Dikutip dari catatanringan.com sebagai berikut :
Catatan Ringan. Siraman Qolbu Bengkel Hati, acara TPI (sekarang MNCTV) setiap subuh Ahad dan Senin. Entah sudah berapa lama saya suka menonton acara ini. Pada awalnya saya agak “curiga”, kok Ustadz Danu (Ustadz Dhanu) bisa tahu hampir semua jenis penyakit yang ditanyakan para jamaah tersebut disebabkan oleh perilaku atau akhlak seseorang sebelumnya, jangan-jangan dukun berkedok ulama. Setelah beberapa kali mengikuti barulah saya mengerti ternyata beliau yang bernama lengkap Ir. Djoko Ismanu Herlambang mendapatkan pengetahuan tersebut karena bertahun-tahun mengadakan penelitian hubungan antara penyakit dengan akhlak seseorang. Kata beliau segala musibah yang kita alami sekarang adalah hasil dari perbuatan kita sebelumnya (lihat: Q.S. Asy Syuura 30-31), dan apa yang dialami oleh anak yang belum akhil baliq itu adalah akibat dari perbuatan orang tuanya sebelumnya.
Cari Blog Ini
Minggu, 12 April 2020
Kamis, 02 April 2020
Fenomena Ekonomi Brebes Maret 2020 : Nada Ganjar Meninggi Sebut Brebes Paling Lemot Tangani Pandemi Virus Corona
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG- Nada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, tiba-tiba meninggi saat menerima celetukan dari seorang pejabat Pemerintah Kabupaten Brebes.
Ganjar 'menampar' pengelolaan pemerintah Brebes dalam penanganan pandemi corona ketika mengadakan video conference (vicon) bersama 35 kepala dinas kesehatan dan 59 direktur rumah sakit se-Jawa Tengah terkait pengendalian penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Senin (23/03/2020).
"Saya minta aparat di Brebes agar responsif kepada rakyatnya," kata Ganjar dalam video yang sudah banyak dibagikan dan tengah ramai dibicarakan warganet Brebes, Selasa (24/3/2020).
"Oh iya o, pasti," celetuk Kepala Dinas Kesehatan Brebes, Sartono, menjawab permintaan Ganjar.
Ia menjawab dengan logat Brebesan dimana di akhir frasa ada imbuhan 'o'.
"Jangan bilang pasti dulu, Brebes itu paling lemot," kata Ganjar.
"Komplain paling banyak itu di Brebes. Catat yah. Malah lapornya ke saya," ucapnya.
Orang nomor satu di Jateng itu menegaskan Brebes merupakan pintu masuk warga dari luar Jateng.
Merupakan daerah perbatasan yang harus gencar melakukan pencegahan penularan corona.
"Sampaikan ke bupati dan wabup, Brebes harus bersiap-siap, ada di perbatasan.
Penulis: mamdukh adi priyanto
Editor: galih permadi
Sumber : https://jateng.tribunnews.com/2020/03/24/nada-ganjar-meninggi-sebut-brebes-paling-lemot-tangani-pandemi-virus-corona
Posting by Mohammad Nurdin
Ganjar 'menampar' pengelolaan pemerintah Brebes dalam penanganan pandemi corona ketika mengadakan video conference (vicon) bersama 35 kepala dinas kesehatan dan 59 direktur rumah sakit se-Jawa Tengah terkait pengendalian penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Senin (23/03/2020).
"Saya minta aparat di Brebes agar responsif kepada rakyatnya," kata Ganjar dalam video yang sudah banyak dibagikan dan tengah ramai dibicarakan warganet Brebes, Selasa (24/3/2020).
"Oh iya o, pasti," celetuk Kepala Dinas Kesehatan Brebes, Sartono, menjawab permintaan Ganjar.
Ia menjawab dengan logat Brebesan dimana di akhir frasa ada imbuhan 'o'.
"Jangan bilang pasti dulu, Brebes itu paling lemot," kata Ganjar.
"Komplain paling banyak itu di Brebes. Catat yah. Malah lapornya ke saya," ucapnya.
Orang nomor satu di Jateng itu menegaskan Brebes merupakan pintu masuk warga dari luar Jateng.
Merupakan daerah perbatasan yang harus gencar melakukan pencegahan penularan corona.
"Sampaikan ke bupati dan wabup, Brebes harus bersiap-siap, ada di perbatasan.
Penulis: mamdukh adi priyanto
Editor: galih permadi
Sumber : https://jateng.tribunnews.com/2020/03/24/nada-ganjar-meninggi-sebut-brebes-paling-lemot-tangani-pandemi-virus-corona
Posting by Mohammad Nurdin
Langganan:
Postingan (Atom)