Sumber : CNN Indonesia
Hari/Tanggal : Selasa, 04/08/2015 13:15 WIB
Semarang, CNN Indonesia -- Sebanyak tujuh kabupaten di provinsi Jawa Tengah telah menyatakan status darurat kekeringan. Status darurat ini disampaikan oleh Bupati masing-masing wilayah setelah adanya dua kecamatan di kabupaten tersebut yang terdampak kekeringan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Sarwa Pramana mengatakan pihaknya berencana membangun program pipanisasi untuk mengatasi kekeringan ekstrim yang ada di tujuh kabupaten tersebut. Pipanisasi akan menghubungkan sumber mata air dengan rumah-rumah warga melalui pipa.
Saat ini, Sarwa mengatakan pihak BPBD Jateng telah mengajukan proposal anggaran sebesar Rp8,6 miliar ke BNPB. (Lihat Juga: FOKUS Bencana Hadang Nusantara)
"Proposal sudah diajukan. Tinggal menunggu cairnya dana siap pakai BNPB, " kata Sarwa kepada CNN Indonesia, Selasa siang (4/8). (Lihat Juga: Jokowi Minta Fokuskan Penyelamatan Petani dan Nelayan)
Kabupaten yang sudah dinyatakan darurat kekeringan diantaranya Kabupaten Kendal, Temanggung, Cilacap, Wonogiri dan Boyolali. Sementara itu, sebanyak 10 kabupaten lainnya di Jawa Tengah masih menunggu rekomendasi dari BMKG terkait status kekeringannya.
Sejauh ini, kata Sarwa, pemerintah daerah telah menyediakan suplai air bersih melalui tangki-tangki yang bekerjasama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kepada warga Jawa Tengah yang mengalami kekeringan.
Berdasarkan data BPBD telah terdapat 3.073 tangki yang disalurkan ke 135 kecamatan dan 529 desa. Kapasitas setiap tangki mencapai 5.000 liter. Namun, suplai air bersih dinilai hanya sebagai solusi sementara dan tidak menyelesaikan akar persoalan.
"Area yang terdampak banyak. Butuh solusi lebih jauh untuk atasi kekeringan ekstrim di 7 kabupaten tersebut, yakni dengan membangun pipa," katanya. (Baca Juga: Kekeringan Tahun Ini Berpotensi Lebih Parah Dibanding 1997)
Untuk itu, pihaknya akan membuat sumur pantek atau tandon-tandon air di titik-titik tertentu dan kemudian menyalurkan airnya ke rumah-rumah warga setempat. Jika dana sudah cair, pipanisasi akan dibangun langsung pada pertengahan tahun ini.
"Ada beberapa daerah yang lokasi sumurnya tetap tidak perlu lagi mencari lokasi baru," kata Sarwa menjelaskan.
Selain program pipanisasi, Pemprov Jateng juga berencana untuk membangun seribu embung pada tahun mendatang. Program seribu embung itu akan menggunakan dana sebesar Rp 1 triliun yang dipakai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). (utd)
Sumber : http://www.cnnindonesia.com/
Posting by Mohammad Nurdin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar