Cari Blog Ini

Senin, 16 Desember 2024

25 Kata Bijak Imam Syafii

Imam Syafi'i beliau merupakan golongan kerabat dari Rasulullah SAW. Beliau termasuk dalam Bani Muthalib yaitu keturunan dari Al Muthalib saudara dari Hasyim yang merupakan kakek Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam. Nama lengkap Imam Syafi'i adalah Abu Abdullah Muhammad bin Idris Asih Syafi Al mutalibi alquraishi. Beliau lahir di Gaza Palestina pada 150 Hijriah atau bertepatan dengan tahun 767 Masehi dan meninggal dunia pada 204 Hijriyah atau 819 masehi di Mesir.

Imam Syafi'i dikenal sebagai salah seorang imam besar pendiri mazhab fiqih yang biasa disebut Mazhab Syafi'i dengan pengikut yang tersebar di Asia Tenggara sebagian Afrika dan Eropa. Ia juga terkenal sebagai perumus pertama metodologi hukum Islam atau disebut dengan Ushul fiqih melalui kitabnya yang berjudul Ar Risalah.

Imam Syafii merupakan sosok yang dihormati dan diakui kecerdasannya oleh banyak kalangan tidak banyak yang mengetahui jika Imam Syafi'i juga merupakan seorang sastrawan besar dan penyair ulung.
Begitu banyak kata mutiara Imam Syafi'i yang tercatat selama masa hidupnya sehingga tidak heran apabila kata mutiara Imam Syafi'i sangat banyak menginspirasi dalam berbagai aspek kehidupan maupun individu-individu dari segala kalangan.

Berikut ini 25  (dua puluh lima) kumpulan nasehat dan kata-kata bijak Imam Syafi'i yang kami yang rangkum dari berbagai sumber.

  1. Aku akan bersabar hingga kesabaran tak mampu menahan kesabaranku aku akan bersabar hingga Allah SWT perkenankan urusanku. Aku akan bersabar hingga kesabaran tahu bahwa aku bersabar atas sesuatu yang lebih pahit daripada kesabaran itu sendiri
  2. Luka-luka di mulut bisa disembuhkan namun luka-luka yang disebabkan oleh mulut tak bisa disembuhkan.
  3. Jika terdapat banyak kebutuhan yang harus dipenuhi maka mulailah dari yang penting dan mendesak jika ada seseorang yang ingin menjual dunia ini kepadaku dengan nilai harga sekeping roti niscaya aku tidak akan membelinya.
  4. Barangsiapa mengadu domba untuk kepentinganmu maka dia akan mengadu domba dirimu dan barangsiapa menyampaikan fitnah kepadamu maka ia akan memfitnahmu.
  5. Ilmu itu adalah sesuatu yang bernilai positif bukan yang menempel di kepala. Tujuan dari sebuah ilmu itu adalah untuk mengamalkannya maka ilmu yang hakiki adalah ilmu yang terefleksikan dalam kehidupannya bukan ilmu yang bertengger di kepala. 
  6. Siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka harus disertai dengan ilmu dan siapa yang menghendaki kehidupan akhirat juga harus dengan ilmu. Cukuplah ilmu menjadi sebuah keutamaan saat orang yang tak memiliki mengaku-ngaku memilikinya dan merasa senang jika dipanggil dengan gelar berilmu. Andaikan Aku ditakdirkan mampu menyuapkan ilmu kepadamu pasti kusuapi engkau dengan ilmu.
  7. Cukuplah kebodohan menjadi aib saat orang yang bodoh merasa terbebas darinya dan marah jika digelari dengannya.
  8. lmu tidak akan dapat diraih kecuali dengan ketabahan. Ilmu itu seperti air Jika ia tidak bergerak maka ia akan menjadi keruh lalu  membusuk.
  9. Jika kamu tidak tahan terhadap penatnya belajar maka kamu akan menanggung bahayanya kebodohan.
  10. Aku mampu berhujah dengan 10 orang berilmu tapi aku akan kalah pada satu orang yang jahil atau bodoh karena ia tidak tahu akan landasan ilmu.
  11. Ilmu itu bukan yang dihafal tetapi yang memberi manfaat. Orang yang pandai akan bertanya tentang apa yang ia ketahui dan apa yang tidak ia ketahui. Dengan menanyakan apa yang ia ketahui maka ia akan menjadi tahu sementara orang bodoh meluapkan kemarahannya karena sulitnya.
  12. Betapa aku senang jika semua ilmu yang aku ketahui dimengerti oleh semua orang maka dengannya aku mendapat pahala meskipun mereka tidak memujiku.
  13. Orang yang mengkaji ilmu faraid dan sampai pada puncaknya maka akan tampil sebagai sosok orang yang ahli berhitung. Adapun ilmu hadits itu akan tampak nilai keberkahan dan kebaikannya pada saat tutup usia. Adapun ilmu fiqih itu merupakan ilmu yang berlaku untuk semua kalangan baik muda maupun yang tua karena fiqih merupakan dasar dari segala ilmu.
  14. Jauhkan telinga kalian dari mendengarkan kata-kata kotor sebagaimana kalian menjauhkan mulut kalian dari berucap kata-kata kotor
  15. Orang yang pernah ditertawakan karena sesuatu persoalan selamanya ia takkan melupakannya.
  16. Tak termasuk Menjaga harga diri bila seseorang memberitahukan usianya sebab jika ia masih muda orang-orang akan meremehkannya. Jika ia sudah tua orang-orang akan menganggapnya renta.
  17. Orang pandai akan ditanya tentang hal yang ia tahu dan hal yang tak ia tahu. Ia akan membuktikan apa yang ia tahu dan akan mempelajari apa yang ia tak tahu. Sedangkan orang bodoh ia menolak mencari tahu dan enggan memberitahu bahwa ia tidak tahu.
  18. Setiap yang aku sampaikan kepada kalian lalu akal kalian tidak mengakui tidak dapat memastikan dan tidak melihatnya sebagai kebenaran maka kalian jangan menerimanya sebab akal mau tak mau selalu menerima kebenaran.
  19. Akal ada batasnya sebagaimana pandangan juga ada batasnya bila ingin berbicara berpikirlah dahulu. Jika nyata adanya maslahatnya maka berbicaralah tetapi jika masih ragu maka diamlah hingga jelas maslahatnya.
  20. Membenarkan Fitnah lebih bahaya daripada fitnah itu sendiri. Fitnah hanyalah petunjuk sedang membenarkannya merupakan persetujuan tidaklah sama antara orang yang menunjukkan sesuatu dan orang yang membenarkan dan menyetujui sesuatu.
  21. Tiga amal paling utama yaitu 1) dzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala 2) membantu saudara dan 3) memenuhi hak sesama.
  22. Apabila kau berlumur aib dan ingin menutupinya maka tutuplah dirimu dengan kedermawanan karena konon kedermawanan dapat menutup segala celah.
  23. Ilmu adalah kehormatan diri bagi orang yang tak punya kehormatan diri. Sebagaimana unta Ilmu juga bisa kabur maka jadikanlah buku sebagai penjaganya dan pena sebagai penggembalanya.
  24. Ada Dusta yang samar yaitu saat seseorang menyampaikan informasi dari orang yang tidak diketahui kredibilitasnya.
  25. Ketahuilah saudaraku setiap musibah yang pahalanya tidak didapat oleh si penderita maka itulah musibah terbesar. 
          Selanjutnya tambahan 5 (lima) lagi nasihat Imam Syafii sebagai berikut :
  1. Biarkanlah hari-hari berbuat apa yang dimaui lapang dadalah bila takdir telah pasti jangan gusar karena musibah-musiba dunia tidaklah abadi.
  2. Tiada kesusahan yang kekal, tiada kegembiraan yang abadi, tiada kefakiran yang lama dan tiada kemakmuran yang lestari.
  3. Pekerjaan terberat itu ada tiga sikap dermawan di saat keadaan sempit, menjauhi dosa di kala sendiri dan berkata benar di hadapan orang yang ditakuti manusia.
  4. Yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya.
  5. Kaji dan dalamilah sebelum engkau menduduki jabatan karena kalau engkau telah mendudukinya maka tidak ada kesempatan bagimu untuk mengkaji dan mendalaminya

Posting by Mohammad Nurdin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar