah keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan.
2. External financing adalah pendanaan yang berasal dari pihak luar perusahaan atau bisnis.


Alur Pendanaan Eksternal
 

1. Perusahaan membuat target kinerja yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP). Pada RKAP, perusahaan menetapkan kebutuhan investasi atau Capital
Expenditure (Capex).
2. Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk membahas dan
mendapatkan persetujuan RKAP yang telah dibuat.
3. RUPS akan memperhitungkan terlebih dahulu apakah proyek tersebut layak atau tidak untuk
dijalankan sebelum dilakukan persetujuan.
4. Jika proyek tersebut layak, maka akan dibuatkan Final Investment Decision (FID) serta
diusulkan ke dalam RKAP dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).
5. Ketahui kebutuhan pendanaannya yang dapat memenuhi, apakah dengan trade financing,
corporate financing, atau project financing.

Definisi Impairment
Impairment adalah turunnya nilai suatu aset karena nilai aset yang tercatat atau nilai buku melebihi
nilai terpulihkan (recoverable amount).
Nilai terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi dengan biaya penjualan dan
nilai pakai.


Contoh Impairment
Nilai sebuah mobil yang tercantum dalam buku sebesar Rp100.000.000. Ketika terjadi pembelian,
maka pembeli harus bisa memprediksi apakah aset tersebut akan mengalami penyusutan nilai atau
tidak setiap tahunnya. Prediksi dilakukan hingga masa manfaat aset tersebut habis. Jadi hal ini bisa
dikatakan bahwa nilai aset tidak sesuai dengan nilai pada buku. Penyusutan nilai dikenal dengan
istilah depresiasi.


Tahapan pada Impairment Asset
1. Triggering Event
Contohnya, mobil senilai Rp100.000.000 memiliki masa manfaat aset selama sepuluh tahun
dan mengalami depresiasi sebesar Rp10.000.000 per tahun. Di tahun kelima, nilai buku aset
tersebut adalah Rp50.000.000. Namun pada tahun kelima juga terdapat indikasi aset
mengalami rusak berat, inilah yang disebut triggering event.
2. Recoverability Test
Recoverability test yaitu memproyeksikan arus kas masuk yang masih dapat dihasilkan oleh
aset.
Contohnya, aset menghasilkan pendapatan Rp70.000.000 per tahunnya, sehingga pada tahun
kelima total penghasilan yang didapatkan sekitar Rp35.000.000. Namun mengingat akan
diperhitungkan dalam lima tahun ke depan, maka nilai total penghasilan adalah Rp30.000.000
dengan mempertimbangkan faktor nilai waktu uang. Nilai Rp30.000.000 inilah yang disebut
sebagai recoverability test.
3. Estimasi Penurunan Nilai
Cara menghitung nilai impairment adalah dengan mengurangkan nilai buku dengan nilai
recoverability test.
Contohnya, nilai buku sebesar Rp50.000.000 dan nilai recoverability test sebesar
Rp30.000.000, maka nilai impairment-nya menjadi Rp20.000.000. Nilai Rp20.000.000 inilah
yang disebut sebagai impairment dan berdampak pada biaya operasi perusahaan serta
mengurangi net income perusahaan.


Definisi Impairment Piutang
Impairment piutang adalah suatu kondisi dimana terdapat bukti objektif terjadinya peristiwa yang
merugikan sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset.
Rumus Impairment Piutang
Keterangan:
Book value adalah nilai awal piutang dengan asumsi belum terjadi indikasi customer default.
Net realizable value (jumlah kas bersih yang diterima) adalah proyeksi pembayaran piutang oleh customer setelah adanya estimasi kemungkinan gagal bayar serta memperhitungkan efek time value of money.
Impairment loss adalah pengurang piutang yang diakui sebagai kerugian.
Contoh:
Sebuah perusahaan minyak dan gas menjual minyak ke industri senilai Rp100.000.000 (book value).
Lalu utang yang akan dibayar oleh industri tersebut senilai Rp70.000.000 (net realizable values) dan
sisanya tidak dibayar. Jadi, yang dimasukan ke dalam laporan neraca adalah sebesar Rp70.000.000.
Sedangkan, jumlah Rp30.000.000 merupakan impair dan akan masuk ke dalam laporan laba rugi.
 

Definisi Goodwill
Goodwill adalah nilai lebih dari suatu pembelian aset dibandingkan nilai pasarnya.
Contoh:
Sebuah perusahaan ingin membeli sebidang tanah untuk didirikan kantor cabang. Market value harga
perusahaan tersebut sebesar 100 miliar rupiah, tetapi karena prospek perusahaan yang akan dibeli
bagus, maka perusahaan tersebut berani memutuskan untuk membeli dengan harga 110 miliar
rupiah. Tambahan sebesar 10 miliar dari 110 miliar rupiah inilah yang disebut sebagai goodwill.

Definisi Neraca


Neraca
adalah laporan posisi harta dan kewajiban perusahaan dalam satu waktu tertentu yang
biasanya pada akhir tahun.
Dalam pencatatan laporan neraca terdiri dari beberapa kolom.
1. Kolom lancar, yaitu harta yang diharapkan menjadi kas dalam waktu satu tahun. Kolom ini
berisi pencatatan untuk kas, piutang, dan inventaris.
2. Kolom tidak lancar, yaitu harta yang digunakan lebih dari satu tahun. Kolom ini berisi
pencatatan untuk Property Plant Equipment (PPE), investment in, dan intangible asset (paten,
trademark, dan goodwill).
3. Kolom kewajiban, yaitu klaim atas harta oleh pihak ketiga. Kolom ini berisi pencatatan untuk
utang dagang, utang jangka panjang, dan utang lain (utang pensiun (PSL), dan sewa capital).
4. Kolom pemilik modal, yaitu klaim atas harta oleh pemilik modal. Pada kolom ini berisi
pencatatan untuk shareholder equity dan retained earning.
a. Shareholder equity: modal saham yang ditanam oleh pemilik perusahaan.
b. Retained earning: kumpulan laba yang didapatkan perusahaan selama perusahaan tetap
berjalan (net income).
Total dari kolom kewajiban dan modal merupakan sumber pendanaan. Jika hasil dari total asset dan
sumber pendanaan sama (balance), maka disebut dengan neraca.

Definisi Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan
beban perusahaan sehingga menghasilkan laba atau rugi bersih.
Pada laporan laba rugi terdapat beberapa kolom, yaitu:
1. Pendapatan (revenue), yaitu hasil penjualan dan Cost Of Goods Sold (COGS) yang merupakan
biaya pembelian bahan mentah.
2. Gross profit dan Opex (Operating Expenditure).
a. Gross profit dapat dihitung dari nilai revenue dikurangi COGS.
b. Opex merupakan biaya operasi yang terbagi menjadi tiga, yaitu:
● Sales merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran seperti promosi.
● General merupakan biaya yang berhubungan dengan infrastruktur serta gaji.
● Biaya admin berhubungan dengan biaya yang lain lain.
3. Operating profit dan interest (biaya bunga pinjaman).
a. Operating profit merupakan jumlah dari gross profit dikurangi Opex.
b. Interest merupakan jumlah uang yang teratas.
4. Net income, yaitu hasil penjumlahan dari operating profit dikurangi interest dan tax.

Net Income
Net income yang dihasilkan pada laporan laba rugi akan masuk ke dalam retained earning di dalam
laporan neraca. Jika retained earning bertambah, maka pada bagian harta atau asset juga harus
bertambah karena laporan neraca harus balance. Harta yang bertambah akan menambah
pendapatan pada laporan laba rugi, selanjutnya pendapatan akan berubah menjadi net income dan
begitu seterusnya.
Net income yang diperoleh, diperuntukan bagi pemerintah, direksi, dan juga karyawan, yaitu berupa
bonus. Besar atau kecil net income bergantung pada pengeluaran yang dilakukan dan akan
berpengaruh kepada bonus karyawan.
Kualitas laporan neraca dapat diketahui dengan menggunakan rasio keuangan. Kewajiban isi laporan
neraca ini akan diperiksa oleh Badan Akuntan Publik.

Definisi Weighted Average Cost of Capital
Weighted Average Cost of Capital (WACC)
adalah perhitungan cost of capital berdasarkan porsi debt
(utang) dan equity (ekuitas) dari perusahaan. Metode WACC umumnya digunakan untuk menguji
kelayakan investasi pada perusahaan.
Rumus WACC
1. Sumber pendanaan didapatkan dari kewajiban dan modal pemilik.
2. Dari sumber pendanaan terdapat biaya yang harus dibayarkan, yaitu bunga (cost of debt) dan
dividen (cost of equity). Cost of debt selalu lebih kecil dari cost of equity.
3. Cost of debt dan cost of equity jika digabungkan akan menjadi biaya untuk memperoleh
sumber pendanaan (cost of capital). Cost of capital harus ditekan serendah mungkin.
4. Cost of capital jika digabungkan dan dirata-rata, maka akan menghasilkan weighted average
cost of capital (WACC).
Rumus WACC
Definisi Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortization
Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortization (EBITDA)
adalah variasi alternatif dari
laporan profitabilitas selain net income. Metode EBITDA digunakan untuk menganalisis metrik
keuangan sebuah perusahaan sehingga dapat mengatur kas dan mengestimasi pembayaran utang
aset jangka panjang.

Rumus EBITDA
Keterangan:
1. Bunga: Kewajiban yang harus dibayarkan atas utang suatu perusahaan terhadap pihak ketiga,
contohnya bank.
2. Pajak: Kewajiban yang harus dibayarkan suatu perusahaan kepada pemerintah atas
kepemilikan atau kegiatan bisnis yang dilakukan.
3. Depresiasi: Nilai penyusutan terhadap aset tetap selama masa ekonomis atau masa
fungsional aset tersebut.
4. Amortisasi: Nilai pengurangan atas aset yang tidak berwujud, misalnya pinjaman dari pihak
ketiga atau hak paten yang dimiliki perusahaan.
Definisi Return On Asset
Return On Asset (ROA)
merupakan suatu indikator untuk menunjukan seberapa kuat aset dapat
menghasilkan net income.
Rumus ROA

Definisi Return On Equity
Return On Equity (ROE)
merupakan indikator untuk menunjukan seberapa kuat ekuitas dapat
menghasilkan net income.
Rumus ROE
Data ROE akan dilihat oleh investor untuk dibandingkan dengan data ROE di perusahaan lain sebagai
pertimbangan dimana investasi yang menguntungkan

Manfaat Laporan Keuangan
1. Alat pengukuran atau penilaian kinerja perusahaan.
2. Indikator langkah-langkah untuk perbaikan perusahaan.
3. Dasar informasi untuk melakukan proyeksi di masa mendatang.
4. Meningkatkan kredibilitas dan akuntabilitas suatu perusahaan.
 

Indikator Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan
Rasio keuangan adalah salah satu metode analisa keuangan yang digunakan sebagai indikator
penilaian perkembangan perusahaan. Terdapat empat indikator rasio keuangan yang digunakan
untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, yaitu:
1. Rasio likuiditas: Rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban membayar utang-utangnya maupun untuk memeriksa efisiensi modal kerja.
2. Rasio profitabilitas: Rasio kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Jika
perusahaan tersebut mampu, maka perusahaan dapat dikatakan memiliki likuiditas yang baik.
Sedangkan jika perusahaan tersebut tidak mampu memenuhi kewajibanya, maka perusahaan
tersebut dikatakan ilikuid.
3. Rasio solvabilitas: Rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
melunasi seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio ini diukur
dengan menggunakan rasio hutang terhadap Aktiva, Time Interest Earned, dan Fixed Charge
Coverage.
4. Rasio aktivitas: Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat penggunaan aktiva atau
kekayaan perusahaan. Rasio ini diukur dengan menggunakan perputaran piutang, perputaran
persediaan, perputaran aktiva tetap, dan perputaran total aktiva.

Definisi Biaya
Biaya adalah nilai yang dikorbankan untuk proses produksi suatu produk yang dinyatakan dalam
bentuk satuan atau berlakunya harga pasar.
Biaya dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
1. Biaya tetap (fixed cost).
2. Biaya variabel (variable cost).
3. Biaya semi-variabel.
4. Biaya langsung.
5. Biaya tidak langsung.
6. Biaya lainnya.
 

Definisi Fixed Cost
Fixed cost (biaya tetap)
adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam keadaan konstan (tidak
berubah) walaupun mengalami peningkatan maupun penurunan jumlah barang atau jasa yang
dihasilkan.
Contoh fixed cost, antara lain:
1. Gaji karyawan.
2. Sewa tempat usaha
3. Depresiasi (penyusutan)
Definisi Variable Cost
Variable cost, yaitu biaya total keseluruhan yang mengikuti perubahan aktivitas atau berbanding lurus
dengan kegiatan produksi.
Contoh variable cost, antara lain:
1. Komisi penjualan.
2. Biaya peralatan.
3. Biaya listrik dan air.
4. Biaya transportasi.

Definisi Break Even Point
Break Even Point (BEP)
adalah titik dimana pendapatan sama dengan modal yang dikeluarkan
sehingga tidak terjadi kerugian atau keuntungan. BEP berfungsi untuk membantu dalam membuat
keputusan pada perusahaan, seperti menaikkan harga produk atau mengurangi biaya operasional.
Rumus BEP
Contoh:
Sebuah perusahaan memiliki fixed cost sebulan sebesar Rp140.000.000 dan variable cost sebesar
Rp75.000 per unit dengan harga jual sebesar Rp95.000 per unit.
Maka, BEP Unit = 𝑅𝑝.140.000.000
(𝑅𝑝95.000 – 𝑅𝑝75.000)
= 𝑅𝑝140.000.000
𝑅𝑝20.000
= 7.000
Jadi, nilai BEP diperoleh 7.000 unit.

Definisi Contribution Margin Analysis
Contribution margin
adalah tingkat keuntungan suatu produk.
Rumus Contribution Margin
Contoh:
Sebuah perusahaan memperoleh pendapatan bersih sejumlah Rp150.000.000 dalam satu tahun.
Dengan rincian biaya variabel, ongkos angkut barang sebesar Rp5.000.000, biaya tenaga kerja
langsung sebesar Rp20.000.000, dan biaya bahan baku langsung sebesar Rp30.000.000.
Maka, Contribution Margin = Harga Produk – Biaya Variabel per Unit
= Rp150.000.000 – Rp55.000.000
= Rp95.000.000

Posting by Mohammad Nurdin