Seyogyanya bagi orang yang berakal, mengekang keinginan nafsunya dengan lapar karena kelaparan adalah pengekangan terhadap musuh Allah dan kesuburan syaithan adalah kesenangan nafsu, makanan, dan minuman. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya syaithan berjalan pada anak Adam bersama dengan peredaran darah, mak persempitlah perjalannya dengan lapar."
Sesungguhnya manusia yang paling dekat dengan Allah SWT besok di hari akhir adalah orang yang lama kelaparan dan kehausannya, dan sesungguhnya dosa yang paling besar dan merusak anak Adam adalah keinginan perut. Dengan keinginan perut itu pula, Adam dan Hawa diusir dari perkampungan tetap (surga) kepada perkampungan hina dan miskin (dunia). Allah SWT telah melarang makan buah syajarah, tetapi keinginan nafsu mereka mengalahkannya dan tetap saja mereka makan. Akhirnya tampaklah bagi keduanya aurat-auratnya. Perut adalah sumber segala keinginan nafsu menurut kehendaknya.
Berkata Hatim Al-Asham, "Nafsuku adalah ketangguhanku(dia selalu aku
hadapi sebagai musuh), ilmuku adalah pedangku, dosaku adalah kerugianku,
dan syaithan adalah musuhku serta aku adalah orang yang berkhianat
kepada diriku sendiri."
Sumber ; Imam Al-Ghazali, Panduan Hidup Muslim, Karya Agung, Surabaya, 2010Posting by Mohammad Nurdin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar