TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Brebes bakal melanjutkan pembangunan Jalan Lingkar Utara (Jalingkut) Brebes-Tegal di 2019 ini.
Hal itu menyusul Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelontor bantuan Rp 295 miliar.
Kepala DPU Brebes, Syatibi mengatakan, rencana awal pembangunan lanjutan Jalingkut akan dilakukan 2020 mendatang.
Hanya saja, Kementerian PUPR melakukan percepatan sehingga pembangunan sudah bisa dilakukan Oktober 2019 ini.
"Pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran Rp 295 miliar untuk melanjutkan Jalingkut."
"Bahkan, dalam dua minggu ini proses lelang pekerjaan akan mulai dilaksanakan di pusat," kata Syatibi, Selasa (13/8/2019).
Pembangunan proyek Jalingkut Brebes-Tegal sempat mangkrak selama 6 tahun.
Setelah dilanjutkan pembangunannya nanti, pembangunan jalan sepanjang 17,005 kilometer itu ditargetkan selesai pada 2021 yang akan datang.
"Sesuai rencana, proyek itu dilaksanakan secara multiyears selama tiga tahun dengan sumber anggaran APBN."
"Pekerjaan fisiknya yang semula diperkirakan dimulai tahun 2020, tetapi akan dilaksanakan di tahun 2019 sekitar bulan Oktober," jelasnya.
Dari hasil inventarisasi awal Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) ada beberapa lahan Jalingkut yang dimanfaatkan warga.
Tercatat, ada 10-15 rumah warga yang berdiri di sepanjang lahan.
Selain itu, ada juga lahan yang dimanfaatkan warga untuk menanam bawang merah.
"Dalam waktu dekat, bangunan atau sawah warga yang memanfaatkan lahan Jalingkut ini akan kami tertibkan."
"Namun sebelum penertiban, kami bersama kepala desa dan camat yang wilayahnya dilintasi Jalingkut akan melaksanakan sosialisasi," ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, panjang ruas Jalingkut sekitar 17 kilometer, yang meliputi wilayah Kabupaten Brebes dan Kota Tegal.
Mulai dari Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Brebes hingga Kelurahan Muarareja Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.
Namun panjang ruas yang masuk wilayah Brebes mencapai 12 kilometer mulai dari Bangsri hingga Kaligangsa Wetan (Kecamatan Brebes).
Lahan yang tersedia untuk Jalingkut dan sudah dibebaskan dengan lebar badan jalan 20 meter.
Namun yang baru dibangun sekitar 10 meter.
"Kami dalam waktu dekat akan melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait kelanjutan proyek ini dan tim BBPJN juga akan melakukan survai kembali."
"Kami berharap proyek Jalingkut ini bisa selesai tepat waktu," harapnya.
Proyek jalingkut itu kali pertama dimulai pembangunannya di 2010 lalu dengan total anggaran sebesar Rp 205 miliar.
Anggaran tersebut bersumber dari APBN sebesar 30 persen dan sisanya 70 persen dari bantuan luar negeri (Loan World Bank-red).
Proyek yang dilaksanakan PT Bumirejdo itu sesuai rencana awal ditargetkan selesai pada September 2012.
Proyek itu akhirnya berhenti di tahun 2013 saat proses pembangunan baru mencapai 48 persen.
PT Bumiredjo selaku kontraktor menghentikan pekerjaan karena pemerintah tidak membayar selama dua bulan.
Sementara World Bank sudah menghentikan kerjasamanya dalam proyek tersebut, hingga akhirnya persoalan itu sampai ke jalur hukum. (M Zainal Arifin)
Penulis: m zaenal arifin
Editor: galih pujo asmoro
Dikutip dari :
https://jateng.tribunnews.com/2019/08/13/kementerian-pupr-gelontor-rp-295-miliar-untuk-kelanjutan-pembangunan-jalingkut-brebes-tegal
Posting by Mohammad Nurdin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar