Berikut ini adalah ringkasan berita dari surat kabar Radar Tegal - Harian Pertama Kebanggaan Wong Tegal yang berkaitan dengan fenomena ekonomi di Kabupaten Brebes :
1. Tegal : Radar Tegal (20 Januari 2018) , halaman 1: “Kebijakan Cantrang Tidak Konsisten”
Kementerian Kelautan dan Perikanan belum terlihat mau mengubah peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2015 tentang pelarangan catrang.
2. Tegal : Radar Tegal (20 Januari 2018) , halaman 12: “Lima Pedukuhan Butuh Sarana Air Bersih”
Lima pedukuhan di Desa Plompong Kecamatan Sirampog kesulitan air bersih.
3. Tegal : Radar Tegal (20 Januari 2018) , halaman 12: “Potensi Perkebunan Belum Maksimal”
Tujuh desa di Kecamatan Bantarkawung potensi tanaman hortikultura tahunan buah pisang yaitu Desa Jipang, Desa Bantarsari, Desa Legok, Desa Waru, Desa Cibentang, Desa Bangbayang dan Desa Pangebatan. Produksi langsung dijual ke pengepul dan pasar.
4. Tegal : Radar Tegal (20 Januari 2018) , halaman 12: “Warga Blokir Pembangunan Tol”
Warga Desa Lembarawa Kecamatan Brebes blokir pembangunan jalan tol Brebes Timur - Pemalang. Proyek dituding menjadi pemicu banjir yang menggenangi pemukiman dan lahan yang dilintasi jalan tol. Tuntutan pembangunan boks yang sebelumnya ada tetapi sekarang tertutup akibat pembangunan tiang pancang. Setiap hujan sedikitnya 300 rumah dan puluhan hektar sawah tergenang banjir.
5. Tegal : Radar Tegal (31 Januari 2018) , halaman 12: “Jalan Pores (Poros ed.) di baros Diperbaiki Tahun Ini”
Jalan poros yang sempat didemo dan ditanami pisang oleh masyarakat Desa Baros Kecamatan Ketanggunagn lantaran rusak diperkirakan akan diperbaiki pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Brebes. Pengerjaannya direncanakan terbagi dua item.1) Peningkatan dan betonisasi jalan penghubung Desa Baros – Desa Karang Bandung dengan nilai Rp. 500 juta 2) Betonisasi jalan penghubung Desa Karang Bandung – Desa Baros Rp. 600 juta. Aset jalan tersebut milik Dinas Pengairan Sumber Daya Air dan Tata Ruang (DPSDATR) bukan milik DPU.
6. Tegal : Radar Tegal (31 Januari 2018) , halaman 12: “Kebun Terganggu Anomali Cuaca”
Anomali cuaca yaitu kondisi cuaca yang dengan penrgantian panas dan hujan yang dapat dengan cepat terjadi saat ini dirasakan dampaknya oleh sejumlah petani kopi, cengkeh dan kapulaga di wilayah Desa Terlaya Kecamatan Bantarkawung. Terdapat sekitar 19 hektar yang ditanami kopi, cengkeh dan kapulaga. Tanaman kopi paling rentan untuk cuaca dingin berangin. Produksi yang dalam keadaan normal produksinya sekitar 60 ton biji kopi basah per empat hektar akan turun hingga 60 persen.
7. Tegal : Radar Tegal (31 Januari 2018) , halaman 13: “Sunga Pemali Ancam Pemukiman dan Jalan”
Dua Desa di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pemali yaitu Desa Pangebatan dan Desa Kebandungan Kecamatan Bantarkawung mendapat perhatian karena tingginya intensitas hujan di wilayah tersebut. Perumahan di sekitar DAS Pemali diperkirakan akan terendam air luapan. Kondisi ini disebabkan pendangkalan sungai. Hal lain adalah belasan hektar lahan pertanian jagung milik warga di wilayah tersebut sudah tidak dapat lagi ditanami akibat erosi sungai pemali di blok dukuh pendil.
Posting by Mohammad Nurdin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar