Cari Blog Ini

Kamis, 20 Februari 2014

Sembuh dari Wasir Berdarah


Saya percaya dengan pepatah yang mengatakan, "tanyakan pada orang yang berpengalaman, jangan bertanya pada dokter." Berikut ini kisah seoarng pemuda yang bernama Almailo (32 tahun) yang sesuai denagn pepatah tersebut. Ia berulang kali mendatangi dokter hewang untuk mengobati burung-burung peliharaannya. Namun sayang, setelah diobati dokter hewan tersebut bukannya sembuh tetapi hewan peliharaannya banyak yang mati. Semenjak itu, ia enggan kembali ke dokter hewan lagi.
Peristiwa itu ia anggap sebagi pengalaman yang sangat berharga. Ia menyadari bahwa salah satu penyebab matinya hewan peliharaannya adalah karena diagnosis yang salah dari dokter tersebut. Namun, lelaki tersebut tidaklah berputus asa. Ia mencoba memberikan madu  kepada burung peliharaannya yang sakit. Setelah beberapa hari berbagai burung peliharaannya - seperti kenari, bul-bul, goldfinch, dan beberapa burung lainnya yang berparuh lurus - membaik keadaannya. Ternyata, madu berfungsi sebagai obat alami bagi burung-burung tersebut. (1)

Kisah tersebut sejalan dengan peristiwa yang saya alami. Dari diagnosis dokter umum, saya disebut terkena wasir berdarah atau buang air besar berdarah atau hemorhoid. Untuk mengobatinya dokter saya merujuk untuk operasi pada dokter bedah umum di rumah sakit. Saya sangat terkejut. Demikian juga isteri tidak setuju. Pasti ada jalan lain selain operasi, begitu pendapat isteri saya. Setelah melalui proses yang panjang diiringi rasa khawatir, cemas, galau, dan sejenisnya, Namun sekarang, alhamdulillah saya sudah sembuh. Satu hal yang saya yakini, man jadda wa jadda (apabila kita bersungguh-sungguh maka akan berhasil) dan wa man jahada fiina lanahdiyana subulanan (apabila kita bersungguh-sungguh nisyaca Allah akan menunjukkan jalan-Nya). Maka apabila kita sakit banyak-banyaklah beristighfar atas segala kesalahan kita dan berdo'a. Jadikan sholat dan do'a sebagai sarana meminta kesembuhan. Perbanyak membaca dan mendengar Al Qur'an karena ala bidzikrillahi tatmainul qulub, dengan berdzikir mengingat Allah hati ini akan tentram.Apabila anda bertanya, apa obatnya. Berikut ini yang saya lakukan :


1. Terapi Air Putih.
Caranya dengan mengonsumsi air putih sesuai kebutuhan tubuh. Minimal sekitar 2 (dua) liter sehari. Menurut buku yang saya baca, salah satu penyebab wasir berdarah saya karena tubuh sudah berteriak kekurangan air tetapi saya tidak tanggapi menjadikan saya terkena radang usus (kolitis). Salah satu sebabnya menurut buku yang saya baca adalah karena tidak cukupnya aliran darah ke usus besar sehingga dapat menyebabkan peradangan pembuluh darah. Penyebanya dapat tibul dari penyakit umum, seperti diabetes, hernia, infeksi, tekanan darah tinggi tau kolesterol, dan kadang-kadang dari penyempitan arteri yang diakibatkan oleh atheroshlerosis. (2)

2. Terapi Herbal
Untuk terapi herbal, saya mengonsumsi :
a. Daun Ungu (Graptophyllum pictum Griff). Tanaman ini berasal dari Papua dan Polinesia. Dalam bahasa jawa disebut demung, tulak, dan godong ungu. Bahkan tetangga saya menyebutnya tanaman ambeien. Caranya sebagai berikut :
Bahan :
3 - 7 lembar daun ungu
Adas Pulawaras
Cara membuat :
- Cuci bersih seluruh bahan, kemudian rebus dengan tiga gelas air sampai mendidih, lalu disaring
- ramuan diminum satu kali sehari setiap pagi secara teratur (3)
Catatan : kalau saya kesulitan mendapat daun ungu, karena waktu minta tetangga hanya diberi sedikit. Minta lagi malu. Sehingga bagi saya lebih baik mengonsumsi yang sudah berupa tablet daun ungu yang dijual di toko-toko herbal.
b. Buah Sirsak
Bahan :
Buah sirsak ukuran sedang dan sudah matang, 1 buah
Air matang secukupnya
Cara meramu :
Kupas kulit buah sirsak, lalu potong kecil-kecil dan buang bijinya. Blender buah hingga halus bersama air.
Cara menggunakan :
Minum jus dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. (4)
Catatan : kalau saya kurang telaten mem-blender buah sirsak karena harus mengupas kulit dan membuang bijinya. Saya lebih suka dan praktis mengonsumsi langsung buah sirsak.

Referensi :
(1) Prof. Dr. Said Hammad, 99 Resep  Sehat dengan Madu, Aqwamedika, Solo, 2013
(2)Puspitarini Muyosaro, Terapi Air Putih, Dunia Sehat, Jakarta, 2012
(3) Rini Siswoyo, Tumpas Penyakit dengan Buah dan Sayuran Warna Ungu, Sakti, Yogyakarta, 2013
(4) Lina Mardiana dan Juwita Ratnasari, Ramuan dan Khasiat Sirsak, Penebar Swadaya, jakarta, 2013
 



Posting by Mohammad Nurdin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar