DATA BUKU
Judul: Muslim Pertama: Melihat Muhammad Lebih Dekat
Judul Asli: The First Muslim
Penulis: Lesley Hazleton
Penerjemah: Adi Toha
Editor: Indi Aunullah
Penyelia: Chaerul Arif
Proofreader: Alfiyan Rahendra
Genre: Sejarah
Cetakan: I, Juni 2013
Ukuran: 15 x 23 cm
Tebal: 388 Halaman
ISBN: 978-602-9193-32-9
SINOPSIS
Riwayat hidup Muhammad adalah sejarah paling penting yang hampir tak tertandingi. Sayangnya, dalam keagungan pemujaan namanya, kisah yang intens tentang sang pengibar Islam ini tidak dimengerti secara mendalam. Banyak buku telah ditulis, namun hanya sedikit yang mengupas secara utuh sisi humanistik sang tokoh.
Dalam buku ini, Lesley Hazleton menggambarkan Muhammad dalam suatu cerita yang hidup. Mengurai kisah sang Nabi dalam bingkai sejarah, politik, agama, dan psikologi, ia menampilkan sosok agung ini sebagai manusia seutuhnya, dengan segala kompleksitas dan vitalitasnya. Lebih dari itu, buku ini memaparkan kebangkitan Muhammad: dari lelaki tak berdaya menjadi pemimpin penuh kuasa, dari seorang tak dikenal menjadi pribadi yang namanya terus dikenang, dari sosok tak penting menjadi figur yang pengaruhnya sangat kuat bagi umat manusia. Bagaimana seorang outsider ini akhirnya menjadi insider utama di dunia Arab yang “sakit” kala itu?
Ditulis dengan jernih tanpa tendensi ideologis-politis, Muslim Pertama menyuguhkan narasi yang hidup tentang seorang pria mengagumkan yang berada di antara idealisme dan pragmatisme, iman dan politik, perdamaian dan kekerasan, serta penolakan dan pujian. Dan, buku ini tak hanya menerangi figur sang tokoh, tapi juga warisan pengaruhnya yang terus terasa hingga saat ini.
“Kisah tentang Nabi Muhammad yang sebagian besar tak diketahui. Caranya bertutur sungguh piawai. Ceritanya mudah dipahami dan menarik. Wajib dibaca oleh Muslim dan non-Muslim.”
—Hooman Majd, penulis The Ayatollah Begs to Differ
“Buku ini tidak berniat mendorong pembacanya untuk mencintai atau membenci sang Nabi, tapi untuk memberikan pemahaman yang utuh ihwal Muhammad... Sebuah biografi yang kaya.”
—San Francisco Chronicle
“Hazleton mengupas secara tajam salah satu tokoh paling menarik dan disalahpahami dalam sejarah. Dia menggambarkan seorang pria dengan pribadi yang kompleks, di mana cobaan dan kemenangannya telah mengubah jalan sejarah. Buku yang indah.”
—Reza Aslan, penulis No God but God
“Hazleton telah melakukan hal yang tampak mustahil: mengambarkan secara proporsional pria yang lebih sering berada dalam pemujaan. Buku paling menarik tentang Muhammad yang pernah saya baca.”
—G. Willow Wilson, penulis Alif the Unseen dan The Butterfly Mosque
“Hazleton menangkap titik penting dalam sejarah, dan menuliskannya dengan indah.”
—Imam Feisal Abdul Rauf, The Cordoba Initiative
“Hazleton menulis dengan cemerlang sebuah subjek yang kompleks, di mana politik dan agama saling bersinggungan.”
—More Magazine
“Cerita yang mendalam, tidak hanya tentang perjalanan hidup Muhammad, tetapi juga tentang budaya Arab zaman itu... dengan warna yang kaya tentang tempat kejadian, budaya, dan kondisi penduduknya.”
—The New York Journal of Books
“Sebuah upaya tulus untuk memahami pengalaman Muhammad.”
—Guernica
“Membaca buku ini seakan kita terbawa dalam kehidupan Nabi, yang ajarannya, empat belas abad kemudian, menjadi keyakinan lebih dari satu setengah miliar orang di dunia.”
—The San Francisco Chronicle
“Hazleton menulis dengan keluar dari kebiasaan: melihat Muhammad sebagai manusia fana, seorang pria yang hidup, renta, dan akhirnya mati.”
—The Stranger
“Menarik... pengenalan menawan yang sangat berharga bagi mereka yang mencari pemahaman lebih besar tentang pesan Islam dan utusannya.”
—Publishers Weekly
“Luar biasa! Tulisan yang elegan tentang kehidupan Nabi di tengah pembuatan legenda sang tokoh.”
—Kirkus Reviews
“Tulisan yang indah, buku ini memperlihatkan kehidupan Nabi yang sangat dihormati dan ditiru umat Islam secara keseluruhan.”
—Cornel West, Gurubesar Union Theological Seminary dan Gurubesar Emeritus Princeton University
“Tulisan yang kaya, rinci, dan mengagumkan. Hazleton melukiskan sebuah sejarah yang tak pernah tergambarkan dengan baik.”
—The Seattle Times
Tentang Penulis
Lesley Hazleton adalah jurnalis Timur Tengah yang memfokuskan tulisannya mengenai tema-tema politik dan agama serta sejarah dan peristiwa aktual. Selama dua belas tahun lebih, ia melaporkan tulisannya perihal Timur Tengah dari Yerusalem untuk berbagai media massa ternama seperti Time, New York Times, New York Review of Books, Nation, dan Harper’s. Blog pribadinya, accidentaltheologist.com, memuat pandangan-pandangannya yang agnostik tentang agama, politik, dan kehidupan.
Penyandang gelar Sarjana Psikologi dari Manchester University (1963-66) dan Master Psikologi dari Hebrew University of Jerusalem (1969-71) ini telah menulis banyak buku selain buku ini, antara lain After the Prophet: The Epic Story of the Shia-Sunni Split yang merupakan finalis PEN-USA Book Award, dan Mary: A Flesh and Blood Biography yang memenangi penghargaan Washington Book Award.
Pada 2011, ia menyabet penghargaan Genius Award bidang Sastra dari surat kabar The Stranger, dan pada 2012 ia menerima The Inaugural Scholar-in-Residence di pusat budaya dan masyarakat sipil Town Hall Seattle.
Lahir di Inggris pada 1945, Hazleton akhirnya menjadi warga negara Amerika Serikat pada 1994. Sekarang ini, ia tinggal di Seattle, setelah sebelumnya menetap di Yerusalem selama tahun 1966-1979 dan di Kota New York selama tahun 1979-1992.
“Everything is paradox,” ujarnya, suatu ketika. Dan, “The danger is one-dimensional thinking.”
Sumber : http://alvabet.co.id/index.php?page=shop.product_details&product_id=157&flypage=flypage.tpl&pop=0&option=com_virtuemart&Itemid=71
Judul: Muslim Pertama: Melihat Muhammad Lebih Dekat
Judul Asli: The First Muslim
Penulis: Lesley Hazleton
Penerjemah: Adi Toha
Editor: Indi Aunullah
Penyelia: Chaerul Arif
Proofreader: Alfiyan Rahendra
Genre: Sejarah
Cetakan: I, Juni 2013
Ukuran: 15 x 23 cm
Tebal: 388 Halaman
ISBN: 978-602-9193-32-9
SINOPSIS
Riwayat hidup Muhammad adalah sejarah paling penting yang hampir tak tertandingi. Sayangnya, dalam keagungan pemujaan namanya, kisah yang intens tentang sang pengibar Islam ini tidak dimengerti secara mendalam. Banyak buku telah ditulis, namun hanya sedikit yang mengupas secara utuh sisi humanistik sang tokoh.
Dalam buku ini, Lesley Hazleton menggambarkan Muhammad dalam suatu cerita yang hidup. Mengurai kisah sang Nabi dalam bingkai sejarah, politik, agama, dan psikologi, ia menampilkan sosok agung ini sebagai manusia seutuhnya, dengan segala kompleksitas dan vitalitasnya. Lebih dari itu, buku ini memaparkan kebangkitan Muhammad: dari lelaki tak berdaya menjadi pemimpin penuh kuasa, dari seorang tak dikenal menjadi pribadi yang namanya terus dikenang, dari sosok tak penting menjadi figur yang pengaruhnya sangat kuat bagi umat manusia. Bagaimana seorang outsider ini akhirnya menjadi insider utama di dunia Arab yang “sakit” kala itu?
Ditulis dengan jernih tanpa tendensi ideologis-politis, Muslim Pertama menyuguhkan narasi yang hidup tentang seorang pria mengagumkan yang berada di antara idealisme dan pragmatisme, iman dan politik, perdamaian dan kekerasan, serta penolakan dan pujian. Dan, buku ini tak hanya menerangi figur sang tokoh, tapi juga warisan pengaruhnya yang terus terasa hingga saat ini.
“Kisah tentang Nabi Muhammad yang sebagian besar tak diketahui. Caranya bertutur sungguh piawai. Ceritanya mudah dipahami dan menarik. Wajib dibaca oleh Muslim dan non-Muslim.”
—Hooman Majd, penulis The Ayatollah Begs to Differ
“Buku ini tidak berniat mendorong pembacanya untuk mencintai atau membenci sang Nabi, tapi untuk memberikan pemahaman yang utuh ihwal Muhammad... Sebuah biografi yang kaya.”
—San Francisco Chronicle
“Hazleton mengupas secara tajam salah satu tokoh paling menarik dan disalahpahami dalam sejarah. Dia menggambarkan seorang pria dengan pribadi yang kompleks, di mana cobaan dan kemenangannya telah mengubah jalan sejarah. Buku yang indah.”
—Reza Aslan, penulis No God but God
“Hazleton telah melakukan hal yang tampak mustahil: mengambarkan secara proporsional pria yang lebih sering berada dalam pemujaan. Buku paling menarik tentang Muhammad yang pernah saya baca.”
—G. Willow Wilson, penulis Alif the Unseen dan The Butterfly Mosque
“Hazleton menangkap titik penting dalam sejarah, dan menuliskannya dengan indah.”
—Imam Feisal Abdul Rauf, The Cordoba Initiative
“Hazleton menulis dengan cemerlang sebuah subjek yang kompleks, di mana politik dan agama saling bersinggungan.”
—More Magazine
“Cerita yang mendalam, tidak hanya tentang perjalanan hidup Muhammad, tetapi juga tentang budaya Arab zaman itu... dengan warna yang kaya tentang tempat kejadian, budaya, dan kondisi penduduknya.”
—The New York Journal of Books
“Sebuah upaya tulus untuk memahami pengalaman Muhammad.”
—Guernica
“Membaca buku ini seakan kita terbawa dalam kehidupan Nabi, yang ajarannya, empat belas abad kemudian, menjadi keyakinan lebih dari satu setengah miliar orang di dunia.”
—The San Francisco Chronicle
“Hazleton menulis dengan keluar dari kebiasaan: melihat Muhammad sebagai manusia fana, seorang pria yang hidup, renta, dan akhirnya mati.”
—The Stranger
“Menarik... pengenalan menawan yang sangat berharga bagi mereka yang mencari pemahaman lebih besar tentang pesan Islam dan utusannya.”
—Publishers Weekly
“Luar biasa! Tulisan yang elegan tentang kehidupan Nabi di tengah pembuatan legenda sang tokoh.”
—Kirkus Reviews
“Tulisan yang indah, buku ini memperlihatkan kehidupan Nabi yang sangat dihormati dan ditiru umat Islam secara keseluruhan.”
—Cornel West, Gurubesar Union Theological Seminary dan Gurubesar Emeritus Princeton University
“Tulisan yang kaya, rinci, dan mengagumkan. Hazleton melukiskan sebuah sejarah yang tak pernah tergambarkan dengan baik.”
—The Seattle Times
Tentang Penulis
Lesley Hazleton adalah jurnalis Timur Tengah yang memfokuskan tulisannya mengenai tema-tema politik dan agama serta sejarah dan peristiwa aktual. Selama dua belas tahun lebih, ia melaporkan tulisannya perihal Timur Tengah dari Yerusalem untuk berbagai media massa ternama seperti Time, New York Times, New York Review of Books, Nation, dan Harper’s. Blog pribadinya, accidentaltheologist.com, memuat pandangan-pandangannya yang agnostik tentang agama, politik, dan kehidupan.
Penyandang gelar Sarjana Psikologi dari Manchester University (1963-66) dan Master Psikologi dari Hebrew University of Jerusalem (1969-71) ini telah menulis banyak buku selain buku ini, antara lain After the Prophet: The Epic Story of the Shia-Sunni Split yang merupakan finalis PEN-USA Book Award, dan Mary: A Flesh and Blood Biography yang memenangi penghargaan Washington Book Award.
Pada 2011, ia menyabet penghargaan Genius Award bidang Sastra dari surat kabar The Stranger, dan pada 2012 ia menerima The Inaugural Scholar-in-Residence di pusat budaya dan masyarakat sipil Town Hall Seattle.
Lahir di Inggris pada 1945, Hazleton akhirnya menjadi warga negara Amerika Serikat pada 1994. Sekarang ini, ia tinggal di Seattle, setelah sebelumnya menetap di Yerusalem selama tahun 1966-1979 dan di Kota New York selama tahun 1979-1992.
“Everything is paradox,” ujarnya, suatu ketika. Dan, “The danger is one-dimensional thinking.”
Sumber : http://alvabet.co.id/index.php?page=shop.product_details&product_id=157&flypage=flypage.tpl&pop=0&option=com_virtuemart&Itemid=71
Tentang Lesley Hazleton juga bisa dilihat di link berikut :
https://en.wikipedia.org/wiki/Lesley_Hazleton
https://en.wikipedia.org/wiki/Lesley_Hazleton
Posting by Mohammad Nurdin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar