Pada tahun 2019 banyak luasan sawah yang ditanami padi yang mengalami puso karena serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yaitu hama wererng dan penyakit blas. Khusus penyakit blas adalah disebabkan serangan hama jamur Pyricularia Orizae. Pada musim tanam 2019 luas tanam padi mencapai 65.266 hektar sedangkan luasan serangan hama hanya 136 hektar. Ini akan menurun poduktifitas tanaman padi.
Berikut ini berita selangkapnya yang dikutip dari jateng.tribunnews.com :
Judul Berita : Wereng dan Jamur Bikin Petani di Brebes Terancam Gagal Panen
TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Para petani di Kabupaten Brebes terancam gagal panen tanaman padi pada musim tanam ini.
Hal itu dikarenakan, ratusan hektar tanaman padi petani terserang hama wereng dan blas atau jamur.
Petani padi di Desa Luwungbata, Kecamatan Tanjung, Brebes, Suwarjo (58) mengatakan, tanamannya terserang hama wereng sejak pertengahan Maret lalu.
Saat ini, tanaman padinya telah memasuki masa panen.
Namun, akibat serangan wereng, banyak tanaman yang tak berisi atau fuso.
"Tanaman padi saya ada seperempat hektar."
"Sebagian terserang hama wereng."
"Setiap hari yang terserang wereng, luasannya bertambah," katanya, Kamis (11/4/2019).
Akibat serangan wereng, banyak tanaman padinya yang rusak dan ia terancam gagal panen.
Selain dirinya, beberapa tanaman padi milik warga di wilayahnya juga terserang hama tersebut.
"Hama ini (wereng--red) menyerang tanaman saat berumur 40 hari."
"Kami sudah berusaha menanganinya, tetapi belum ada perubahan."
"Yang kami khawatirkan, akibat serangan hama ini kami akan gagal panen," ujarnya.
Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Brebes, Suyekti mengakui, beberapa hektar lahan tanaman padi petani di Brebes terserang hama wereng.
Selain wereng, beberapa hektar lagi terkena penyakit blas.
Adanya serangan kedua organisme pengganggu tanaman (OPT) itu, katanya, menyebabkan tanaman padi yang siap panen rusak dan terancam gagal panen.
Data dari DPKP Kabupaten Brebes menyebutkan, para periode Maret hingga awal April, tercatat 136 ha tanaman padi yang terserang hama wereng dan blas atau jamur.
Rinciannya, sebanyak 78 hektar terserang hawa wereng dan 58 hektar terserang blas.
"Pada musim tanam padi periode ini, kami mendapatkan laporan adanya serangan hama wereng coklat dan blas."
"Namun luasan tanaman yang terserang tidak banyak," jelas Suyekti.
Serangan hama wereng terjadi di lahan seluas 78 hektar yang tersebar di Kecamatan Ketanggungan seluas 44 hektar dan Bulakamba 31 hektar.
Di Kecamatan Ketanggungan, serangan hama wereng ditemukan di Desa Ciseureuh seluas 26 hektar dan Desa Sindangjaya seluas 18 hektar.
"Kami bersama kepala dinas mengecek langsung serangan hama wereng di Kecamatan Ketanggungan."
"Sudah kami tangani dengan gerakan pengendalian hama. Bahkan tanaman sudah dipanen," terangnya.
Selain wereng, tanaman padi petani juga terserang blas yang disebabkan oleh jamur Pyricularia Oryzae.
Hingga April ini, lahan padi yang terserang mencapai 58 hektar.
"Terbanyak ditemukan di Kacamatan Larangan 12 hektar, Jatibarang 12 hektar dan Paguyangan 9 hektar."
"Saat ini serangan blas ini juga telah kami tangani dengan gerakan pengendalian hama."
"Petani kami beri bantuan obat untuk disemprotkan ke tanaman yang terserang hama ini," imbuhnya.
Menurut dia, serangan kedua jenis hama itu tidak mempengaruhi produktifitas tanaman padi dan ketahanan pangan secara keseluruhan di Brebes.
Sebab, dibanding luasan, tanaman padi yang yang terkena hama sangat kecil.
Para musim tanam padi kali ini luas tanamnya mencapai 65.266 ha, sedangan luasan serangan hama hanya 136 ha.
"Meski serangan hama tersebut sedikit, tetapi tetap perlu diwaspadai."
"Berbagai upaya juga telah kami lakukan untuk membantu petani menangani hama tersebut," tandasnya. (*)
Gambar : https://cdn2.tstatic.net/jateng/foto/bank/images/petani-desa-karanganyar-gandrungmangu-cilacap.jpg
Sumber : https://jateng.tribunnews.com/2019/04/11/wereng-dan-jamur-bikin-petani-di-brebes-terancam-gagal-panen
Posting by Mohammad Nurdin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar