Cari Blog Ini

Kamis, 26 Desember 2024

Aku Tidak Membenci Hujan

 


 Ini adalah kata bijak terkait dengan hujan yang lengkapnya berbunyi: "Siapapun yang mengatakan kalau sinar matahari membawa kebahagiaan pasti tidak pernah menari di tengah guyuran hujan." Sebuah kalimat bijak agar selalu mensyukuri saat terang maupun saat hujan. Kita tidak boleh membenci hujan karena itu juga hujan adalah rahmat Allah Subhanahu wa ta'ala, tentu umat manusia dilarang mencelanya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Janganlah kamu mencaci maki angin."

Posting by Mohammad Nurdin

Rabu, 18 Desember 2024

Performance Management

Definisi Performance Management
Performance management adalah suatu proses atau sistem yang digunakan perusahaan untuk mengelola, merencanakan, mengevaluasi, serta meningkatkan kinerja masing-masing karyawan
demi mencapai tujuan perusahaan.

Prinsip Sukses Performance Management

  1. Performance management is not an event, but a continuous process. Performance management merupakan proses berkelanjutan yang dilakukan secara terus menerus sepanjang tahun dan setiap saat, sehingga dapat mengidentifikasi, mengukur, dan mengevaluasi hasil kinerja karyawan yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
  2. Performance management is not only about evaluating, but also encouraging. Proses performance management tidak hanya dilakukan untuk sekadar mengevaluasi, melainkan mendorong karyawan untuk berkontribusi bagi keberhasilan bersama, sekaligus mengembangkan kompetensi karyawan itu sendiri.
  3. Performance management ownership is not on leader only, but by both leader and direct report. Performance management melibatkan karyawan dalam perencanaan, evaluasi, hingga kesempatan untuk berdiskusi dengan atasan maupun tim.
  4. Performance management takes time. Baik atasan maupun tim perlu meluangkan waktu secara rutin untuk bertemu, baik untuk mendiskusikan perencanaan target, saling memberikan opini dan feedback, maupun mengevaluasi hasil kerja.
  5. Performance management is not a judgement court but a growth enabler. Performance management harusnya mendorong pertumbuhan dan bukan untuk menghakimi. Oleh karena itu dalam manajemen kinerja dibutuhkan growth mindset dan bukan fixed mindset.

Definisi OKR
OKR merupakan singkatan dari Objective dan Key Result. Objectives yang berarti tujuan atau sasaran apa yang ingin dicapai. Sedangkan, Key Results adalah tolak ukur, parameter evaluasi, atau target yang lebih spesifik mengenai bagaimana tujuan yang akan dicapai.

Tujuan OKR
adalah agar perusahaan dapat merencanakan dan menyelaraskan prioritas kerja sehingga fokus dan usaha yang dikerahkan menjadi terarah dan sejalan dengan tujuan tim, tujuan departemen, dan tujuan perusahaan.

Criteria of Good OKR
Good Objective

1. Berpengaruh untuk kemajuan perusahaan (significant).
2. Benar-benar diterapkan (concrete).
3. Berorientasi pada tindakan nyata dan tidak hanya sekadar harapan (action-oriented).
4. Inspiratif.
Good Key Result
1. Spesifik.
2. Sesuai dengan deadline yang ditetapkan (limited in time).
3. Agresif namun realistis.
4. Terukur dan dapat diverifikasi.

OKR vs KPI
OKR sering disamakan dengan Key Performance Indicator (KPI). Meskipun keduanya sama-sama bertujuan untuk merencanakan target dalam jangka waktu tertentu, tetapi terdapat beberapa
perbedaan antara OKR dan KPI.

OKR

  1. Menggambarkan tujuan individu dan tujuan tim yang selaras dengan tujuan perusahaan dan disertai dengan langkah-langkah yang terukur.
  2. Digunakan untuk meningkatkan dan mendorong motivasi serta rasa percaya diri karyawan.
  3. Fokus pada perkembangan dari segi target maupun pengembangan skill karyawan atau tim.

KPI

  1. Bertujuan agar sebuah perusahaan Menyusun target bisnis yang realistik.
  2. Digunakan sebagai performance evaluation karyawan.
  3. Berorientasi pada output atau hasil kerja karyawan selama kurun waktu tertentu.

Peran One on One Conversation
Menurut Gallup dan Microsoft, 1-on-1 itu penting karena:

  1. Dapat menurunkan tingkat disengage karyawan.
  2. Dapat meningkatkan engagement level karyawan.
  3. Dapat menurunkan tingkat turnover karyawan.

Jenis Kebutuhan Tim
Pada 1on1 conversation, terdapat dua jenis kebutuhan tim, yaitu:
1. Personal Needs (Kebutuhan Pribadi)

  • Dihormati dan dihargai, seperti apresiasi atau ucapan terimakasih sebagai bentuk support.
  • Kebutuhan untuk didengar dan dipahami.
  • Terlibat secara meaningful dalam tim.
  • Kebutuhan untuk percaya dan dipercaya.
  • Dukungan oleh atasan maupun sesama rekan kerja.

2. Practical Needs (Kebutuhan Praktis)

  • Menentukan goals.
  • Mengambil keputusan.
  • Menyelesaikan konflik.
  • Mengembangkan solusi atau memecahkan masalah
  • Merencanakan approach penyelesaian pekerjaan atau project.
  • Merencanakan implementasi perubahan.
  • Menyampaikan feedback dan menyepakati rencana perbaikan.

Cara Memenuhi Kebutuhan Tim
Model interaction essential dari Development Dimensions International (DDI) dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tim. DDI's Interaction Essential Model ini terbagi menjadi dua, yaitu:
E.E.I.S.S
Digunakan untuk memenuhi kebutuhan personal yang meliputi:

  1. Esteem: menjaga atau meningkatkan harga diri tim saat memberikan developmental feedback.
  2. Empathy: mendengarkan kondisi tim dan menanggapi situasinya dengan empati.
  3. Involvement: melibatkan tim dalam diskusi dan tidak mendominasi.
  4. Share: berbagi pikiran, perasaan, dan pengalaman untuk membangun keterbukaan dan rasa saling percaya.
  5. Support: memberi dukungan tanpa mengambil alih tanggung jawab tim untuk memikirkan solusi dari feedback yang diberikan.

O.C.D.A.C
Digunakan untuk memenuhi kebutuhan praktis yang meliputi:

  1. Open: mengidentifikasi tujuan dari 1-on-1 dan menjelaskan mengapa sesi ini penting.
  2. Clarify: atasan dan bawahan saling memberikan informasi terkait situasi atau pekerjaan dan mengungkapkan barriers dan concern dari masing-masing.
  3. Develop: menanyakan tim tentang ide dan pemikiran mereka serta mendiskusikan dukungan yang mungkin dibutuhkan tim untuk menyelesaikan masalah yang sedang dibahas.
  4. Agree: menyepakati tindakan atau langkah-langkah yang akan dilakukan terkait masalah yang terjadi, termasuk menyiapkan rencana cadangannya.
  5. Close: merangkum kembali hal-hal penting dari rencana yang akan dijalankan dan mengutarakan keyakinan atas kemampuan tim untuk memotivasi.

 


Fungsi Menulis Key Achievement

  1. Mendukung pencapaian target melalui komunikasi dua arah antara atasan dan tim.
  2. Atasan mampu mengapresiasi pencapaian dan merencanakan pengembangan kemampuan karyawan.
  3. Atasan dapat melakukan evaluasi kinerja dengan objektif.

STAR Model
Model STAR dapat digunakan untuk menulis key achievement menjadi lebih terstruktur sehingga atasan lebih mudah memahami dan mengevaluasi apa yang ditulis. Model STAR yang dikembangkan oleh Development Dimensions International (DDI) terbagi menjadi 4 bagian, yaitu situation, task, action, dan result.

  1. Situation and Task (ST): menjelaskan situasi, masalah, tantangan, tugas, atau project yang dihadapi untuk menggambarkan konteks.
  2. Action (A): menuliskan informasi dengan detail, berupa tindakan yang diambil untuk mengatasi situasi, tantangan maupun proyek yang dijelaskan sebelumnya.
  3. Result (R): menjelaskan hasil dan dampak dari tindakan yang telah dilakukan pada poin sebelumnya.


STAR/AR Model
Model STAR/AR dapat digunakan untuk menyampaikan hal-hal yang masih menjadi area pengembangan diri. Model STAR/AR terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

  1. Situation and Task (ST).
  2. Action and Result (AR).
  3. Alternative Action and Result (AR): alternatif dari action dan result, contohnya “Jika pada saat itu saya melibatkan tim post-production dalam pembuatan timeline, maka pengerjaan akan lebih sistematis dan realistis, sehingga keseluruhan video yang di-revamp pasti akan memiliki kualitas akhir yang setara.”

Fungsi Feedback
Ada bebarapa fungsi feedback di antaranya, yaitu:

  1. Memperkuat kerja sama tim.
  2. Meningkatkan kinerja karyawan secara efektif.

Jenis Feedback
Ada dua jenis feedback:

  1. Positive feedback adalah feedback yang disampaikan untuk mengapresiasi kinerja rekan kerja ataupun tim yang dipimpin.
  2. Developmental feedback adalah feedback yang disampaikan untuk memberikan saran perbaikan terkait kinerja rekan kerja ataupun tim yang dipimpin.

Cara Menyampaikan Feedback dengan Baik
Model STAR dan model STAR/AR selain dapat digunakan untuk menulis key achievement, juga dapat digunakan untuk menyampaikan feedback. Contoh kasusnya:
STAR Model

  1. Situation and Task (ST): “Saya perhatikan di proyek sebelumnya terdapat klien kita yang belum menyiapkan materi untuk dijadikan bahan pembelajaran, sementara waktu untuk menyelesaikan proyek tersebut terbatas.”
  2. Action (A): “Saya melihat kamu mengambil inisiatif untuk melakukan riset mandiri dengan mengumpulkan beberapa jurnal dan artikel untuk dijadikan bahan materi. Saya juga melihat kamu mengembangkan materi dan kemudian menyampaikannya ke klien untuk memastikan materinya sesuai dengan yang ingin disampaikan.”
  3. Result (R): “Alhasil, proyek tersebut dapat selesai dalam waktu yang ditentukan dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Klien kita pun merasa puas dengan hasil yang mereka terima. Kerja yang bagus! Pertahankan kinerja baikmu itu ya.”

STAR/AR Model

  1. Situation and Task (ST): “Dengan banyaknya inquiry yang masuk ke sistem ticketing, tim kita dituntut untuk merespon segala kebutuhan employee secepat dan setepat mungkin.”
  2. Action (A): “Beberapa kali saya melihat kamu merespon keluhan karyawan dan menindaklanjutinya, namun langsung menyatakan bahwa kasus tersebut sudah selesai, padahal sebenarnya masih dalam tahap proses.”
  3. Result (R): “Alhasil terdapat kesalahpahaman, dimana karyawan merasa belum dilayani, tapi statusnya sudah ‘DONE’, sehingga complain yang sama masuk kembali ke sistem ticketing.”
  4. Alternative Action: “Akan lebih baik jika kamu menjelaskan bahwa keluhannya masih diproses hingga jangka waktu tertentu. Lalu, kamu bisa jelaskan prosesnya untuk mengelola ekspektasi karyawan tersebut, baru kemudian cantumkan ‘DONE’ jika masalah telah benar-benar selesai.”
  5. Alternative Result: “Dengan demikian karyawan dapat memahami situasi sebenarnya dengan lebih baik, serta mendapatkan kejelasan dari komplain yang masuk hingga tuntas.”

Tips Memberikan Developmental Feedback dengan Model STAR/AR
Dalam memberikan developmental feedback dengan model STAR/AR, terdapat beberapa tips yang perlu diterapkan, yaitu:

  1. Bersikaplah objektif.
  2. Berikan feedback berdasarkan data.
  3. Jadilah pemberi solusi.

Posting by Mohammad Nurdin

Rabu, 11 Desember 2024

Kata Bijak tentang perjalanan hidup


 Itu adalah kata bijak tentang perjalanan hidup. Lengkapnya adalah berbunyi berikut "Ingat! Di mana kamu berada dan tahu ke mana kamu akan pergi. Hidup bukanlah perlombaan tetapi perjalanan yang harus dinilai." yang merupakan ucapan Nikita Koloff.

Posting by Mohammad Nurdin

Selasa, 10 Desember 2024

NEVER GIVE UP on Something that you can't go a day without thinking about

 


 NEVER GIVE UP on Something that you can't go a day without thinhing about. Winston Churchill
Jangan pernah menyerah pada sesuatu yang Anda tidak dapat menjalani hari tanpa memikirkannya.

Ini adalah kata bijak tentang nasihat agar tidak menyerah. Apalagi untuk hal-hal yang selalu kita pikirkan sehari-hari. Bisa terkait pekerjaan ataupun  usaha ataupun lainnya.

Posting by Mohammad Nurdin

Do Think at your own pace. Life is not a race.


 Itu adalah kata bijak yang bagus. Yang terjemahan bebasnya adalah Berpikirlqah sesuai diri sendiri. Hidup bukan sebuah perlombaan.

Dalam hidup tidak ada menag atau kalah. Hidup juga tidak mengenal cepat atau lambat. Semua kita, hidup di dunia sudah ditentukan berapa lama kita akan tinggal. Itu sudah takdir dan kehendak Allah SWT. Namun demikian, kita dituntut pertanggungjawaban apa yang kita lakikan di dunia. Kebaikan atau keburukan sekecil apapun akan mendapatkan balasan di akhirat kelak.

Posting by Mohammad Nurdin

Kamis, 05 Desember 2024

Pengantar Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000

Definisi Risiko dan Manajemen Risiko
 

Risiko
Menurut standar ISO 31000:2018, risiko atau risk adalah pengaruh ketidakpastian pencapaian
sasaran atau tujuan perusahaan. Risiko juga diartikan sebagai kemungkinan terjadinya peristiwa
yang memengaruhi pencapaian target suatu organisasi. Kemungkinan tersebut dapat menimbulkan
kerugian, maka diperlukan suatu manajemen risiko yang baik.

Manajemen Risiko
Manajemen risiko
adalah upaya terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan
kegiatan-kegiatan perusahaan terhadap berbagai risiko.
 

Cara Mengukur Risiko
Untuk mengukur risiko, ISO 31000:2018 memberikan cara dengan nilai likelihood dengan impact:

  1. Likelihood adalah kemungkinan terjadinya dampak yang mempengaruhi lingkungan;
  2. Impact adalah dampak lingkungan yang muncul, jika suatu peristiwa terjadi.

Perbedaan Risiko
Perbedaan antara Risk dan Problem

  1. Risk atau risiko, yaitu suatu peristiwa yang memiliki kemungkinan terjadi dan tidak terjadi.
  2. Problem atau masalah, yaitu suatu peristiwa yang sudah terjadi.

Perbedaan antara Risk dan Hazard

  1. Risk atau risiko, yaitu kemungkinan suatu kejadian yang dapat menimbulkan kerugian ataupun kerusakan.
  2. Hazard atau bahaya, yaitu sesuatu yang berpotensi menyebabkan kerusakan dan membahayakan orang, properti, ataupun lingkungan.

Perbedaan antara Pure Risk dan Speculative Risk

  1. 1. Pure risk adalah besaran kemungkinan suatu kejadian yang dapat menimbulkan kerugian ataupun kerusakan;
  2. Speculative risk atau risiko spekulatif adalah risiko yang dapat menimbulkan kerugian ataupun keuntungan.

Teori Manajemen Risiko
Teori Gunung Es
Teori gunung es yang dikemukakan oleh Frank E Bird Jr., menjelaskan bahwa terdapat dua jenis
kerugian:

  1. Kerugian langsung, yaitu kerugian yang dapat dilihat secara langsung dan diasuransikan serta dampaknya mudah dievaluasi.
  2. Kerugian tidak langsung, yaitu kerugian yang tidak dilihat secara langsung, tetapi dapat diasuransikan dengan premi yang sangat mahal dan dampaknya sulit dievaluasi.

 


Gambar Teori Gunung Es

Teori Black Swan
Teori black swan yang dikemukakan oleh Nassim Nicholas Taleb menggambarkan suatu peristiwa
besar dengan kemungkinan terjadi yang kecil dan sulit diprediksi, tetapi memiliki dampak yang
sistemik dan signifikan.

Suatu risiko dapat diidentifikasi sesuai kategorinya yang didasari oleh sumber, kemungkinan, potensi,
dan dampak dari kategori risiko tersebut. Untuk itu, berikut enam kategori risiko yang perlu diketahui:
 

Governance Risk
Definisi dan Potensi

Governance Risk adalah tipe risiko yang berhubungan dengan tata kelola perusahaan. Kategori risiko
ini memiliki potensi berupa kebocoran data perusahaan.
 

Dampak
Data rahasia perusahaan dapat terbongkar atau hilang.

Rencana Mitigasi

  1. Membuat level kewenangan pemeriksaan.
  2. Membuat pemisahan kewenangan.
  3. Membuat alur pendistribusian data.

Strategic Risk
Definisi dan Potensi
Strategic risk adalah risiko yang disebabkan oleh penerapan strategi yang kurang tepat. Kategori
risiko ini memiliki potensi berupa perubahan situasi ekonomi, sosial, dan politik.

Dampak
Kegiatan dan kinerja keuangan perusahaan dapat terganggu.

Rencana Mitigasi
Menyusun strategi jangka pendek dan jangka panjang dengan memperhitungkan serta mengantisipasi perubahan kondisi eksternal yang berpotensi merugikan perusahaan.

Financial Risk
Definisi dan Potensi

Financial risk adalah risiko yang dapat mempengaruhi kemampuan dan kestabilan keuangan perusahaan. Kategori risiko ini memiliki potensi berupa fluktuasi pasar, seperti perubahan kurs valuta asing, harga komoditas, dan tingkat suku bunga.

Dampak
Perusahaan dapat mengalami kerugian yang besar.

Rencana Mitigasi

  1. Melakukan analisis risiko pasar.
  2. Melakukan strategi yang diterapkan untuk mengantisipasi dan mencegah kerugian bisnis atau hedging.
  3. Melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia untuk pengadaan valuta asing.
  4. Menggunakan metrik untuk setiap keputusan.
  5. Mengupayakan tingkat suku bunga pinjaman yang kompetitif.
  6. Memelihara hubungan yang baik dan memiliki akses yang kuat dengan bank serta lembaga keuangan di dalam dan luar negeri.

Operational Risk
Definisi dan Potensi
Operational risk adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kegagalan; proses internal, manusia,
dan sistem yang tidak memadai; atau akibat dari kejadian eksternal. Kategori risiko ini memiliki
potensi berupa keselamatan dan kesehatan pekerja serta pencemaran lingkungan.

Dampak
Perusahaan dapat mengalami kerugian besar, reputasi yang buruk di masyarakat, serta moral pekerja
yang turun.

Rencana Mitigasi

  1. Menerapkan ISO 14001 dan risk assessment;
  2. Meningkatkan safety awareness pekerja melalui program terkait safety, upskilling, training, HSSE, dan sosialisasi.
  3. Melakukan sosialisasi regulasi pengelolaan limbah B3 dan dumping.
  4. Melaksanakan program untuk mendukung pencapaian target PROPER Hijau dan Emas.

Business Environment
Definisi dan Potensi
Business environment adalah risiko yang dimiliki suatu bisnis dan disebabkan oleh sifat bisnis tersebut. Kategori risiko ini memiliki potensi berupa kecurangan atau fraud.

Dampak
Perusahaan dapat mengalami kerugian.

Rencana Mitigasi

  1. Mengimplementasikan Whistle Blowing System.
  2. Melakukan audit secara berkala.

Corporate Image
Definisi dan Potensi
Corporate image adalah risiko yang berkaitan dengan citra perusahaan. Kategori risiko ini memiliki potensi berupa laporan keuangan dan laporan manajemen yang tidak tepat waktu, tidak dapat diandalkan, dan tidak wajar.

Dampak
Reputasi dan akuntabilitas perusahaan menjadi buruk.

Rencana Mitigasi

  1. Merekonsiliasi data secara berkala.
  2. Menggunakan Business Planning and Consolidation (BPC) serta sosialisasi dan update berkala tentang penggunaan BPC.
  3. Memilih kantor akuntan publik untuk perusahaan.
  4. Melakukan penyempurnaan sistem terkait konfigurasi actual costing.

Definisi Mitigasi Risiko
Mitigasi risiko merupakan upaya pengendalian untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko dan
dampak yang akan ditimbulkan.

Jenis-Jenis Mitigasi Risiko

  1. Avoid, yaitu memutuskan untuk tidak memulai atau melanjutkan aktivitas yang dinilai dapat menimbulkan risiko.
  2. Transfer, yaitu memindahkan atau membagi risiko kepada pihak lain dengan menggunakan kontrak asuransi.
  3. Reduce, yaitu mengurangi dampak kerugian dan mengurangi kemungkinan kejadian.
  4. Retain, yaitu membiayai atau membayar kerugian.

Pentingnya Mitigasi Risiko

  1. Sebagai upaya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko beserta dampaknya.
  2. Proses yang tidak dapat dipisahkan dari manajemen risiko.
  3. Mengetahui upaya yang tepat untuk meminimalisir risiko yang sudah teridentifikasi padasebuah pe rusahaan.
  4. Mengontrol atau mencegah terjadinya risiko, sehingga target perusahaan dapat tercapai.

Contoh Penerapan Mitigasi Risiko
Perusahaan yang memiliki risiko dengan dampak berskala besar perlu menerapkan beberapa
mitigasi risiko khusus, antara lain:

  1. Incident response plan, yaitu salah satu kemungkinan perencanaan yang berfokus pada mendeteksi atau mencoba untuk menganalisis dan mengevaluasi tingkat ancaman dari hal-hal yang tidak terduga.
  2. Disaster recovery plan, yaitu sebuah perencanaan strategi terstruktur tentang bagaimana sebuah perusahaan dapat kembali pulih dengan cepat pasca bencana.
  3. Business continuity plan, yaitu kondisi bisnis harus dapat terus berjalan pasca terjadinya bencana.

Mitigasi risiko khusus ini berfungsi untuk mengembalikan sistem ke kondisi normal dengan aksi
cepat setelah terjadinya bencana.

ISO 31000
ISO 31000 adalah panduan penerapan manajemen risiko yang terdiri atas tiga elemen, yaitu prinsip,
kerangka kerja, dan proses.

Definisi Prinsip Manajemen Risiko
Prinsip manajemen risiko merupakan landasan paradigma untuk melaksanakan risk management
framework dan proses secara efektif di setiap tingkatan di dalam suatu organisasi.
Menurut ISO 31000:2018, ada dua aspek penting terkait prinsip manajemen risiko, yaitu:

  1. Tujuan manajemen risiko, yaitu untuk menciptakan dan melindungi nilai (Value Creation and Protection).
  2. Delapan prinsip pembentuk karakteristik manajemen risiko yang efisien dan efektif.

 

 


Gambar Risk Architecture ISO 31000


Prinsip Risk Management Sesuai ISO 31000
Berikut delapan prinsip manajemen risiko menurut ISO 31000:
1. Terintegrasi
Manajemen risiko menjadi bagian aktivitas atau kegiatan perusahaan untuk dijadikan sebuah persyaratan, agar dapat mendukung pencapaian tujuan, peningkatan kinerja, dan mendorong inovasi.
2. Terstruktur dan Komprehensif
Berkontribusi terhadap hasil yang komprehensif dan terstruktur.
3. Disesuaikan
Kerangka kerja dan proses manajemen risiko dapat disesuaikan dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan, serta berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai.
4. Inklusif
Diperlukan pandangan dan persepsi dari para stakeholders dalam penerapan manajemen risiko.
5. Dinamis
Risiko bersifat dinamis, maka manajemen risiko juga harus memiliki prinsip dinamis, agar bisa mendeteksi, mengantisipasi, serta merespons perubahan dengan cepat dan tepat.
6. Informasi Terbaik yang Tersedia
Dibutuhkan berbagai data yang jelas, valid, dan tepat waktu, seperti data historis, data saat ini, ataupun harapan, dan target di masa depan.
7. Faktor Manusia dan Budaya
Menciptakan budaya kerja yang positif dan mendukung penerapan manajemen risiko yang baik.
8. Perbaikan Berkelanjutan
Diperlukan perbaikan secara berkelanjutan dalam penerapan manajemen risiko, agar bisamen jadi standar baru bagi perusahaan untuk meningkatkan efektivitas dari manajemen risiko.

sumber materi : https://lms.bps.go.id/

Posting by Mohammad Nurdin

Selasa, 03 Desember 2024

Overview Rangkuman Mengembangkan Kompetensi di Tempat Kerja

Definisi Presentasi
Presentasi merupakan suatu komunikasi di hadapan audiens untuk menyampaikan suatu gagasan, ide, atau materi.

Persiapan Sebelum Melakukan Presentasi
Terdapat lima persiapan yang dapat dilakukan sebelum presentasi, yaitu:

  1. Menetapkan gaya presentasi yang digunakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
  2. Mengetahui latar belakang, karakteristik, pengetahuan, dan kebutuhan audiens agar dapat dengan mudah menyiapkan bentuk komunikasi yang sesuai.
  3. Menentukan dan mencantumkan pesan utama dalam slide presentasi.
  4. Menyusun cakupan materi secara jelas dan terstruktur, mulai dari pembukaan, pembahasan, hingga penutup.
  5. Membuat slide presentasi dengan desain yang sederhana, tetapi menarik dan relevan dengan materi yang dibawakan.

Hal yang Perlu diperhatikan Saat Melakukan Presentasi
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan presentasi, yaitu:

  1. Memerhatikan komunikasi nonverbal atau bahasa tubuh, seperti melakukan kontak mata dan gerakan tangan saat menjelaskan materi.
  2. Tidak terus-menerus membaca presentasi. Slide yang ditampilkan hanya digunakan untuk menunjukkan poin-poin yang akan dijelaskan.
  3. Lakukan komunikasi dua arah, seperti melibatkan audiens dalam presentasi ataupun mengajukan pertanyaan.

Cara Meningkatkan Kemampuan Presentasi
Kemampuan presentasi dapat ditingkatkan dengan beberapa cara berikut, yaitu:

  1. Banyak berlatih dengan mencoba berbicara di depan cermin ataupun rekan kerja.
  2. Mengikuti kursus atau seminar untuk meningkatkan kepercayaan diri.
  3. Melakukan high power body language sebelum memulai presentasi.

 


Gambar High Power Body Language

Definisi Negosiasi
Negosiasi merupakan suatu proses diskusi yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan cara yang bisa diterima oleh semua pihak yang bernegosiasi.
 

Tahapan dalam Bernegosiasi
Terdapat tiga tahapan dalam mengaplikasikan kemampuan negosiasi, yaitu:
1. Tahap Persiapan

  • Identifikasi tujuan yang ingin dicapai dengan membuat daftar tujuan, kemudian urutkan berdasarkan prioritas.
  • Mengumpulkan informasi penting terkait hal yang akan dinegosiasikan yang dapat digunakan sebagai argumen pendukung dan mencari tahu pihak yang terlibat agar dapat membantu dalam menghadapi lawan bicara.
  • Susun strategi untuk mendapatkan kesepakatan dengan keuntungan terbesar.
  • Memberikan arahan kepada tim agar melakukan peran masing-masing saat negosiasi berlangsung.
  • Pilih waktu dan tempat yang sesuai dengan kebutuhan semua pihak.

2. Tahap Pelaksanaan Negosiasi

  • Amati suasana, kemudian ciptakan suasana yang positif, akrab, dan santai.
  • Tentukan apakah ingin menanggapi proposal pihak lain atau menyampaikan proposal yang telah dibuat untuk membahas tujuan yang ingin dicapai.
  • Amati dan pahami bahasa tubuh dari seorang negosiator.

3. Tahap Penutupan

  • Pastikan semua pihak memiliki pemahaman yang sama dari kesepakatan yang dibuat.
  • Gunakan bantuan mediator jika belum mencapai kesepakatan hingga akhir negosiasi.

Definisi Problem Solving
Problem solving merupakan cara umum yang digunakan banyak perusahaan untuk memecahkan
permasalahan yang berdampak signifikan terhadap proses bisnis perusahaan.
Cara Memperoleh Pendekatan Masalah

  1. Membuat rangkaian pertanyaan untuk mengidentifikasi dan mengukur permasalahan.
  2. Kumpulkan sampel data dan lakukan analisis untuk mengetahui akar penyebab masalah tersebut muncul. Hal ini juga berfungsi untuk menentukan solusi agar masalah yang sama tidak terulang kembali.

Metode Memecahkan Masalah
Five Whys
Metode five whys merupakan metode dengan mengulang pertanyaan “mengapa” sebanyak lima kali, hingga menemukan akar penyebab masalah.
Contohnya, ketika tidak bisa mencapai target penjualan. Pertanyaan pertama yang diajukan berupa “mengapa masalah itu terjadi?”. Selanjutnya lakukan analisis dan diketahui bahwa penyebabnya adalah karena kurang promosi. Kemudian, tanyakan kembali pertanyaan “mengapa?” yang kedua.
Lalu, analisis kembali dan diketahui jawabannya karena kurang pemahaman mengenai cara promosi yang efektif. Kemudian, ulangi lagi pertanyaan “mengapa” di setiap jawaban sebanyak 5 kali hingga mendapatkan akar penyebab masalah dan solusinya.


Gambar Contoh 5 Whys
 

Fishbone Diagram
Fishbone diagram merupakan diagram yang menyerupai tulang ikan yang menunjukan penyebab dari suatu permasalahan. Berikut cara menggunakannya fishbone diagram, yaitu:

  1. Tulis pernyataan masalah di bagian “kepala ikan”.
  2. Buatlah garis diagonal atau menjadi sebuah cabang pada garis horizontal utama.
  3. Pada setiap cabang atau yang disebut “tulang ikan” diisi dengan sebab utama. Sebab utama yang diisikan merupakan penyebab yang sudah dikategorikan.


 

Gambar Fishbone Diagram

Kategori ini bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan, misalnya pada industri jasa biasanya menggunakan 8 kategori (8P), yaitu produk, price (harga), place (tempat), promotion (promosi), people (orang), proses, physical evidence (bukti fisik), serta productivity and quality (produktivitas dan kualitas). Sedangkan, pada industri manufaktur biasanya menggunakan 6 kategori (6M), yaitu machine (mesin atau teknologi), method (metode atau proses), material (bahan), man power (sumber daya manusia), measurement (pengukuran), dan milieu atau mother nature (lingkungan).
Contohnya, ketika mengalami masalah banyaknya keluhan pelanggan, maka buatlah fishbone diagram dengan menggunakan kategori 8P. Pertama, tuliskan masalah “banyaknya keluhan pelanggan” di kepala ikan. Kemudian, buatlah garis horizontal seperti tulang ikan untuk menuliskan penyebab masalah yang sudah diidentifikasi berdasarkan kategorinya. Contoh pada kategori produk, salah satu penyebab masalahnya adalah kualitas produk di bawah standar. Tuliskan hal ini di bagian tulang ikan. Lalu ajukan pertanyaan “mengapa” pada setiap penyebab masalah dan letakkan jawaban di tulang-tulang yang lebih kecil. Lakukan hal yang sama pada semua penyebab hingga memperoleh akar penyebab masalah. Terakhir, cari solusi dari akar penyebab masalah tersebut.
 


Gambar Contoh Pemecahan Masalah dengan Metode Fishbone Diagram

Definisi Customer Service Action
Customer service action merupakan suatu tindakan dalam memberikan pelayanan yang baik kepada
customer, client, maupun partnership.
Cara Membangun Hubungan dengan Customer
Terdapat beberapa tips untuk membangun hubungan dengan customer secara efektif, yaitu:

  1. Menjalin komunikasi yang baik dengan customer untuk memahami kebutuhan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
  2. Memberikan penghargaan berupa diskon atau penawaran khusus kepada customer yang loyal dan setia, agar mereka merasa lebih dihargai.
  3. Manfaatkan media sosial untuk mendapatkan feedback dan terhubung langsung dengan customer.
  4. Jadikan kritik dan saran dari customer sebagai kunci kesuksesan perusahaan. Ubah pengalaman negatif customer menjadi pengalaman yang positif.
  5. Tanyakan feedback secara teratur untuk meningkatkan layanan produk.

Cara Membangun Hubungan dengan Client
Beberapa tips untuk membangun hubungan dengan client sehingga menciptakan client yang loyal adalah, sebagai berikut:

  1. Membangun kepercayaan pada client, seperti kejujuran dan keterbukaan.
  2. Membangun kredibilitas perusahaan dengan memahami apa yang dibutuhkan oleh client.
  3. Pelajari kebutuhan client, serta berikan solusi yang menguntungkan dua belah pihak.
  4. Membuat konten yang tepat, yaitu konten yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan client.
  5. Amati respons dan tingkat kepuasan client terhadap layanan atau produk perusahaan.
  6. Membangun hubungan personal bukan sekadar bisnis, agar client merasa diperhatikan dan dipahami.

Cara Membangun Hubungan dengan Partnership
Berikut beberapa tips untuk membangun hubungan dengan partnership agar bisnis terus berkembang, yaitu:

  1. Awali bentuk kerja sama dengan mengutarakan apa motivasi dan tujuan yang ingin dicapai oleh masing-masing pihak, sehingga menciptakan visi dan misi bersama.
  2. Mengidentifikasi kekuatan dan potensi yang dimiliki perusahaan sebagai penawaran kerja sama dan membangun kepercayaan partnership.
  3. Membangun kepercayaan dengan memberikan hasil kerja terbaik dalam memenuhi komitmen yang telah disepakati.
  4. Melakukan komunikasi secara teratur karena segala keputusan dan tindakan harus berdasarkan persetujuan kedua belah pihak.
  5. Membangun transparansi atau keterbukaan agar semua anggota tim bisa saling percaya, tidak merasa curiga, dan jauh dari semua persepsi negatif.

Membangun Percakapan yang Efektif
Ketika menyampaikan suatu hal, dibutuhkan cara untuk membangun percakapan yang efektif agar tidak terjadi kesalahpahaman. Berikut adalah beberapa tips untuk membangun percakapan efektif.

  1. Berbicara secara singkat dan tertariklah dengan cerita yang akan disampaikan.
  2. Jangan menggunakan kalimat yang tidak pada intinya atau bertele-tele.
  3. Tidak menggurui siapapun, tetapi jadilah pendengar yang baik. Sampingkanlah pendapat pribadi dan beri ruang bagi orang lain untuk menanggapi atau bahkan menyanggah argumen kita.
  4. Tidak mengulang kata yang sudah disampaikan karena pendengar akan merasa bosan.
  5. Berlatih mendengarkan orang lain, jangan hanya mau didengarkan atau mendengar hal yang menarik saja.
  6. Fokus terhadap lawan bicara atau tidak multitasking saat melakukan percakapan.
  7. Gunakan pertanyaan Open-Ended, seperti 5W + 1H (What, Who, When, Where, dan How) agar mendapatkan tanggapan yang lebih luas dan menarik.
  8. Tetap ikuti alur pembicaraan meskipun kita sedang memikirkan hal lain.
  9. Jujur apabila tidak tahu atau tidak mengerti topik pembicaraan daripada menanggapi dengan asal.
  10. Jangan menyamakan pengalaman lawan bicara dengan yang pernah dialami atau mengambil kesempatan untuk membuktikan diri sendiri lebih hebat atau menderita daripada orang lain.

Definisi Stres
Stres merupakan reaksi yang muncul disebabkan oleh tingginya tuntutan yang diterima seseorang dari lingkungannya, saat keseimbangan antara kekuatan dan kemampuan yang dimiliki terganggu.
Penyebab Stres
Berikut beberapa penyebab stres yang biasa terjadi di lingkup pekerjaan.

  1. Tuntutan pekerjaan dari atasan terlalu berat.
  2. Konflik dengan rekan kerja karena adanya ketidakcocokan.
  3. Beban kerja atau target yang terlalu tinggi.

Definisi Manajemen Stres
Manajemen stres adalah suatu keterampilan yang dimiliki seseorang untuk mengantisipasi, mencegah, mengelola, dan memulihkan diri dari stres yang dirasakan karena adanya ancaman ketidakmampuan.
Cara Mengelola Stres

  1. Sediakan waktu untuk melakukan relaksasi. Teknik relaksasi paling mudah untuk dilakukan adalah teknik pernapasan. Caranya dengan menarik napas dalam-dalam, lalu hembuskan, dan lakukan minimal 3 kali sampai beban terasa berkurang.
  2. Bersikap lebih asertif dan tegas dalam menyampaikan tentang tugas dan tanggung jawab yang ingin kita pegang kepada atasan.
  3. Luangkan waktu untuk tidur selama 15 menit di tengah pekerjaan, hal ini setara manfaatnya dengan tidur 3 jam di malam hari. Sehingga, kita dapat meningkatkan energi begitu juga fokus saat bekerja.
  4. Mengatur kondisi lingkungan kerja, sehingga suasana hati menjadi bagus dan pekerjaan menjadi lancar.
  5. Melakukan pola hidup sehat, seperti memilih makanan dan minuman yang bisa menurunkan stres, kurangi makanan berlemak, perbanyak makan buah dan sayur, serta berolahraga secara teratur.
  6. Tidak membawa pekerjaan saat berlibur. Perlu diingat, berlibur atau sekadar bersantai bukan berarti membuang waktu, tetapi memberikan energi tambahan yang akan membuat kita lebih kreatif dan fokus saat bekerja.

Definisi Leadership
Menurut Tead, Terry, dan Hoyt, leadership adalah kegiatan atau seni memengaruhi orang lain agar mau bekerja sama, yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
 

Gaya Kepemimpinan
Autocratic
Pemimpin autocratic adalah pemimpin yang memiliki kekuasaan atas pengambilan keputusan, kebijakan, serta pembagian tugas. Sedangkan, anggota tim akan melaksanakan tugas yang telah diberikan.
Bureaucratic
Pemimpin bureaucratic adalah pemimpin yang menjabarkan secara jelas pedoman, proses, dan sistem kerja yang perlu diikuti oleh timnya, serta apa yang diharapkan dari tim yang dipimpinnya.
Charismatic
Pemimpin charismatic adalah pemimpin yang memiliki pesona, cerdas, serta mampu meyakinkan ide dan pendapatnya kepada orang lain.
Coach
Pemimpin gaya coach adalah pemimpin yang rajin berkomunikasi dengan setiap anggota timnya, serta membimbing anggotanya untuk dapat mengembangkan potensi masing-masing.
Democratic
Pemimpin democratic adalah pemimpin yang senang mendorong timnya untuk memberikan ide dan pendapat, serta melibatkan anggotanya dalam pengambilan keputusan.
Laissez-faire
Pemimpin Laissez-faire adalah pemimpin yang biasanya hanya mengarahkan timnya ke arah tujuan yang perlu dicapai, kemudian memberikan kebebasan pada anggota tim untuk menyelesaikan masalah sendiri.
Servant
Pemimpin servant adalah pemimpin yang memprioritaskan kebutuhan tim di atas kebutuhannya. Tugas utamanya adalah menyelesaikan masalah yang dialami oleh tim.
Transactional
Pemimpin transactional adalah pemimpin yang memimpin timnya berdasarkan hasil kerja yang mereka berikan. Jika anggota berhasil memenuhi ekspektasi pemimpin, maka akan mendapatkan penghargaan, sedangkan sebaliknya dengan anggota yang gagal.
Transformational
Pemimpin transformational adalah pemimpin yang mendorong timnya untuk terus berkembang. Jika tim telah berhasil memenuhi misi dan visi yang telah dibuat, maka pemimpin akan menetapkan tujuan yang lebih tinggi lagi, dan terus berkelanjutan.
Visionary
Pemimpin visionary adalah pemimpin yang menyebarkan visinya kepada tim secara berulang untuk menumbuhkan kesepahaman mengenai arah tujuan yang ingin dicapai.
Kompetensi Pemimpin
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Harvard Business Review, ada lima poin kompetensi pemimpin yang harus dimiliki, yaitu:

  1. Strong ethic and safety: memiliki standar etika dan moral yang tinggi, serta dapat menjelaskan ekspektasi secara jelas.
  2. Self-organizing: dapat memberdayakan tim untuk menjadi lebih produktif, proaktif, dan meningkatkan kepuasan kerja.
  3. Efficient learning: dapat bersikap fleksibel serta mau menerima ide baru.
  4. Nurtures growth: dapat memerhatikan pertumbuhan personal dan profesional, serta membantu anggota timnya untuk menjadi pemimpin selanjutnya.
  5. Connection and belonging: mampu menumbuhkan sense of connection dan sense of belonging pada anggota timnya.


sumber materi : https://lms.bps.go.id/


Posting by Mohammad Nurdin