Buku ini ditulis oleh
Damar Shashangka dengan sangat apik dalam 444 halaman dan terbagi dalam 23 bab
atau dalam buku ini disebut pupuh. Susunan cerita menurut babnya adalah sebagai
berikut :
1. Bumi Wilwatika
2. Bumi Kauthara Champa
3. Warta dari Majapahit
4. Swan Liong
5. Wandhan Kuning
6. Kidang Telangkas
7. Nawangwulanlam
8. Karang Jambu
9. Pendatang dari Champa
10. Kambojapura
11. Telik Sandi Ayutthaya
12. Bantuan Panglima Kambojapura
13. Champa Duta2. Bumi Kauthara Champa
3. Warta dari Majapahit
4. Swan Liong
5. Wandhan Kuning
6. Kidang Telangkas
7. Nawangwulanlam
8. Karang Jambu
9. Pendatang dari Champa
10. Kambojapura
11. Telik Sandi Ayutthaya
12. Bantuan Panglima Kambojapura
14. Bumi Tandhes
15. Bong Swie Hoo
16. Pelayaran ke Majapahit
17. Menuju Kerajaan Keling
18. Tamu Istana Keling
19. Armada Perang Majapahit
20. Perubahan di Pesisir Utara
21. Hamuk Majapahit
22. Bara yang Padam
23. Bumi Ranggalawe
Kisah
yang menarik dan dituturkan dengan baik seolah-olah kita hadir di sana adalah
ketika para pendakwah awal yang salah satunya adalah Syekh Ibrahim Al-Akbar bin
Syekh Jamaluddin Syah Jalal bin Syekh Ahmad Syah Jalal ditemani anaknya yang
bernama Ali Murtadho dan para santri baru asal Champa berlayar dari Champa
(Vietnam sekarang) menuju Majapahit (Indonesia Sekarang). Namun sayang karena cuaca buruk kapal rusak parah dihantam
ombak dan badai yang menyebabkan kapal terdampar di bumi Kambojapura (Kamboja Sekarang). Cerita
suasana kapal diterpa badai dituturkan dengan baik seolah-olah kita hadir dan menjadi saksi mata saat mereka berjuang sekuat tenaga agar kapal tidak karam dihantam gelombang laut cina selatan.
Anda
penasaran, maka baca saja bukunya.
Siapa
Syekh Jamaluddin Syah Jalal?
Syekh
Jamaluddin Syah Jalal adalah putra Syekh Ahmad Syah Jalal menikah dengan Putri
Jeumpa adik Sultan Zainal Abidin Malik az-Zahir, penguasa Kesultanan Pasai
(1383 – 1405 Masehi). Sang Syekh banyak mengadakan ekspedidi penyebaran Islam
ke Negara-negara tetangga Kesultanan Pasai. Di usianya yang sudah uzur namun
semangatnya tidak pernah surut. Beliau melakukan ekspedisi ke timur menuju
Champa kemudian bertolak ke Semenanjung Malaka dan berhasil mendirikan dasar
Negara Kelantan di sana. Kemudian beliau melanjutkan perjalanan ke selatan,
mengarah ke pusat Kerajaan Majapahit di Jawa dengan ditemani adiknya yang
bernama Syekh Maulana Malik Ibrahim.
Siapa
pula Syekh Ahmad Syah Jalal?
Syekh
Ahmad Syah Jalal adalah seorang gubernur dari Kesultanan Delhi, India di masa
pemerintahan Sultan Muhammad Taghlug, yang memerintah dari tahun 1325 hingga
1351 Masehi. Leluhur Syekh Ahmad Syah Jalal berasal dari Samarqand, Bukhara.
Syekh Ahmad Syah Jalal mengembara ke
India dan mengabdi di Kesultanan Delhi.
Silsilah
keturunan Syekh Ahmad Syah Jalal adalah sebagai berikut :
Syekh
Ahmad Syah Jalal bin Syekh Abdullah bin Syekh Abdul Malik bin Syekh Alawi Amal
Al-Faqih bin Syekh Muhammad Syahib Mirbath bin Syekh Ali Khali’ Qasam bin Syekh
Alawi binm Syekh Muhammad bin Syekh Ubaidillah bin Syekh Ahmad Muhajirullahbin
Syekh Isa Al-Rumi bin Syekh Muhammad Naqib bin Syekh Ali Al-Uraidhi bin Syekh
Jafar Ash-Shadiq bin Syekh Muhammad Al-Baqir bin Syekh Ali Zainal Abidin bin
Syekh Al-Hussein . Syekh Al-Hussein adalah putra Sayidatina Fatimah dengan
Sayyid Ali bin Abi Thalib. Sayidatina Fatimah adalah putrid Nabi Muhammad SAW.
Sumber
: Sabdo Palon : Kisah Nusantara yang Disembunyikan hal. 41 - 43
Posting by Mohammad Nurdin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar