Pada suatu pagi, seperti biasa saya buang air besar. Namun betapa terkejutnya mendapati kotoran tinja saya disertai darah segar berwarna merah muda. Mencoba bersikap tenang tetapi perasaan dan pikiran tetap tidak bisa tenang. Setelah menceritakan hal tersebut kepada isteri saya, dia menenangkan bahwa itu adalah hal biasa. Katanya di usia 40 tahun itu adalah hal biasa (sebagai informasi saya sudah berusis 43 tahun lebih beberapa bulan). Minum supertetra (nama obat) paling juga sembuh, katanya lagi. Saya turuti anjuran isteri, namun sejak hari itu selalu buang air besar disertai darah.
Selanjutnya saya memeriksakan diri ke dokter umum. Dokter berkata itu adalah wasir atau ambeyen atau hemorhoid. Dokter juga memberi obat untuk diminum. Saya turuti nasehat dokter dan obat saya minum.
Setelah obat habis dan keadaan belum membaik, saya berkonsultasi lagi ke dokter. Namun kali ini dokter tidak memberi obat. Dokter yang adalah dokter askes memberi rujukan ke dokter bedah umum di suatu Rumah Sakit.
Setelah saya sampaikan hal itu ke isteri, isteri tidak setuju kalau harus ke dokter bedah umum. Saya sendiri agak kurang nyaman membayangkan harus dibedah (meskipun bedah ringan).
Mencoba mencari tahu permasalahan yang saya hadapi, saya mencoba mencari tahu apa dan bagaimana permasalahan Buang Air Besar Berdarah.
Informasi dari internet :
Buang air besar berdarah (hematochezia, melena) menunjukkan adanya perdarahan di sepanjang saluran pencernaan, mulai dari lambung, usus, hingga anus. Lokasi sumber perdarahan tergantung karakteristik berak darah. Bila berak berwarna merah segar dan menetes, kemungkinan sumber perdarahan berasal dari rektum dan anus yang dapat disebabkan oleh hemoroid dan fissura ani. Bila darah tampak bercampur dengan tinja, sumber perdarahan bisa berasal dari usus dan kolon. Perlu diketahui juga bahwa berak darah tidak selalu berwarna merah tapi bisa juga berak berwarna hitam gelap yang disebut juga melena. Apabila tinja berwarna hitam gelap, sumber perdarahan biasanya berasal dari lambung. Buang air besar berdarah juga bisa menunjukkan adanya infeksi di saluran pencernaan. Infeksi biasanya disertai gejala lain seperti demam dan diare. Penyakit infeksi seperti disentri sering terjadi pada anak-anak dan bayi (balita).
Masih banyak kalangan menganggap penyebab BAB berdarah adalah wasir. Pandangan tersebut bisa keliru, karena adanya darah tersebut bisa jadi berasal dari infeksi bahkan kanker.
Keluhan terhadap penyakit ini bisa menjadi tanda berbagai jenis penyakit yang mengenai saluran pencernaan. Mulai dari wasir, infeksi seperti kolitis, polip atau tuberculosis (TBC) saluran cerna, atau yang paling menakutkan adalah keganasan penyakit usus besar yang dikenal dengan kanker kolon. Akan tetapi yang paling banyak penyebab adanya darah saat BAB adalah wasir atau dalam istilah kedokteran dikenal dengan hemoroid.
Biasanya keluhan ini dialami oleh orang dewasa baik laki-laki maupun perempuan, semua dapat beresiko. Tidak selamanya BAB berdarah harus jalani operasi, bila pemicunya adalah wasir, bisa disembuhkan dengan obat-obatan akan tetapi perlu waktu yang panjang, setelah sembuhpun perlu dijaga karena sewaktu-waktu bisa kembali terjadi. Tapi bila pemicunya adalah kanker atau polip, maka mau tidak mau harus jalani operasi.
Untuk mengetahui penyebab pasti masalah ini diantaranya perlu dilakukan prosedur pemeriksaan melalui endoskopi, yaitu prosedur medis yang dilakukan dengan cara mengamati organ tubuh manusia melalui alat berupa scope, suatu alat berupa kamera super kecil yang bisa masuk kedalam tubuh. Ada beberapa prosedur endoskopi yang sudah banyak dikenal seperti Gastroskopi, kolonoskopi dan bronskopi. Gastroskopi merupakan pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas seperti lambung (gaster) sedangkan kolonoskopi untuk pemeriksaan usus besar (kolon). Dan bronskopi untuk pemeriksaan saluran nafas.
Mengenali Sumber Perdarahan
Penderita bisa memperkirakan letak masalah pada seluran cernanya dengan mengenali bentuk perdarahan yang muncul:
- Pseudo melena (maroon stool), kotoran bercampur darah yang warnanya merah kehitaman.
- Melena (occult bleeding), biasanya darahnya hitam seperti kopi dan kalau disiram air baru ada bagian yang berwarna merah.
- Darah segar yang keluar melalui anus atau hematokezia.
Darah melena dan pseudo melena berasal dari saluran cerna bagian atas. Biasanya disebabkan oleh tumor di usus halus, atau adanya gangguan pembuluh darah (angiodisplasia). Sedangkan bila warnanya merah segar, berasal dari saluran cerna bagian bawah. Biasanya disebabkan oleh wasir, polip, radang (kolitis), kanker, atau kolon yang melintir (striktur kolon). Dari semua masalah itu yang paling sering adalah hematokezia.
Beberapa Faktor Yang Dapat Memicu Terjadinya Wasir, Diantaranya:
- Duduk terlalu lama
- Mengejan saat BAB
- Diare
- Sulit BAB
- BAB tidak teratur
- Batuk berat
- Melahirkan
- Mengangkat beban berat
Berikut Ini Berbagai Penyebab Buang Air Besar Berdarah :
- Infeksi. Penyakit infeksi sering terjadi pada anak dan bayi. Infeksi bisa terjadi di sepanjang saluran pencernaan. Apabila berak darah disebabkan penyakit infeksi maka umumnya ada gejala lainnya seperti demam, diare, muntah, atau buang air besar berlendir.
- Fisura ani. Fisura ani adalah luka atau lecet di anus, dan biasanya terasa nyeri di anus. Fisura ani biasanya terjadi bila buang air besar keras.
- Hemoroid.
- Ulkus peptik. Ulkus peptik adalah adanya ulkus (luka) didaerah lambung dan duodenum. Kondisi tersebut biasanya terjadi pada penderita maag.
- Diverticular disease. Penyakit divertikular adalah adanya tonjolan kecil di dinding kolon yang dapat berdarah dan terinfeksi.
- Kolitis. Kolitis adalah inflamasi pada daerah kolon bisa disebabkan infeksi dan penyakit inflamasi usus.
- Angiodisplasia.
- Polip atau kanker saluran pencernaan.
- Varises esofagus.
Beberapa Hal Yang Mesti Dilakukan Untuk Menghindari Masalah Tersebut, Diantaranya:
- Jangan terlalu lama duduk
- Jangan biasakan duduk dengan memberi tekanan langsung pada anus
- Jangan menahan nafas bila harus mengangkat beban berat
- Jangan abaikan batuk yang terus menerus atau berkebihan, diare dan sembelit/sulit BAB
- Jangan membaca atau melakukan aktifitas yang membuat lama di toilet
- Konsumsi makanan cukup serat tiap hari, sayur-sayuran dan buah-buahan.
Untuk mengetahui penyebab buang air besar berdarah diperlukan anamnesis dan pemeriksaan dokter secara teliti. Faktor risiko tertentu dapat menjadi petunjuk kemungkinan penyebabnya, seperti pada penderita yang berusia lanjut perlu dipikirkan ulkus peptik dan keganasan. Apabila terjadi masalah buang air besar berdarah, periksakanlah ke dokter dan berikan informasi yang lengkap.
Sumber : http://ummahatshaaluha.blogspot.com/2012/07/tips-dan-cara-mengatasi-bab-berdarah.html
Bersambung .....
Posting by Mohammad Nurdin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar