Kelengahan menambah penyesalan. Kelengahan menghilangkan kenikmatan dan menghalangi pengabdian. Kelengahan menambah kedengkian. Kelengahan akan menambah tercela dan kekecewaan.
Di dalam kitab Zahri Riyadh disebutkan sbb :
Nabi Ya'kub as bersaudara dengan malaikat maut dan suatu ketika malaikat maut datang mengunjunginya.
Berkatalah Ya'kub as kepadanya, "Hai malaikat maut, engkau datang mengunjungi aku atau perlu mencabut nyawaku?"
Jawab malakat maut, "Aku datang berkunjung."
Ya'kub as berkata, "Aku minta engkau mau memenuhi sebuah hajatku."
Malaikat maut bertanya, "Apa itu?"
Ya'kub as berkata, "Agar engkau memberitahukan padaku apabila telah dekat ajalku dan engkau akan mencabut nyawaku." xMalaikat maut berkata, "Ya, akan aku kirimkan dua utusan atau bahkan tiga." xKetika sampai ajalnya datanglah malaikat maut padanya dan Ya'kub as bertanya seperti biasa, "Apakah engkau berkunjung atau akan mencabut nyawaku?"Dia menjawab, "Untuk mencabut nyawamu."
Bertanya lagi Ya'kub as, "Bukankah engkau telah mengabarkan padaku bahwa engkau akan mengirim dua utusan atau bahkan tiga?"
Malaikat maut berkata, "Telah aku lakukan itu. Ke[putihan rambutmu setelah hitam, kelemahan tubuhmu setelah sebelumnya kuat, dan kebongkokan tubuhmu setelah sebelumnya tegak, semua itu utusanku pada anak Adam sebelum mati, hai Ya'kub."
"Berlalulah masa dan hari-hari ini, sedang dosa telah berhasil dan datanglah utusan maut sedang mati dalam keadaan lengah. Kenikmatanmu di dunia adalah tipuan dan penyesalan, kehidupanmu di dunia adalah kemustahilan dan kebathilan."
Di dalam kitab Unyunil Akhbar disebutkan dari Syaqiq Al-Bakhli, sesungguhnya dia berkata, "Manusia mengatakantiga ucapan dan benar-benar mereka menyalahi ucapan itu dalam perbuatannya.
(1) Mereka berkata, "Kami adalah hamba-hamba Allah SWT." Tetapi mereka berbuat seperti perbuatan orang-oarng merdeka dan ini menyalahi ucapannya.
(2) Mereka berkata, " Allah SWT menanggung rejeki-rejeki kami." Tetapi tidaklah tenang hatinya kecuali dengan dunai dan mengumpulkankekayaannya. Ini adalah menyalahi ucapan mereka juga.
(3) Terakhir mereka mengatakan, "Kematian adalah suatu hal yang pasti." Tetapi mereka berbuat dengan perbuatan orang-orang yang tidak akan mati. Ini juga menyalahi ucapan mereka.
Imam Al-Ghazali, Panduan Hidup Muslim, Karya Agung, Surabaya, 2010
Posting by Mohammad Nurdin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar