Cari Blog Ini

Kamis, 08 Agustus 2013

Nashaihul Ibad 221 : Tiga faktor Pembentuk Kepribadian

Ali ra berkata :
1. "Jadilah manusia paling baik di sisi Allah;
2. Jadilah manusia paling buruk dalam pandangan dirimu; dan
3. Jadilah manusia biasa di hadapan orang lain."

Syeh Abdul Qadir Jailani berkata :
"Bila engkau bertemu dengan sesorang , hendaknya  engkau memandang dia  itu lebih utama daripada dirimu dan katakan dalam hatimu 'Boleh jadi dia lebih baik di sisi
Allah dari pada diriku ini dan lebih tinggi derajatnya.
Jika dia orang yang lebih kecil dan lebih muda umurnya daripada dirimu, maka katakanlah dalam hatimu 'Boleh jadi orang kecil ini tidak banyak berbuat dosa kepada Allah, sedangkan aku adalah
orang yang telah banyak berbuat dosa, maka tidak diragukan lagi kalu derajat dirinya jauh lebih baik daripada aku.'
Bila dia orang yang lebih tua, hendaknya engaku mengatakan dalam hati 'Orang ini telah lebih dahulu beribadah kepada Allah daripada diriku'
Jika dia orang yang 'alim, maka katakanlah dalam hatimu 'Orang ini telah mendapatkan apa yang tidak bisa aku dapatkan, telah mengetahui apa yang tidak aku ketahui, dan telah mengamalkan ilmunya.'
Bila dia orang yang bodoh, maka katakan dalam hatimu 'Orang ini durhaka kepada Allah karena kebodohannya, sedangkan aku durhaka kepada-Nya, padahal aku mengetahuinya. Aku tidak tahu dengan apa umur orang bodoh itu akan Allah akhiri (apakah husnul khatimah atau su'ul khatimah'
Bila dia orang yang kafir, maka katakan dalam hatimu 'Aku tidak tahu bisa jadi dia akan masuk Islam, lalu menyudahi seluruh amalannya dengan amal shalih, dan
bisa jadi aku terjerumus menjadi kafir, lalu menyudahi seluruh amalanku dengan amal yang buruk.'
Dalam pandangan Islam semua manusia itu sama, tidak dibeda-bedakan karena status sosial, harta, tahta, keturunan, atau latar belakang pendidikannya. Manusia yang paling mulia derajatnya di sisi Allah adalah yang paling tinggi kadar ketaqwaaannya di antara mereka."

Oleh karena itu, sebagian ulama berdo'a dengan do'a berikut :
"Ya Allah, jadikanlah aku orang yang pandai bersabar dan bersyukur; jadikanlah aku seorang yang hina menurut pandangan diriku sendiri; dan jadikanlah aku orang yang besar menurut pandangan orang lain."  


Sumber : Imam Nawawi Al-Bantani, Nashaihul Ibad : Nasihat-nasihat untuk Para Hamba menjadi Santun dan Bijak, Irsyad aitus Salam, Bandung, 2005

Posting by Mohammad Nurdin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar